Sampah Tutupi Drainase di Jalan Bahagia
A
A
A
MEDAN - Tumpukan sampah dibiarkan menutupi saluran drainase Jalan Bahagia, Medan Kota, tepat di depan SMP Negeri 6 Medan. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan kawasan itu tergenang banjir saat hujan turun.
Apalagi tumpukan sampah itu bukan hanya sekadar di drainase halaman sekolah, melainkan hampir sepanjang Jalan Bahagia. Berdasarkan amatan KORAN SINDO MEDAN, Selasa (31/3), sampah yang menumpuk sebagian ada sampah lama dan baru. Kebanyakan berasal dari sampah botol plastik, kertas plastik, daun, dan plastik sisa makanan. Sementara di kawasan itu tidak ada tong sampah yang disediakan.
Tepat di seberang SMP Negeri 6 ada sisa korekan sampah, namun tidak diangkut sehingga beberapa sampah yang berserakan itu kembali jatuh ke drainase. “Tidak tahu entah sampah siapa. Tapi kayaknya bukan sampah kami karena kami kalau masuk sekolah tidak boleh keluar,” kata salah satu siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Medan yang enggan menyebutkan namanya, Selasa (31/3).
Rudi Hartanto, 35, warga yang sering melintas di Jalan Bahagia menuturkan, pemasalahan sampah di drainase sebenarnya sejak lama terjadi. Apalagi tepat di salah satu gang dekat kawasan itu sebelumnya sering dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah sehingga ada yang berjatuhan ke drainase. Selanjutnya sampah yang menumpuk di drainase bukan untuk menyalahkan pihak petugas kebersihan dan warga sekitar.
Bagaimana agar sampah yang menumpuk di drainase itu dikorek petugas kebersihan dan warga tidak lagi membuang sampah sembarangan. “Sejak saya melintas di kawasan ini awal tahun lalu, drainasenya memang sudah banyak dihiasi sampah. Sebagai warga Kota Medan kita tentu mengharapkan agar kawasan ini tetap bersih dan jangan sampai langganan banjir pada musim hujan.
Penting di sini bagaimana kesadaran masyarakat dan aparat pemerintahan dalam menjaga kebersihan,” katanya. Kata Rudi, sampah yang menumpuk di drainase belum sampai mengeluarkan bau busuk. Tetapi, dengan sampah yang didominasi dari plastik menyebabkan drainase mengalami pendangkalan. Sekretaris Camat Medan Kota Ahmad mengatakan, pihaknya akan segera mengecek dan jika kondisi membutuhkan tim buser sampah akan diturunkan dari kecamatan.
Kawasan itu memang lumayan ramai pengendara melintas dan masih banyak warga yang membuang sampah ke badan jalan atau drainase. “Kami dari kecamatan terus mengimbau agar warga turut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Irwan siregar
Apalagi tumpukan sampah itu bukan hanya sekadar di drainase halaman sekolah, melainkan hampir sepanjang Jalan Bahagia. Berdasarkan amatan KORAN SINDO MEDAN, Selasa (31/3), sampah yang menumpuk sebagian ada sampah lama dan baru. Kebanyakan berasal dari sampah botol plastik, kertas plastik, daun, dan plastik sisa makanan. Sementara di kawasan itu tidak ada tong sampah yang disediakan.
Tepat di seberang SMP Negeri 6 ada sisa korekan sampah, namun tidak diangkut sehingga beberapa sampah yang berserakan itu kembali jatuh ke drainase. “Tidak tahu entah sampah siapa. Tapi kayaknya bukan sampah kami karena kami kalau masuk sekolah tidak boleh keluar,” kata salah satu siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Medan yang enggan menyebutkan namanya, Selasa (31/3).
Rudi Hartanto, 35, warga yang sering melintas di Jalan Bahagia menuturkan, pemasalahan sampah di drainase sebenarnya sejak lama terjadi. Apalagi tepat di salah satu gang dekat kawasan itu sebelumnya sering dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah sehingga ada yang berjatuhan ke drainase. Selanjutnya sampah yang menumpuk di drainase bukan untuk menyalahkan pihak petugas kebersihan dan warga sekitar.
Bagaimana agar sampah yang menumpuk di drainase itu dikorek petugas kebersihan dan warga tidak lagi membuang sampah sembarangan. “Sejak saya melintas di kawasan ini awal tahun lalu, drainasenya memang sudah banyak dihiasi sampah. Sebagai warga Kota Medan kita tentu mengharapkan agar kawasan ini tetap bersih dan jangan sampai langganan banjir pada musim hujan.
Penting di sini bagaimana kesadaran masyarakat dan aparat pemerintahan dalam menjaga kebersihan,” katanya. Kata Rudi, sampah yang menumpuk di drainase belum sampai mengeluarkan bau busuk. Tetapi, dengan sampah yang didominasi dari plastik menyebabkan drainase mengalami pendangkalan. Sekretaris Camat Medan Kota Ahmad mengatakan, pihaknya akan segera mengecek dan jika kondisi membutuhkan tim buser sampah akan diturunkan dari kecamatan.
Kawasan itu memang lumayan ramai pengendara melintas dan masih banyak warga yang membuang sampah ke badan jalan atau drainase. “Kami dari kecamatan terus mengimbau agar warga turut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Irwan siregar
(bbg)