Ibu-Ibu Harus Waspada ISIS
A
A
A
PALEMBANG - Pangdam II/Sriwijaya Mayjend TNI Iskandar M Sahil meminta kader PKK dan kaum ibu dapat peduli dengan perkembangan sosial kemasyarakatan.
Seperti bahaya ISIS, mereka diminta dapat mengarahkan anak-anaknya agar tak ter pengaruh aliran ini. Iskandar menegaskan, hal itu sudah menjadi bagian bela negara. “Kembali pada pasal 30 UUD 1945, bahwa warga negara wajib membela negara. Tapi caranya masing-masing. Seperti para ibu-ibu dapat berpartisipasi mendidik anak dengan baik dan benar itu sudah bagian dari bela negara,” kata Iskandar, di sela Pembekalan Bela Negara yang diikuti kader PKK se-Sumsel, di Kantor PKK Sumsel, kemarin.
Dia mengatakan, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 (1) bahwa, tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara dan Pasal 27 (3) bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.
"Kalau dahulu zaman kemerdekaan peranan ibu pun besar, jika para suami berperang melintasi hutan mereka pun turut ambil bagian di jalan saling bergandeng tangan dan membantu dari sisi logistik seperti memasak. “Di era sekarang, perang yang dihadapi justru tak terlihat (proxy war) di arus globalisasi,” tukasnya.
Terkait ISIS, Iskandar menegaskan, pihaknya juga berkor dinasi dengan aparat lainnya seperti kepolisian. Secara internal mereka pun terus memantaunya. “Sejauh ini kepolisian bekerja baik melacak keberadaan perkembangan ISIS. Sementara Kodam II/Sriwijaya, sudah diintruksikan kepada Asintel dan jajarannya untuk mewaspadainya,” katanya.
Termasuk, pihakanya memantau perkembangan para mahasiswa, sebab sebelumnya ada mahasiswa Unsri pengagum ISIS yang hilang. Serta perkembangan terbaru di Plaju. Langkah lain yang ditempuh, para ibu-ibu dapat melaporkan jika mencium gerakan-gerakan yang aneh di sekitar tempat tinggalnya.
“Saya akan keliling masjid secara bergantian, rencananya dengan Pak Kapolda. Awal kunjungan nanti saya bersama Kapolda akan ke kecamatan Sako. Sebelum Jumatan kami akan menjelaskan dan beri pengarahan dan membangun keakraban dengan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Zasfa Maisuri mengatakan, kegiatan sosialisasi dan pemahaman bela negara sangat penting dilakukan. Terutama ditengah pesatnya perkembangan zaman baik secara domestik ataupun global.
Retno palupi
Seperti bahaya ISIS, mereka diminta dapat mengarahkan anak-anaknya agar tak ter pengaruh aliran ini. Iskandar menegaskan, hal itu sudah menjadi bagian bela negara. “Kembali pada pasal 30 UUD 1945, bahwa warga negara wajib membela negara. Tapi caranya masing-masing. Seperti para ibu-ibu dapat berpartisipasi mendidik anak dengan baik dan benar itu sudah bagian dari bela negara,” kata Iskandar, di sela Pembekalan Bela Negara yang diikuti kader PKK se-Sumsel, di Kantor PKK Sumsel, kemarin.
Dia mengatakan, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 (1) bahwa, tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara dan Pasal 27 (3) bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.
"Kalau dahulu zaman kemerdekaan peranan ibu pun besar, jika para suami berperang melintasi hutan mereka pun turut ambil bagian di jalan saling bergandeng tangan dan membantu dari sisi logistik seperti memasak. “Di era sekarang, perang yang dihadapi justru tak terlihat (proxy war) di arus globalisasi,” tukasnya.
Terkait ISIS, Iskandar menegaskan, pihaknya juga berkor dinasi dengan aparat lainnya seperti kepolisian. Secara internal mereka pun terus memantaunya. “Sejauh ini kepolisian bekerja baik melacak keberadaan perkembangan ISIS. Sementara Kodam II/Sriwijaya, sudah diintruksikan kepada Asintel dan jajarannya untuk mewaspadainya,” katanya.
Termasuk, pihakanya memantau perkembangan para mahasiswa, sebab sebelumnya ada mahasiswa Unsri pengagum ISIS yang hilang. Serta perkembangan terbaru di Plaju. Langkah lain yang ditempuh, para ibu-ibu dapat melaporkan jika mencium gerakan-gerakan yang aneh di sekitar tempat tinggalnya.
“Saya akan keliling masjid secara bergantian, rencananya dengan Pak Kapolda. Awal kunjungan nanti saya bersama Kapolda akan ke kecamatan Sako. Sebelum Jumatan kami akan menjelaskan dan beri pengarahan dan membangun keakraban dengan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Zasfa Maisuri mengatakan, kegiatan sosialisasi dan pemahaman bela negara sangat penting dilakukan. Terutama ditengah pesatnya perkembangan zaman baik secara domestik ataupun global.
Retno palupi
(bhr)