30 Jalur di Garut Selatan Rawan Tergerus Longsor
A
A
A
GARUT - Sedikitnya 30 akses jalan menuju wilayah Garut Selatan rawan terputus. Bahkan, lima diantaranya kondisi badan jalan sudah sangat rawan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mendata 30 titik jalur menuju Garut selatan itu terancam putus akibat longsor dan amblas akibat abrasi. Satu titik jalur yang kondisinya mempri hatinkan terletak di Kampung Badega, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang. Nyaris setengah badan jalan di titik ini amblas dengan panjang sekira enam hingga delapan meter.
“Sementara kedalaman dari atas jalan ke bawah itu kurang lebih 12 meter. Jalannya amblas akibat abrasi dan longsor pada saat hujan deras di Januari 2015 lalu,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Garut TB Agus, kemarin. Untuk menghindari kecelakaan, BPBD dan instansi terkait telah memasangi rambu-rambu di titik tersebut.
Beberapa drum juga dipasang sekitar di pinggir jalan sebagai pembatas bagi kendaraan yang melintas. Masyarakat sekitar pun ikut membantu kendaraan yang melintasi jalur di titik ini. Mereka memberlakukan sistem buka tutup jalur, karena peristiwa tanah amblas di lokasi itu hanya tinggal menyisakan setengah badan jalan.
“Saat jalan di titik itu amblas, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina marga Kabupaten Garut. Mereka menjawab jalur itu bukan kewenangannya, melainkan kewenangan Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Se lain di lokasi tersebut, setidaknya masih terdapat empat titik lain jalan yang terancam terputus di antara jalur Cikajang-Cisompet. “Masih ada dua titik yang terancam abrasi Sungai Cisangg iri, yaitu satu masuk ke wilayah Kecamatan Cikajang, sementara satu lagi masuk di wilayah Kecamatan Cihurip.
Sementara dua titik lainnya ada di kawasan Gunung Gelap, Kecamatan Cisompet. Dua titik di Cisompet ini terancam putus oleh longsoran tebing. Secara keseluruhan, ada 30 titik jalan yang rawan terputus,” paparnya.
Fani ferdiansyah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mendata 30 titik jalur menuju Garut selatan itu terancam putus akibat longsor dan amblas akibat abrasi. Satu titik jalur yang kondisinya mempri hatinkan terletak di Kampung Badega, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang. Nyaris setengah badan jalan di titik ini amblas dengan panjang sekira enam hingga delapan meter.
“Sementara kedalaman dari atas jalan ke bawah itu kurang lebih 12 meter. Jalannya amblas akibat abrasi dan longsor pada saat hujan deras di Januari 2015 lalu,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Garut TB Agus, kemarin. Untuk menghindari kecelakaan, BPBD dan instansi terkait telah memasangi rambu-rambu di titik tersebut.
Beberapa drum juga dipasang sekitar di pinggir jalan sebagai pembatas bagi kendaraan yang melintas. Masyarakat sekitar pun ikut membantu kendaraan yang melintasi jalur di titik ini. Mereka memberlakukan sistem buka tutup jalur, karena peristiwa tanah amblas di lokasi itu hanya tinggal menyisakan setengah badan jalan.
“Saat jalan di titik itu amblas, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina marga Kabupaten Garut. Mereka menjawab jalur itu bukan kewenangannya, melainkan kewenangan Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Se lain di lokasi tersebut, setidaknya masih terdapat empat titik lain jalan yang terancam terputus di antara jalur Cikajang-Cisompet. “Masih ada dua titik yang terancam abrasi Sungai Cisangg iri, yaitu satu masuk ke wilayah Kecamatan Cikajang, sementara satu lagi masuk di wilayah Kecamatan Cihurip.
Sementara dua titik lainnya ada di kawasan Gunung Gelap, Kecamatan Cisompet. Dua titik di Cisompet ini terancam putus oleh longsoran tebing. Secara keseluruhan, ada 30 titik jalan yang rawan terputus,” paparnya.
Fani ferdiansyah
(ftr)