PSIM Bungkam Blitar 3-0
A
A
A
YOGYAKARTA - PSIM bungkam laskar Peta 3-0 pada laga uji coba yang berlangsung di Stadion Mandalakrida Yogyakarta, kemarin. Perbaikan skema permainan yang diterapkan Seto Nurdiyantara membuahkan hasil setelah sebelumnya formasi 4-3- 3 yang dipergunakan tidak berjalan optimal kala menjamu Persipur Purwodai.
Skema permainan lebih menyerang berjalan optimal, terlihat dari banyaknya peluang yang diciptakan Tony Yuliandri dan kawan-kawan. “Lebih hidup dibandingkan kemarin (saat melawan Persipur). Aliran bola tidak banyak hilang, secara tim kolektivitas sudah lebih baik,” kata Pelatih PSIM Seto Nurdiyantara usai pertandingan, kemarin.
Dari evaluasi yang dilakukan, komunikasi dan chemistry antarpemain sudah bisa berjalan dengan baik. Kesalahan yang terjadi hanya lebih pada kesalahan individu yang menyebabkan bola sering hilang di tengah. Namun dari sisi kolektivitas, aliran bola dari belakang hingga ke depan bisa berjalan optimal. Laga dua kali 45 menit yang disuguhkan di Mandalakrida, berjalan menarik.
Tempo permainan berjalan dengan cepat, kedua tim saling menyerang dan sama-sama menciptakan peluang. Gol pertama dicetak oleh Tony Yuliandri yang memanfaatkan umpan matang dari sayap kiri Kahar di menit 14. Heading striker dengan nomor punggung 19 tersebut tidak mampu ditahan penjaga gawang PSBK Blitar Arif Musafak.
Satu menit jelang jeda, giliran gelandang serang PSIM Rangga Muslim menambah pundi-pundi gol melalui tendangan keras ke sisi kanan Arif Musafak. Di babak kedua, giliran gelandang serang Rony Setiawan menambah jumlah gol PSIM kedudukan terakhir 3-0. Usai pertandingan pelatih PSBK Blitar Kurnia Patmedi mengaku, anak asuhnya bermain kurang optimal. Meski mampu bermain atraktif, Fatchul Ichya dan kawan-kawan diklaim tidak bermain seperti biasanya.
Maha deva
Skema permainan lebih menyerang berjalan optimal, terlihat dari banyaknya peluang yang diciptakan Tony Yuliandri dan kawan-kawan. “Lebih hidup dibandingkan kemarin (saat melawan Persipur). Aliran bola tidak banyak hilang, secara tim kolektivitas sudah lebih baik,” kata Pelatih PSIM Seto Nurdiyantara usai pertandingan, kemarin.
Dari evaluasi yang dilakukan, komunikasi dan chemistry antarpemain sudah bisa berjalan dengan baik. Kesalahan yang terjadi hanya lebih pada kesalahan individu yang menyebabkan bola sering hilang di tengah. Namun dari sisi kolektivitas, aliran bola dari belakang hingga ke depan bisa berjalan optimal. Laga dua kali 45 menit yang disuguhkan di Mandalakrida, berjalan menarik.
Tempo permainan berjalan dengan cepat, kedua tim saling menyerang dan sama-sama menciptakan peluang. Gol pertama dicetak oleh Tony Yuliandri yang memanfaatkan umpan matang dari sayap kiri Kahar di menit 14. Heading striker dengan nomor punggung 19 tersebut tidak mampu ditahan penjaga gawang PSBK Blitar Arif Musafak.
Satu menit jelang jeda, giliran gelandang serang PSIM Rangga Muslim menambah pundi-pundi gol melalui tendangan keras ke sisi kanan Arif Musafak. Di babak kedua, giliran gelandang serang Rony Setiawan menambah jumlah gol PSIM kedudukan terakhir 3-0. Usai pertandingan pelatih PSBK Blitar Kurnia Patmedi mengaku, anak asuhnya bermain kurang optimal. Meski mampu bermain atraktif, Fatchul Ichya dan kawan-kawan diklaim tidak bermain seperti biasanya.
Maha deva
(bhr)