Longsor Rusak Belasan Rumah

Senin, 23 Maret 2015 - 12:07 WIB
Longsor Rusak Belasan Rumah
Longsor Rusak Belasan Rumah
A A A
KULONPROGO - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kulonprogo pada Minggu (22/3) dini hari, telah menyebabkan musibah tanah longsor. Setidaknya ada 20 titik longsoran di Girimulyo, Nanggulan, dan Kalibawang.

Belasan rumah rusak akibat kejadian ini. Sebuah rumah di Ngroto, Pendoworejo, Girimulyo rusak parah diterjang material tebing yang ada di atasnya. Tidak ada korban jiwa, namun akses jalan kabupaten tertutup parah. Musibah tanah longsor di Ngroto merupakan musibah terbesar tahun ini.

Tebing setinggi 20 meter dengan panjang 20 meter dan ketebalan 10 meter ambrol. Akibatnya, material tanah merusak rumah Sigit Pramono dan kandang ternak milik Parmi. Beruntung saat musibah ini, rumah Sigit dalam kondisi kosong karena penghuninya sedang menginap di rumah kakeknya. Sedangkan kandang Parmi juga dalam kondisi kosong.

Orang tua Sigit, Tri Yuwono mengatakan, musibah ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Begitu mendengar suara gemuruh dia bersama dengan istri dan kedua cucunya langsung lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Begitu juga dengan keluarga Sandiono yang rumahnya berdekatan. “Kami lari ketakutan, saat keluar material sudah mengenai rumah anak saya,” katanya.

Luncuran material tanah juga cukup jauh dan lebih dari 100 meter. Material ini juga menutup jalan kabupaten sepanjang 30 meter dengan ketebalan dua meter. Sedangkan rumah Sigit mengalami kerusakan cukup parah. Diperkirakan kerugian di atas Rp50 juta. Camat Grimulyo, Purwono mengatakan, musibah di Ngroto merupakan musibah paling besar. Selain itu juga ada 18 titik longsoran lainnya dan 11 di antaranya mengenai rumah warga.

Sebagian rumah ini dindingnya retak. Longsoran juga menutup jalan. Bahkan di Kedungtawang ada tiga batu besar yang menutup akses jalan. “Untuk yang mengenai rumah warga sudah tertangani. Tinggal yang di Ngroto,” kata Purwono. Menurutnya, untuk menangani pembersihan material ini yang menutup jalan butuh alat berat.

Jika hanya dibersihkan menggunakan alat manual butuh waktu yang lama, apalagi untuk memindah batu besar yang menutup jalan. Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD )Kulonprogo Suhardiyana mengatakan, selain di Ngroto, musibah longsor juga mengenai rumah Slamet di Pedukuhan Gulu, Desa Giripurwo. Sebagian dinding rumahnya rusak dan kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta.

BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik makanan dan peralatan untuk kerja bakti yang menimpa rumah. Sedangkan untuk membuka akses jalan yang tertutup, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) karena memerlukan alat berat. “Untuk membuka akses jalan di Ngroto kami sudah minta bantuan alat berat ke DPU,” ujarnya.

Ruas jalan di Ngroto, Pendoworejo merupakan akses jalan utama untuk menghubungkan Pendoworejo dan Purwosari menuju ke Kecamatan Samigaluh. Bahkan akses jalan ini juga menuju ke wilayah Purworejo, Jawa Tengah. “Warga harus memutar sejauh lima kilometer,” ujarnya. Musibah longsor juga terjadi di Kalibawang yang menimpa rumah Ponidi di Sentul, Banjararum dan rumah milik Samuji di Brajan, Banjararum. Kedua rumah tersebut hanya mengalami kerusakan ringan dengan kerugian sekitar Rp3 juta.

Kuntadi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6570 seconds (0.1#10.140)
pixels