Jalur Semarang-Sragen Rusak Parah dan Rawan Kecelakaan

Kamis, 02 April 2015 - 16:02 WIB
Jalur Semarang-Sragen Rusak Parah dan Rawan Kecelakaan
Jalur Semarang-Sragen Rusak Parah dan Rawan Kecelakaan
A A A
BOYOLALI - Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan alternatif Semarang-Sragen, tepatnya di Kawasan Karanggede dan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sebab, kondisi jalan di kawasan tersebut rusak parah dan banyak menimbulkan kecelakan.

Berdasar pantauan KORAN SINDO, Kamis (2/4/2015) siang, ruas jalan rusak parah itu ada di Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede hingga Desa Klego, Kecamatan Klego. Jalan yang rusak parah tersebut panjangnya sekitar empat sampai lima kilometer.

Lubang cukup lebar hampir memenuhi setiap sudut jalan di kawasan itu. Bahkan, lebarnya lubang itu diameternya mencapai 1-1,5 meter dengan kedalaman rata-rata 30 sentimeter.

Dengan kondisi tersebut, banyak pengguna jalan yang ekstra hati-hati melintasi kawasan itu. Sebab, lubang demi lubang itu mengancam setiap pengguna jalan yang melintas. Bahkan, saat hujan turun, lubang-lubang itu tidak terlihat karena tertutup air, sehingga roda sepeda motor atau mobil dapat dengan mudah terperosok ke lubang tersebut.

Salah seorang pengguna jalan, Sukarman, menyebutkan rusaknya jalan tersebut membuat dirinya waswas. Apalagi, jumlah lubang sangat banyak sehingga membutuhkan tenaga yang cukup untuk menghindari setiap lubang yang ada.

Menurutnya, kerusakan jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun terakhir. Perbaikan yang dilakukan hanyalah tambal sulam, sehingga lubang-lubang tersebut kembali menganga dan mengancam pengguna jalan.

"Jalannya jelek, saya harap agar segera diperbaiki agar tidak menyebabkan kecelakaan terus menerus. Yang melintas di jalan ini cukup banyak sehingga lebih baik diperbaiki agar tidak menimbulkan korban selanjutnya," ucapnya.

Seorang warga Tretes Karanggede, Suwarno, menyebutkan kerusakan jalan tersebut sebenarnya disebabkan banyaknya kendaraan besar yang melintas di jalur tersebut. Kendaraan besar itu melintas saat malam hari, ketika petugas Kepolisian dan juga Dishubkominfo tidak bertugas di sepanjang jalur tersebut.

"Kalau malam hari itu yang melintas truk-truk ekspedisi dari Indonesia timur atau sebaliknya. Kalau lewat jalan ini mereka bisa menghemat BBM karena tidak usah memutar ke Solo."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7201 seconds (0.1#10.140)