Tebing Longsor di Subang, Pikap Tertimbun
A
A
A
SUBANG - Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutup akses jalan raya Subang-Bandung di KM 177300 kawasan Dayang Sumbi Desa/Kecamatan Ciater, Selasa (31/3/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.
Selain menutup bahu jalan sepanjang 20 meter dan mengakibatkan arus lalu lintas dari kedua arah (arah Subang-Bandung dan sebaliknya) lumpuh sekitar tiga jam, material longsoran juga menimbun satu mobil pikap. Beruntung, pengemudinya berhasil menyelamatkan diri.
"Pengemudinya berhasil loncat begitu tahu mobilnya terseret material longsoran yang menimbunnya. Akibat tebing setinggi 15 meter ini longsor, arus lalulintas dari kedua arah sempat lumpuh dan memicu kemacetan panjang hingga pukul 23.00 WIB," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Subang Asep Setia Permana, kepada KORAN SINDO, Rabu (1/4/2015).
Selanjutnya, aparat kepolisian dari Polsek Jalancagak, Polres Subang, Satpol PP, Koramil TNI, Dinas Tata Ruang dan Permukiman, bersama warga setempat, bergotong royong menyingkirkan material longsor berupa tanah dan pepohonan yang menutup bahu jalan.
Sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan longsor dan memulihkan akses jalan yang tertutup material.
Hasilnya, tiga jam kemudian, akses jalan milik Pemprov Jabar yang menghubungkan Bandung-Subang itu kembali bisa dilewati kendaraan.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, sebagian material longsor yang menimbun badan jalan berhasil disingkirkan. Sehingga, arus lalu lintas kembali lancar, meskipun dengan sistem buka-tutup," tutur Asep.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan mengatakan, begitu mendapat laporan terjadinya tebing longsor, pihaknya langsung mengerahkan aparatnya untuk membantu menangani material longsoran berupa tanah serta pepohonan dan mengatur arus lalu lintas.
Sekitar pukul 23.00 WIB, material longsoran berhasil disingkirkan, sehingga arus lalu lintas kembali normal dengan sistem buka-tutup.
"Mobil pikap yang ketimbun juga udah berhasil dievakuasi tadi. Pengemudinya selamat," ucap AKBP Harry.
Di malam yang sama, insiden longsor juga terjadi di ruas jalan Darmaga-Bukanagara, perbatasan Kampung Palasari Desa Cupunagara dengan Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak.
Kapolsek Cisalak AKP Joni Wardi menyebutkan, tebing setinggi 10 meter yang berada di kawasan hutan Perhutani, longsor dan menimbun ruas jalan Darmaga-Bukanagara sepanjang tujuh meter. Akibatnya, satu-satunya jalan penghubung ke desa terpencil di wilayah Subang, yakni Desa Cupunagara,itu tidak bisa dilewati kendaraan, kecuali motor.
Saat ini, di lokasi longsor yang berada di tengah hutan belantara berjarak delapan kilometer dari jalan raya Cisalak itu, tengah dilakukan penanganan oleh polisi, TNI, Dinas Bina Marga dan Pengairan dibantu warga setempat.
"Karena keterbatasan peralatan, saat ini material longsoran yang menimbun badan jalan, dikeruk secara manual menggunakan peralatan sederhana, seperti cangkul, linggis dan lainnya. Meski enggak ada korban, kami mengimbau warga tetap bersiaga menghadapi ancaman longsor yang sewaktu-waktu bisa terjadi selama musim hujan ini," pungkas AKP Joni.
Selain menutup bahu jalan sepanjang 20 meter dan mengakibatkan arus lalu lintas dari kedua arah (arah Subang-Bandung dan sebaliknya) lumpuh sekitar tiga jam, material longsoran juga menimbun satu mobil pikap. Beruntung, pengemudinya berhasil menyelamatkan diri.
"Pengemudinya berhasil loncat begitu tahu mobilnya terseret material longsoran yang menimbunnya. Akibat tebing setinggi 15 meter ini longsor, arus lalulintas dari kedua arah sempat lumpuh dan memicu kemacetan panjang hingga pukul 23.00 WIB," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Subang Asep Setia Permana, kepada KORAN SINDO, Rabu (1/4/2015).
Selanjutnya, aparat kepolisian dari Polsek Jalancagak, Polres Subang, Satpol PP, Koramil TNI, Dinas Tata Ruang dan Permukiman, bersama warga setempat, bergotong royong menyingkirkan material longsor berupa tanah dan pepohonan yang menutup bahu jalan.
Sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan longsor dan memulihkan akses jalan yang tertutup material.
Hasilnya, tiga jam kemudian, akses jalan milik Pemprov Jabar yang menghubungkan Bandung-Subang itu kembali bisa dilewati kendaraan.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, sebagian material longsor yang menimbun badan jalan berhasil disingkirkan. Sehingga, arus lalu lintas kembali lancar, meskipun dengan sistem buka-tutup," tutur Asep.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan mengatakan, begitu mendapat laporan terjadinya tebing longsor, pihaknya langsung mengerahkan aparatnya untuk membantu menangani material longsoran berupa tanah serta pepohonan dan mengatur arus lalu lintas.
Sekitar pukul 23.00 WIB, material longsoran berhasil disingkirkan, sehingga arus lalu lintas kembali normal dengan sistem buka-tutup.
"Mobil pikap yang ketimbun juga udah berhasil dievakuasi tadi. Pengemudinya selamat," ucap AKBP Harry.
Di malam yang sama, insiden longsor juga terjadi di ruas jalan Darmaga-Bukanagara, perbatasan Kampung Palasari Desa Cupunagara dengan Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak.
Kapolsek Cisalak AKP Joni Wardi menyebutkan, tebing setinggi 10 meter yang berada di kawasan hutan Perhutani, longsor dan menimbun ruas jalan Darmaga-Bukanagara sepanjang tujuh meter. Akibatnya, satu-satunya jalan penghubung ke desa terpencil di wilayah Subang, yakni Desa Cupunagara,itu tidak bisa dilewati kendaraan, kecuali motor.
Saat ini, di lokasi longsor yang berada di tengah hutan belantara berjarak delapan kilometer dari jalan raya Cisalak itu, tengah dilakukan penanganan oleh polisi, TNI, Dinas Bina Marga dan Pengairan dibantu warga setempat.
"Karena keterbatasan peralatan, saat ini material longsoran yang menimbun badan jalan, dikeruk secara manual menggunakan peralatan sederhana, seperti cangkul, linggis dan lainnya. Meski enggak ada korban, kami mengimbau warga tetap bersiaga menghadapi ancaman longsor yang sewaktu-waktu bisa terjadi selama musim hujan ini," pungkas AKP Joni.
(zik)