Rumah Dijual Anak, Nenek di Samarinda Telantar
A
A
A
SAMARINDA - Gara-gara rumahnya dijual sang anak, seorang nenek di Samarinda, Kalimantan Timur, telantar dan terpaksa tidur di teras bekas rumahnya sendiri. Mama Fajar, demikian nenek berusia 80-an tahun itu biasa disapa oleh tetangga sekitarnya, tinggal sendiri di Jalan Lambung Mangkurat, Gang Arema, RT 12, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dia terpaksa tinggal di teras karena rumahnya dijual oleh anak kandungnya sendiri. Berdasarkan keterangan tetangganya, rumah tersebut dijual anak tertua Mama Fajar. Sayang, uang hasil penjualan dibawa kabur oleh anaknya itu.
Alhasil, dia pun terpaksa harus mencari cara agar tetap punya tempat tinggal. Pilihannya adalah tinggal di teras bekas rumahnya itu.
"Uang hasil penjualan rumah dibawa kabur sama anaknya tanpa mempedulikan orangtuanya yang sudah renta itu. Pemilik rumah yang baru membolehkan Mama Fajar tinggal di bekas rumahnya sampai pembangunan selesai," kata Erwin, tetangga Mama Fajar, Selasa (24/3/2015).
Tambah Erwin, Mama Fajar harus menjalani kehidupan secara tak wajar, hanya di teras bekas rumahnya dengan beralas seadanya. Bantuan warga sekitar sebenarnya setiap hari diberikan. Mulai dari makanan hingga kebutuhan harian rutin diberikan warga secara swadaya. Namun, tentu saja itu belum cukup jika melihat kondisi nenek ini yang semakin melemah.
"Bahkan, sudah dua minggu ini Mama Fajar habis terjatuh dan stroke," ujar Erwin.
Berkat bantuan warga sekitar yang diunggah ke berbagai media sosial, kabar soal Mama Fajar ini sampai ke Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Dia pun langsung menginstruksikan instansi terkait untuk membantu Mama Fajar.
Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan serta puskesmas setempat diperintahkan secepatnya melakukan penanganan evakuasi dini.
"Nanti biaya perawatan dan lainnya sementara biar saya yang tanggung sambil melihat perkembangan kesehatan nenek ini. Nanti kita usahakan tempat yang layak, entah di panti jompo atau yang lainnya kita pikirkan sambil jalan yang penting sudah ditangani dulu dengan baik," kata Jaang.
Pemerintah Kota Samarinda juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga sekitar yang telah membantu selama ini.
Dia terpaksa tinggal di teras karena rumahnya dijual oleh anak kandungnya sendiri. Berdasarkan keterangan tetangganya, rumah tersebut dijual anak tertua Mama Fajar. Sayang, uang hasil penjualan dibawa kabur oleh anaknya itu.
Alhasil, dia pun terpaksa harus mencari cara agar tetap punya tempat tinggal. Pilihannya adalah tinggal di teras bekas rumahnya itu.
"Uang hasil penjualan rumah dibawa kabur sama anaknya tanpa mempedulikan orangtuanya yang sudah renta itu. Pemilik rumah yang baru membolehkan Mama Fajar tinggal di bekas rumahnya sampai pembangunan selesai," kata Erwin, tetangga Mama Fajar, Selasa (24/3/2015).
Tambah Erwin, Mama Fajar harus menjalani kehidupan secara tak wajar, hanya di teras bekas rumahnya dengan beralas seadanya. Bantuan warga sekitar sebenarnya setiap hari diberikan. Mulai dari makanan hingga kebutuhan harian rutin diberikan warga secara swadaya. Namun, tentu saja itu belum cukup jika melihat kondisi nenek ini yang semakin melemah.
"Bahkan, sudah dua minggu ini Mama Fajar habis terjatuh dan stroke," ujar Erwin.
Berkat bantuan warga sekitar yang diunggah ke berbagai media sosial, kabar soal Mama Fajar ini sampai ke Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Dia pun langsung menginstruksikan instansi terkait untuk membantu Mama Fajar.
Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan serta puskesmas setempat diperintahkan secepatnya melakukan penanganan evakuasi dini.
"Nanti biaya perawatan dan lainnya sementara biar saya yang tanggung sambil melihat perkembangan kesehatan nenek ini. Nanti kita usahakan tempat yang layak, entah di panti jompo atau yang lainnya kita pikirkan sambil jalan yang penting sudah ditangani dulu dengan baik," kata Jaang.
Pemerintah Kota Samarinda juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga sekitar yang telah membantu selama ini.
(zik)