Pembunuhan Nenek Suyati, Tersangka Sempat Cuci Keranda

Sabtu, 28 Maret 2015 - 00:01 WIB
Pembunuhan Nenek Suyati,...
Pembunuhan Nenek Suyati, Tersangka Sempat Cuci Keranda
A A A
SEMARANG - Insiden pembunuhan Nenek Suyati (59), dengan cara dibekap sebelum akhirnya dibakar, menyisakan cerita tersendiri. Sebab, salah satu tersangkanya yakni AS (18), ternyata sempat membantu memadamkan api, melihat polisi melakukan olah TKP, sekaligus sempat mengobrol dengan petugas, hingga mencucikan keranda jenazah.

Keranda itu terletak di Musala Baitul Muttaqin, terletak persis di sisi timur TKP. Sementara rumah tersangka AS terletak persis di belakang TKP alias rumah korban.

"Iya, tersangka itu sempat ngobrol sama saya pas olah TKP. Gaya, ngomong ke saya: kok kejam sekali ya pelakunya. Ternyata dia sendiri pelakunya," kata salah satu petugas Unit Identifikasi Polrestabes Semarang kepada KORAN SINDO via BBM, Jumat (27/3/2015).

Gerak-gerik AS ternyata juga sudah dicurigai AKBP Sugiarto, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Semarang, yang beberapa jam setelah kejadian langsung turun ke TKP.

"Awalnya sudah saya foto, ternyata betul," kata Sugiarto di Mapolrestabes Semarang.

Tersangka AS mengakuinya. "Saya sempat bantu padamkan api. Juga mencucikan keranda jenazah untuk korban Ibu Suyati itu. Saya kenal, Ibu Suyati sahabat pengajian ibu saya di kampung. Pengajian rutin," kata AS, tersangka yang paling muda di antara tiga lainnya.

AS menceritakan runtut. Saat itu, Rabu (25/3/2015) malam, bersama Ar (tersangka yang tewas ditembak), NA dan RSP mabuk ciu. Lokasinya, sekira 20 meter dari TKP. Ar sempat pergi, tiba- tiba kembali sudah membawa sepeda motor Vario yang ternyata diketahui baru saja dicuri. Bensin yang digunakan membakar, diduga kuat diambil dari motor itu.

Ar, kata AS, membawa belati kecil. AS mengaku diancam untuk ikut pencurian itu. Akhirnya empat tersangka pun masuk rumah korban dengan cara mencongkel jendela. Sesaat setelah masuk, korban yang terlelap tidur terbangun.

"Akhirnya saya pegangi kakinya. RSP pegang tangan kanan, NA pegang kaki juga. Ar pegangi tangan kiri, sambil bekap pakai bantal. Ada sekitar 15 menit, korban sudah kejang-kejang (sekarat)," beber AS.

Saat itulah, kata dia, Ar mengambil perhiasan korban yang dikenakan. Termasuk sebuah tabung gas elpiji ukuran 3 kg. AS mengaku mengambil sebuah ponsel, tapi rusak. Kemudian mereka kabur. "Ternyata korbannya dibakar Ar," aku AS.

AS sempat panik dan lari, sembunyi tak jauh dari TKP. Dia sempat memberi pertolongan saat warga berteriak kebakaran. Tapi, polisi ternyata tak terkecoh dengan tingkahnya. "Saya dibawa polisi setelah cuci keranda."

Baca juga: Komplotan Pembakar Nenek Suyati Ditangkap, Satu Ditembak Mati.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0930 seconds (0.1#10.140)