Siswa SMK 3 Manado Ditikam Begal Motor

Senin, 30 Maret 2015 - 16:38 WIB
Siswa SMK 3 Manado Ditikam...
Siswa SMK 3 Manado Ditikam Begal Motor
A A A
MANADO - Salah seorang siswa kelas tiga SMK 3 Manado, RM (18), menjadi korban penikaman oleh begal motor di depan Studio Angkasa Foto, Jalan Dotulolong Lasut, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Korban meminta alamat dan namanya tidak dipublikasikan dengan alasan takut menjadi sasaran karena pelaku belum ditemukan.

"Tolong nama dan teman saya jangan ditulis. Kami takut pada begal itu yang nyaris saja membunuh kami," kata RM kepada Sindonews, Senin (30/3/2015).

Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi Minggu (29/3/2015) sekitar pukul 04.30 WITA. Kejadian berawal saat dirinya dan saksi (FT/17) naik motor bersama untuk membeli rokok di Kelurahan Teling (sekitar rumah korban dan saksi), namun tidak ada yang buka karena hari sudah menjelang pagi.

Korban dan saksi pun mengarah ke Jalan Sudirman. Namun, saat di depan Hotel Aston Manado, tiba-tiba mereka dibuntuti seorang pengendara motor matic yang memintanya segera berhenti sambil menodongkan pisau.

Karena korban merasa ketakutan dan masih ada peluang kabur, korban tidak berhenti. Sayang, saat menikung kanan di Jalan Dotulolong Lasut, korban tak mampu menguasai kecepatan dan mereka terjatuh dari motor.

"Saat kami terjatuh, begal itu masih mengikuti kami. Saya saat itu langsung sembunyi, namun teman saya (saksi) dikejar oleh begal itu," jelas korban.

Karena pelaku tidak mendapati teman korban, pelaku kembali berbalik arah dan menemukan korban yang sedang bersembunyi di sebuah pot bunga depan ruko.

"Waktu pelaku menemukan saya, tanpa tanya dia langsung menikam saya ke arah dada kanan.
Untungnya saya sempat menghindar dan mengenai lengan kiri saya. Saat itu pun saya langsung lari meninggalkan motor," jelas korban.

Karena pelaku belum puas menikam, korban pun kembali dikejar. Korban yang sudah bersimbah darah, akhirnya bersembunyi di bawah kolom mobil yang parkir di Bank BNI, dekat Taman Kesatuan Bangas (TKB).

Karena sudah merasa aman, korban pun keluar dari kolom mobil dan mencoba menghentikan mobil ambulans yang kebetulan melintas. Namun sayang, pengemudi ambulans itu tidak menolong, hanya berhenti dan memandangi korban yang bersimbah darah kemudian pergi lagi.

Beberapa saat kemudian, mobil patroli polisi datang, sambil membawa teman korban (saksi) yang habis dikejar begal itu. Korban pun merasa lega. Tapi, korban juga menyayangkan patroli itu tidak menolong dirinya. Sementara, teman korban diantar pulang ke rumahnya, tanpa dibuatkan laporan polisi.

"Saya sangat kecewa pada petugas patroli dan mobil ambulans itu. Bukan ditolong, tapi justru sebaliknya, saya hanya dibiarkan di jalan begitu saja," terangnya.

Beruntung, ada seorang lelaki menghampiri korban dan bertanya motornya di mana. Kemudian lelaki itu, mengambil motor korban dan segera mengantarnya ke Rumah Sakit Siloam di Jalan Sam Ratulangi.

"Orang yang menolong itu, saya tidak kenal. Dia datang seperti malaikat dan pergi begitu saja usai menolong saya," jelasnya.

"Motor yang saya pakai itu bukan motor saya, tapi motor saksi. Motor itu kini sudah ada di Polsek Wanea. Dan, yang pasti pria yang menolong saya itu bukanlah pelaku yang mengejar saya," ungkap korban.

Korban yang ditemani ibunya baru melaporkan kejadian itu ke Polresta Manado, Senin (30/3/2015). Selain luka tusukan di lengan kiri, korban juga mengalami luka lecet dan menganga di kaki kiri dan sejumlah bagian tubuh lainnya.

Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Dewa Made Palguna belum bisa memberikan informasi banyak tentang kejadian tersebut. "Korbannya masih tahap pelaporan. Informasi lainnya akan dirampung dulu kemudian kami bantu," ungkap Palguna.
(zik)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.24)