Operasi Simpatik 2015, Polantas Jangan Mata Duitan

Kamis, 02 April 2015 - 07:31 WIB
Operasi Simpatik 2015,...
Operasi Simpatik 2015, Polantas Jangan Mata Duitan
A A A
SEMARANG - Operasi Simpatik Candi 2015 resmi dimulai, mulai Rabu 1 April 2015 hingga 21 hari ke depan. Operasi ini, lebih menitik beratkan pembenahan internal perilaku petugas lalu lintas (polantas).

“Sasaran internalnya untuk menekan pelanggaran yang dilakukan petugas. Kalau sampai zero atau 0% pelanggaran, memang tidak mungkin," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Istu Hari Winartom, kepada wartawan, Kamis (1/4/2015).

Ditambahkan dia, operasi ini merupakan tindak lanjut program Presiden Jokowi, yakni quick wins. Temanya Polantas Sebagai Penggerak Revolusi Mental, dan Pelopor Tertib Sosial di Ruang Publik Guna Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Masyarakat.

"Ini tak hanya di jalanan, sebab ada upaya penertiban internal, mulai di unit pelayanan SIM, STNK, BPKB, hingga penanganan kecelakaan lalu lintas," terangnya.

Operasi simpatik kali ini, sambungnya, akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Lebih ditekankan internal, sebab masih dijumpai polantas yang tidak disiplin.

Mulai dari tidak memahami tugas dan perannya di masyarakat, belum maskimal melakukan perubahan pada tugasnya secara santun dan humanis, serta belum melakukan perubahan tata nilai pola pikir, dan tindakan.

Anggota polantas juga masih banyak yang berpikiran sebagai pemegang otoritas, sehingga kerap melakukan penyimpangan dalam tugas dengan motivasi mendapat imbalan atau mata duitan.

“Untuk Operasi Simpatik Candi ini, menitik beratkan pada pelanggaran marka. Karena itu salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas,” sambungnya.

Sementara itu, terkait analisa evaluasi Operasi Simpatik Candi 2013 berbanding 2014 lalu, untuk jumlah kejadian hingga korban meninggal dunia mengalami penurunan.

“Pada 2013 (selama Operasi Simpatik Candi) ada 918 kejadian laka lantas, 127 meninggal dunia. Pada 2014, ada 756 kejadian laka lantas, 36 meninggal dunia. Ini mengalami penurunan. Yang mendominasi masih sepeda motor,” terang Istu.

Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto menyebutkan, pada operasi ini selain personel Polda Jawa Tengah tentu anggota polres–polres jajaran juga dilibatkan.

“Totalnya ada 2.252 anggota Polri se Jawa Tengah yang terlibat. Untuk Polda, ada 270 personel,” tambahnya.

Pada operasi ini, untuk menekan pelanggaran internal polantas juga dilibatkan petugas Profesi dan Pengamanan (Propam). Segala bentuk pelanggaran internal tentu akan ditindak tegas.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6154 seconds (0.1#10.140)