Terapi Emosi

Selasa, 31 Maret 2015 - 10:51 WIB
Terapi Emosi
Terapi Emosi
A A A
PALEMBANG - Tim pelatih Sriwijaya FC (SFC) segera mencermati sikap pemain yang kerap memunculkan emosi tak terkontrol. Sebelum kick off Indonesia Super League (ISL) bergulir, semua sifat negatif tersebut harus hilang.

Untuk mengatasi emosianal para penggawa Laskar Wong Kitoterebut, tim pelatih akan menerapkan terapi khusus. Agar insiden yang dilakukan Patrick Wanggai terhadap pemain Porprov Palembang, pada uji coba akhir pekan kemarin, tak terjadi lagi.

“Kami akan panggil beberapa pemain yang mudah terpancing emosi dan memberi mereka terapi khusus. Agar apa telah mereka lakukan tidak terjadi lagi di ISL,” ungkap Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo. Hendri menuturkan, ada tiga pemain SFC yang mudah tersulut emosi, seperti Patrich Wanggai, Titus “Tibo” Bonai, dan Ferdinand Sinaga.

“Saya cukup memahami mereka dan bagaimana cara mengatasinya. Akan ada obrolan khusus untuk mengantisipasi emosi mereka tersebut,” tuturnya. Kendati demikian, Hendri menjelaskan, secara keseluruhan emosi yang dimiliki pemain sepak bola sebenarnya masih taraf wajar. Karena emosi tersebut membuat semangat mereka menggebu-gebu.

“Rata-rata pemain sepak bola sangat mudah emosi. Jadi, wajar kalau mereka ada sifat seperti itu. Kami tidak mempersoalkan ketika Wanggai bentrok kemarin dengan pemain lokal. Tapi itu juga menjadi pelajaran jangan sampai terjadi di kompetisi dan bisa merugikan tim kita,” jelasnya. Selain itu, Hendri juga lebih memikirkan skema dan organisasi di lapangan hijau.

Jika pemain mulai emosi, konsentrasi terhadap tim sangat terganggu. Itu juga menjadi tolak ukur tim pelatih untuk merampungkan persoalan emosi yang dimiliki tiga pilar terbaik SFC ini. “Mereka adalah motor tim. Apabila emosi sangat memengaruhi permainan SFC di lapangan. Jadi, semuanya harus kita bicarakan. Setelah ISL berlangsung, semuanya sudah beres,” tandasnya.

Sementara, Manajer SFC Robert Heri mengatakan, bentuk emosi dalam diri pemain merupakan bagian dari yang perlu dicermati. “Memang kita tidak memberi sanksi, tapi pemain harus melepaskan sikap buruk itu. Cukup yang sudah terjadi kemarin, menjadi pelajaran berharga bagi SFC. Saya pikir, pelatih sudah paham apa yang harus mereka lakukan untuk memperbaiki sikap pemain dan tim,” ujarnya.

Muhammad moeslim
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6100 seconds (0.1#10.140)