Baru Beroperasi, BTS di Perbatasan dengan Malaysia Rusak

Rabu, 01 April 2015 - 22:06 WIB
Baru Beroperasi, BTS...
Baru Beroperasi, BTS di Perbatasan dengan Malaysia Rusak
A A A
SAMARINDA - Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel yang baru beroperasi akhir tahun lalu di perbatasan Indonesia-Malaysia, Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim) tidak berfungsi. Akibatnya warga Indonesia yang tinggal diperbatasan tersebut tidak bisa mengakses dan berkomunikasi menggunakan telepon seluler.

Menurut tokoh masyarakat Desa Long Apari, Yohanes Ibo, sudah dua minggu terakhir BTS itu tak berfungsi. BTS yang berdiri di pusat pemerintahan desa dan kecamatan itu dibangun dengan dana APBD Kaltim bekerjasama dengan Telkomsel.

Kini, kata Yohanes, warga di perbatasan kembali kehilangan akses komunikasi. Janji pemerintah untuk membuka akses komunikasi di kawasan perbatasan dan pedalaman kembali ditagih.

“BTS itu belum tiga bulan kring, sekarang sudah tidak bisa digunakan lagi,” kata Yohanes, Rabu (1/4/2015).

Dia menceritakan, warga di desanya kini kembali terisolir seperti tiga bulan sebelumnya. Padahal, warga perbatasan untuk saat ini hanya menuntut dibukanya akses komunikasi. Akses jalan yang memang masih terisolir, masih bisa membuat warga bersabar menunggu janji pemerintah membangun jalan.

“Kecewa ya tentu kita kecewa. Karena dulu kita sempat mengancam memisahkan diri ke Malaysia baru BTS ini dioperasikan,” timpalnya.

Mengenai tidak beroperasinya BTS ini, Yohanes mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke pihak Telkomsel dan langsung ditindaklanjuti. Hasilnya, ditemukan kerusakan parah pada salah satu alat dan harus diganti.

“Telkomsel tidak bisa mengganti alat tersebut karena menjadi wewenang Diskominfo Kaltim sebagai pihak yang melakukan pengadaan barang,” kata Yohanes.

Kemungkinan proses pemulihan BTS ini berlangsung cukup lama. Pasalnya, proses pengadaan barang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Belum lagi jika harus menunggu persetujuan anggaran. Kini, warga perbatasan kembali terisolir.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7283 seconds (0.1#10.140)