Kopassus Terjun di Pesisir Karangwuni

Sabtu, 28 Maret 2015 - 09:32 WIB
Kopassus Terjun di Pesisir...
Kopassus Terjun di Pesisir Karangwuni
A A A
KULONPROGO - Sebanyak 25 penerjun dari anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah, kemarin siang melakukan latihan terjun payung di pesisir Karangwuni, Wates.

Ini menjadi salah satu latihan pasukan elite dalam menjaga kedaulatan negeri ini. Sebelum terjun dari ketinggian 8.000 meter, para penerjun ini diangkut menggunakan helikopter Bell 412 milik TNI AD yang stand by di lapangan SD Karangrejo. Mereka diterjunkan dalam empat kelompok dan mendarat di pesisir Karangwuni.

Tak ayal, atraksi para personel ini pun menjadi hiburan bagi masyarakat yang ikut menyaksikan. “Ini hanya latihan rutin saja. Setiap tahun dua kali untuk melatih dan memelihara keterampilan penerjun,” ujar Kepala Seni Grup II Kopassus, Kapten Damai Adi Setyawan. Menurutnya, terjun payung menjadi salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh anggota Kopassus.

Ini sangat diperlukan dalam rangka melakukan infiltrasi ke daerah pertempuran tanpa menimbulkan suara. Sebagai pasukan elite angkatan darat, mereka harus mampu bertempur dan menjaga rahasia dari serangan musuh. Pesisir Karangwuni sengaja dipilih karena lintasannya yang cukup aman. Suasana seperti ini tidak ditemui di Kota Yogyakarta yang sudah terlalu padat dan banyaknya mobilitas udara di bandara.

“Keamanan lintasan menjadi pertimbangan utama karena berdampak pada keselamatan penerjun,” katanya. Menurutnya, personel tidak hanya dituntut terampil dalam melakukan pendaratan. Namun mereka juga harus mampu menjaga keamanan. Salah satunya dalam melakukan pelipatan payung. Bisa dibayangkan, jika pelipatan salah akan berakibat fatal.

Selain dari militer, terjun payung kemarin juga diikuti satu penerjun sipil. Dia adalah Yudiana, salah satu penerjun yang hobi dengan olahraga ekstrem. Pesisir Karangwuni, kata dia, cukup ideal sebagai lokasi terjun payung. Selain pantainya yang lapang, kecepatan angin juga sedang. “Kalau pemerintah serius, ini bisa dikembangkan menjadi olahraga ekstrem,” tandasnya.

Kuntadi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)