Depan Jadi Sorotan
A
A
A
PALEMBANG - Merujuk satu persatu amunisi lini depan Sriwijaya FC (SFC) musim ini, bisa jadi ada jaminan produktivitas gol lebih baik dari sebelumnya. Ferdinand Sinaga, Titus “Tibo” Bonai, Patrick Wanggai, plus Goran Ljubojovic, merupakan sederet nama yang bisa mengampanyekan target juara Indonesia Super League (ISL) 2015.
Namun, setelah melihat performa Laskar Wong Kito pada Gubernur Sumsel Cup kemarin, publik justru bertanya-tanya. Apakah mereka sengaja belum mengoptimalkan permainan atau memang kemampuan lawan-lawan yang dihadapi cukup baik. Karena dari tiga partai yang dipertontonkan Ferdinand Sinaga dkk, SFC hanya membukukan empat gol. Masing-masing dari Asri Akbar, Ferdinand Sinaga, Morimakan Koita, dan Goran Ljubojovic.
“Lini depan menjadi sorotan kami. Ada apa kenapa bisa seperti ini. Lini depan kita jelas ada masalah,” kata Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo. Hendri menuturkan, puncak sorotan tajam lini depan mereka, lantaran tidak bekerjanya kekuatan sentral para algojo-algojo SFC di tiga pertandingan pramusim tersebut. Hendri melihat semua pemain loyo dan tidak bisa memberi kejutan besar, yang seharusnya bisa ditunjukkan pada masyarakat Sumsel.
“Saya pikir finishing touchkita sudah bagus. Ternyata masih sangat buruk sekali. Kita hanya mampu menang tipis lawan tim divisi utama dan hanya bermain imbang dengan Semen Padang. Padahal, kita bermain di kadang sendiri,” tuturnya, dengan nada kesal. Laga krusial SFC kontra Semen Padang, Sabtu (21/3) lalu, sepertinya menjadi catatan tersendiri bagi tim pelatih. Karena mereka juga akan kembali bentrok dengan Kabau Sirah, julukan Semen Padang, pada 7 April di kompetisi ISL.
Paling tidak, banyak hal yang bisa didapat tentang semua kekuatan rival mereka di Pulau Andalas ini. “Kita memenangkan turnamen dan mendapatkan Piala Gubernur Sumsel. Semen Padang jadi catatan kami. Karena mereka jadi lawan kedua kami di ISL dan kami harus menang,” jelasnya. Selain performa lini depan, Hendri juga lebih khusus menyoroti kemampuan Goran Ljubojevic sebagai striker murni yang dira sanya belum tajam.
Dari tiga pertandingan, pemain asal Kroasia itu hanya memberi satu gol saat menghadapi Semen Padang. “Memang dia berhasil membuat gol dari Semen Padang, tapi Goran masih sangat jauh dari yang kami harapkan,” keluhnya. Berkaca dari hasil tiga pertandingan pramusim tersebut, Hendri berencana terus mengasah ketajaman striker-striker mereka. Karena tim pelatih tak ingin kecewa lagi, atas penyelesaian akhir yang terjadi kemarin. “Kami semua harus berbenah, bukan hanya untuk satu pemain depan saja,” pungkasnya.
Muhammad moeslim
Namun, setelah melihat performa Laskar Wong Kito pada Gubernur Sumsel Cup kemarin, publik justru bertanya-tanya. Apakah mereka sengaja belum mengoptimalkan permainan atau memang kemampuan lawan-lawan yang dihadapi cukup baik. Karena dari tiga partai yang dipertontonkan Ferdinand Sinaga dkk, SFC hanya membukukan empat gol. Masing-masing dari Asri Akbar, Ferdinand Sinaga, Morimakan Koita, dan Goran Ljubojovic.
“Lini depan menjadi sorotan kami. Ada apa kenapa bisa seperti ini. Lini depan kita jelas ada masalah,” kata Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo. Hendri menuturkan, puncak sorotan tajam lini depan mereka, lantaran tidak bekerjanya kekuatan sentral para algojo-algojo SFC di tiga pertandingan pramusim tersebut. Hendri melihat semua pemain loyo dan tidak bisa memberi kejutan besar, yang seharusnya bisa ditunjukkan pada masyarakat Sumsel.
“Saya pikir finishing touchkita sudah bagus. Ternyata masih sangat buruk sekali. Kita hanya mampu menang tipis lawan tim divisi utama dan hanya bermain imbang dengan Semen Padang. Padahal, kita bermain di kadang sendiri,” tuturnya, dengan nada kesal. Laga krusial SFC kontra Semen Padang, Sabtu (21/3) lalu, sepertinya menjadi catatan tersendiri bagi tim pelatih. Karena mereka juga akan kembali bentrok dengan Kabau Sirah, julukan Semen Padang, pada 7 April di kompetisi ISL.
Paling tidak, banyak hal yang bisa didapat tentang semua kekuatan rival mereka di Pulau Andalas ini. “Kita memenangkan turnamen dan mendapatkan Piala Gubernur Sumsel. Semen Padang jadi catatan kami. Karena mereka jadi lawan kedua kami di ISL dan kami harus menang,” jelasnya. Selain performa lini depan, Hendri juga lebih khusus menyoroti kemampuan Goran Ljubojevic sebagai striker murni yang dira sanya belum tajam.
Dari tiga pertandingan, pemain asal Kroasia itu hanya memberi satu gol saat menghadapi Semen Padang. “Memang dia berhasil membuat gol dari Semen Padang, tapi Goran masih sangat jauh dari yang kami harapkan,” keluhnya. Berkaca dari hasil tiga pertandingan pramusim tersebut, Hendri berencana terus mengasah ketajaman striker-striker mereka. Karena tim pelatih tak ingin kecewa lagi, atas penyelesaian akhir yang terjadi kemarin. “Kami semua harus berbenah, bukan hanya untuk satu pemain depan saja,” pungkasnya.
Muhammad moeslim
(bhr)