Nenek Dianiaya dan Dibakar Hidup-Hidup

Jum'at, 27 Maret 2015 - 14:45 WIB
Nenek Dianiaya dan Dibakar...
Nenek Dianiaya dan Dibakar Hidup-Hidup
A A A
SEMARANG - Aksi perampok di Kota Semarang semakin menjadi- jadi dan bengis. Ketika kasus perampokan dan pembunuhan sadis ibu rumah tangga di Perumahan Puri Anjasmoro, Semarang Barat, Selasa (24/3) belum juga terungkap, kemarin justru muncul kasus lain yang tak kalah menggegerkan.

Kawanan perampok nekat menyatronirumahSuyati, 59, diJalan Kampung Gondomono No 27 RT5/RW3, Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Diduga karena aksinya dipergoki, para perampok nekat membunuh dan membakar nenek yang saat tinggal sendirian itu. Berdasarkan penyelidikan sementara, Suyati dibunuh dengan cara dibekap kemudian dibakar di kasur tempatnya tidur.

Korban yang memiliki tiga anak dan lima cucu diketahui seharihari berdagang elpiji dan panganan arem-arem di rumahnya yang berlantai dua. Kejadian ini pertama kali diketahui tetangga korban yang melihat ada kepulan asap dari kamar korban sekitar pukul 00.30 WIB. “Awalnya terlihat ada kepulan asap dari luar rumahnya.

Saya diberitahu anak saya. Kemudian saya buka pintu ternyata dari kamar (asap dan api),” kata Sumali, tetangga depan rumah korban. Karena panik, Sumali langsung lari meminta tolong warga lainnya. Dia tak menyadari jika di dalam kamar tepatnya di kasur ternyata ada korban yang sudah dalam kondisi tergeletak meregang nyawa.

Warga berdatangan langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Setelah padam, ternyata korban ditemukan sudah terbakar hangus di atas kasur. Santi, 34, menantu korban, mengaku sempat melihat jenazah dalam posisi tak wajar. “Kalau tidur, ibu tidak mungkin posisi kakinya di bawah dan yang satu di atas. Apalagi yang terbakar cuma kasurnya, itu pun sebagian saja,” ungkapnya di lokasi.

Dia menyebutkan, sesaat setelah kejadian sempat ditemukan tabung elpiji ukuran 3 kg di depan rumah tepat di sisi barat tempat kejadian perkara (TKP). Informasi yang didapat di rumah itu seharusnya terdapat 13 tabung elpiji, tapi yang tersisa hanya 6 tabung. Sementara 7 tabung lainnya raib digasak kawanan perampok. “Dulu sempat terjadi pencurian di rumahini,” kataRuli, kerabatkorban.

Polisi yang tiba di TKP mengerahkan seekor anjing pelacak dari Unit K-9 Satuan Sabhara Polrestabes Semarang untuk mengendus jejak para pelaku. Sementara jenazah diautopsi di RSUP dr Kariadi Semarang. Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO, korban sempat dibekap kawanan pelaku dengan kerudungnya.

Selanjutnya, disiramdenganminyaktanahsebelum dibakar. Diduga saat dibakar korban masih hidup ataupun kritis. Hasil autopsi menyatakan korban dalam posisi hidup saat terbakar. “Ada sisa seperti arang atau benda hangus masuk ke lubang pernafasan (hidung). Korban masih bernapas saat terbakar, jadi masih hidup saat itu.

Kuncinya di situ (sisa arang di lubang pernafasan),” ungkap dokter spesialis forensik dan medikolegal RSUP dr Kariadi Semarang, Gatot Suharto. Pantauan di TKP, kamar korban terletak di sisi barat pintu utama. Jendela kamar terlihat dari luar. Persis di sebelah timur rumah korban merupakan Musala Baitul Muttaqin. Di musala itu jenazah korban sempat disemayamkan setelah diautopsi.

Permukiman di TKP itu cukup padat penduduk. Seorang warga yang enggan disebut identitasnya mengatakan malam hari sebelum kejadian, ada sekelompok anakanak muda berkumpul di dekat TKP. “Mereka itu anak-anak nakal, sering berbuat onar. Sering diingatkan, tapi bandel. Malam hari, saya sempat dikerjai. Saklar listrik saya dimatikan dari luar,” kata warga itu.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, penyelidikan sementara pihaknya menemukan barang bukti berupa sebuah jeriken berisi minyak tanah dan korek api di TKP. “Itu yang digunakan membakar kasur dan korban. Kasus ini ada unsur pidana. Dibekap dulu baru dibakar,” ungkapnya dikonfirmasi terpisah. Sumber di kepolisian mengungkapkan, ada dua tersangka yangditangkap.

Namun, Kapolrestabes belum bersedia menjelaskan detail dengan alasan masih memerlukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi, termasuk menginventarisasi kerugian materi dari korban. “Besok (hari ini), akan disampaikan perkembangannya,” katanya.

Eka setiawan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4838 seconds (0.1#10.140)