RSUD Rupit Kejar Kenaikan Tipe C
A
A
A
RUPIT - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) bulan Mei mendatang mulai melakukan pembangunan ruangan intensivecare unit (ICU). Pembangunan itu guna melengkapi persyaratan mengejar kenaikan tipe rumah sakit dari tipe D menjadi tipe C.
Direktur RSUD Rupit Arios Saplis mengatakan, pembangunan ruang ICU dan operasi segera dilakukan. Ruangan itu berada di belakang rumah sakit samping ruang Radiologi. Bahkan, perlengkapan alat kesehatan telah disiapkan untuk kedua ruangan tersebut termasuk sumber daya manusia. Pembangunan ruangan ICU dan operasi, kata dia, merupakan terobosan menciptakan pelayanan kesehatan di masyarakat.
Bahkan, sesuai dengan Permenkes No 340/2010 tentang Klasifikasi Peningkatan Tipe Rumah Sakit. “Kita bangun memenuhi persyaratan yang diatur. Saah satunya di RSUD Rupit telah ada lima dokter spesialis tetap yang bertugas, yakni spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, anak, kandungan dan spesialis mata,” kata Arios di ruang kerjanya, kemarin.
Menurutnya, untuk ruang ICU dan operasi sebelumnya telah ada. Namun, pembangunan yang baru agar bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan. Untuk sarana prasarana lain nya saat ini, bisa menampung pasien rawat inap sebanyak 50 tempat tidur. Dengan ruang rawat inap yang terdiri dari ruang rawat inap kelas 1, 2 dan kelas 3 untuk dewasa wanita dan dewasa pria serta ruang ibu dan anak.
Namun, untuk pengembangan kedepan, selain ruang ICU dan operasi juga dilakukan pembangunan khusus untuk ruang ibu dan anak yang saat ini telah ada bangunan di samping gedung utama RSUD. Selain itu, pihaknya juga akan menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 50 unit sehingga total seluruhnya akan menjadi 100 unit. Direncanakan juga akan dibangun kelas sebanyak 5-10 ruangan.
Pengembangan pembangunan baru. Sekarang ruang rawat inap kelas 1, kelas 2, kelas 3 dewasa wanita dan pria, ruangan ibu dan anak. Nanti ruangan ibu dan anak dipisah. “Untuk SDM yang ada sekarang sebanyak 62 orang perawat, 10 dokter umum, 5 dokter spesialis, tetapi untuk pengembangan dua ruangan disiapkan petugas ruang operasi yakni petugas penata anatesi dan petugas instrument bedah,” ujarnya.
Pengembangan yang dilakukan ini, kata Arios, diharapkan RSUD Rupit lebih refresentatif dan dapat sejajar dengan RSUD Kabupaten induknya. “Kami berharap inovasi dan pembangunan infrastruktur RSUD Rupit meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Rupit. Meskipun baru berdiri sebagai Kabupaten, RSUD Rupit kedepan bisa menjadi RSUD andalan masyarakat Muratara,” tegas nya.
Sementaraitu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Muratara, Devi Arianto mengatakan, pembangunan infrastruktur RSUD yang segera dilakukan hendaknya benar-benar diawasi. Karena pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas RSUD Rupit. “Dewan sesuai fungsinya akan terus melakukan pengawasan terhadap pembangunan dan pelayanan di RSUD Rupit,” pungkasnya.
Hengky chandra agoes
Direktur RSUD Rupit Arios Saplis mengatakan, pembangunan ruang ICU dan operasi segera dilakukan. Ruangan itu berada di belakang rumah sakit samping ruang Radiologi. Bahkan, perlengkapan alat kesehatan telah disiapkan untuk kedua ruangan tersebut termasuk sumber daya manusia. Pembangunan ruangan ICU dan operasi, kata dia, merupakan terobosan menciptakan pelayanan kesehatan di masyarakat.
Bahkan, sesuai dengan Permenkes No 340/2010 tentang Klasifikasi Peningkatan Tipe Rumah Sakit. “Kita bangun memenuhi persyaratan yang diatur. Saah satunya di RSUD Rupit telah ada lima dokter spesialis tetap yang bertugas, yakni spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, anak, kandungan dan spesialis mata,” kata Arios di ruang kerjanya, kemarin.
Menurutnya, untuk ruang ICU dan operasi sebelumnya telah ada. Namun, pembangunan yang baru agar bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan. Untuk sarana prasarana lain nya saat ini, bisa menampung pasien rawat inap sebanyak 50 tempat tidur. Dengan ruang rawat inap yang terdiri dari ruang rawat inap kelas 1, 2 dan kelas 3 untuk dewasa wanita dan dewasa pria serta ruang ibu dan anak.
Namun, untuk pengembangan kedepan, selain ruang ICU dan operasi juga dilakukan pembangunan khusus untuk ruang ibu dan anak yang saat ini telah ada bangunan di samping gedung utama RSUD. Selain itu, pihaknya juga akan menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 50 unit sehingga total seluruhnya akan menjadi 100 unit. Direncanakan juga akan dibangun kelas sebanyak 5-10 ruangan.
Pengembangan pembangunan baru. Sekarang ruang rawat inap kelas 1, kelas 2, kelas 3 dewasa wanita dan pria, ruangan ibu dan anak. Nanti ruangan ibu dan anak dipisah. “Untuk SDM yang ada sekarang sebanyak 62 orang perawat, 10 dokter umum, 5 dokter spesialis, tetapi untuk pengembangan dua ruangan disiapkan petugas ruang operasi yakni petugas penata anatesi dan petugas instrument bedah,” ujarnya.
Pengembangan yang dilakukan ini, kata Arios, diharapkan RSUD Rupit lebih refresentatif dan dapat sejajar dengan RSUD Kabupaten induknya. “Kami berharap inovasi dan pembangunan infrastruktur RSUD Rupit meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Rupit. Meskipun baru berdiri sebagai Kabupaten, RSUD Rupit kedepan bisa menjadi RSUD andalan masyarakat Muratara,” tegas nya.
Sementaraitu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Muratara, Devi Arianto mengatakan, pembangunan infrastruktur RSUD yang segera dilakukan hendaknya benar-benar diawasi. Karena pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas RSUD Rupit. “Dewan sesuai fungsinya akan terus melakukan pengawasan terhadap pembangunan dan pelayanan di RSUD Rupit,” pungkasnya.
Hengky chandra agoes
(bhr)