GMNI Banten Tuntut Jokowi Turunkan Harga BBM
A
A
A
SERANG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banten menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kita menuntut Presiden Jokowi yang sudah menyengsarakan warga Indonesia dengan menaikkan harga BBM, kebutuhan pokok, harga gas, listrik," kata Edwar, salah satu mahasiswa, saat orasi di depan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin Kota Serang, Banten, Kamis (2/4/2015).
Menurut mahasiswa, seharusnya Jokowi merealisasikan janji menyejahterakan rakyat yang diucapkan saat masa kampanye lalu.
"Janji Jokowi hanya ucapan saja, tidak bisa dibuktikan, masyarakat ditipu," teriak mahasiswa.
Aksi yang awalnya berjalan damai itu ricuh karena mahasiswa membakar ban bekas serta mencoba memblokade jalan di depan Kampus IAIN Sultan Maulana Hasanuddin.
Polisi pun mencoba membubarkan aksi tersebut untuk mencegah kemacetan yang dapat mengganggu arus lalu lintas. Namun, mahasiswa tetap bertahan sehingga kejar-kejaran terjadi. Polisi berhasil mengamankan dua mahasiswa yang diduga sebagai provokator.
"Kita menuntut Presiden Jokowi yang sudah menyengsarakan warga Indonesia dengan menaikkan harga BBM, kebutuhan pokok, harga gas, listrik," kata Edwar, salah satu mahasiswa, saat orasi di depan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin Kota Serang, Banten, Kamis (2/4/2015).
Menurut mahasiswa, seharusnya Jokowi merealisasikan janji menyejahterakan rakyat yang diucapkan saat masa kampanye lalu.
"Janji Jokowi hanya ucapan saja, tidak bisa dibuktikan, masyarakat ditipu," teriak mahasiswa.
Aksi yang awalnya berjalan damai itu ricuh karena mahasiswa membakar ban bekas serta mencoba memblokade jalan di depan Kampus IAIN Sultan Maulana Hasanuddin.
Polisi pun mencoba membubarkan aksi tersebut untuk mencegah kemacetan yang dapat mengganggu arus lalu lintas. Namun, mahasiswa tetap bertahan sehingga kejar-kejaran terjadi. Polisi berhasil mengamankan dua mahasiswa yang diduga sebagai provokator.
(zik)