Dibakar Cemburu, Suami Bunuh Istri
A
A
A
SEMARANG - Penghuni Panti Rehabilitasi Sosial (Resos) Mardi Utomo I Semarang gempar dengan kasus tewasnya Sartini, 39, salah satu penghuni resos itu di kamarnya, kemarin.
Diduga, warga Kebumen yang sudah 1,5 tahun tinggal di lokasi itu tewas akibat keracunan air keras.Informasi yang dihimpun, jenazah Sartini ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB. Saat ditemukan, kondisinya sudah kaku dengan busa di mulutnya. “Awalnya kami curiga dengan kondisiSartini, karenabiasanya pagi sudah ke luar kamar. Saat diketuk pintu kamarnya tidak ada jawaban.
Kemudian kami melihat dari jendela Sart ini dalam posisi tertidur dengan mulut berbusa,” kata Sunarto, salah satu petugas Panti Rehabsos Mardi UtomoI Semarang kemarin. Melihat kondisi itu, Sunarto kemudian meminta bantuan penghuni lainnya untuk mendobrak pintu kamar yang ditempati Sunarti. Setelah berhasil masuk, Sunarto melihat kondisi Sunarti sudah tidak bernyawa.
“Kondisinya sudah kaku, tidak bernapas lagi. Kami kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian ini,” ujarnya. Saat kejadian itu, lanjut Sunarto, suami Sartini, Turino, 39, tidak berada di tempat kejadian. Merasa ada yang janggal, Sunarto kemudian mencoba menghubungi nomor ponsel Turino untuk mengetahui keberadaannya.
“Saat saya telepon, dia (Turino) mengatakan jika dirinya pergi ke Timur. Di telepon itu juga dia mengaku jika dirinyalah yang telah membunuh Sartini,” beber Sunarto. Dalam telepon tersebut, lanjut Sunarto, Turino mengaku membunuh Sartini menggunakan air keras. Bahkan, Turino tidak langsung meninggalkan Sartini usai meminumkan air keras itu ke mulutnya, melainkan ditunggunya hingga lama dan dipastikan tewas.
“Kami juga tidak tahu kenapa dia nekat melakukan hal itu. Sehari-hari, kami tidak pernah melihat keduanya ada masalah serius. Kami juga terkejut dengan hal ini,” tandasnya. Jenazah Sartini kemudian dibawa petugas ke RSUP dr Kariadi Semarang untuk dilakukan autopsi. Sementara tim Inafis dan tim Sat Reskrim Polrestabes Semarang langsung melakukan identifikasi dan penyelidikan.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada luka di tubuh korban. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus ini,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto. Disinggung mengenai keterlibatan Turino yang tidak lain adalah suami siri korban, Sugiarto masih belum memastikan.
Namun, beberapa barang bukti dan laporan saksi-saksi mengarah kepada Turino. “Selain laporan dari saksi, saat kejadian Turino juga tidak ada di lokasi. Kami juga menemukan secarik kertas yang diduga tulisan tangan Turino yang isinya curahan hati. Inti surat itu adalah kecemburuan seseorang yang kami duga adalah Turino,” tandasnya.
Andika prabowo
Diduga, warga Kebumen yang sudah 1,5 tahun tinggal di lokasi itu tewas akibat keracunan air keras.Informasi yang dihimpun, jenazah Sartini ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB. Saat ditemukan, kondisinya sudah kaku dengan busa di mulutnya. “Awalnya kami curiga dengan kondisiSartini, karenabiasanya pagi sudah ke luar kamar. Saat diketuk pintu kamarnya tidak ada jawaban.
Kemudian kami melihat dari jendela Sart ini dalam posisi tertidur dengan mulut berbusa,” kata Sunarto, salah satu petugas Panti Rehabsos Mardi UtomoI Semarang kemarin. Melihat kondisi itu, Sunarto kemudian meminta bantuan penghuni lainnya untuk mendobrak pintu kamar yang ditempati Sunarti. Setelah berhasil masuk, Sunarto melihat kondisi Sunarti sudah tidak bernyawa.
“Kondisinya sudah kaku, tidak bernapas lagi. Kami kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian ini,” ujarnya. Saat kejadian itu, lanjut Sunarto, suami Sartini, Turino, 39, tidak berada di tempat kejadian. Merasa ada yang janggal, Sunarto kemudian mencoba menghubungi nomor ponsel Turino untuk mengetahui keberadaannya.
“Saat saya telepon, dia (Turino) mengatakan jika dirinya pergi ke Timur. Di telepon itu juga dia mengaku jika dirinyalah yang telah membunuh Sartini,” beber Sunarto. Dalam telepon tersebut, lanjut Sunarto, Turino mengaku membunuh Sartini menggunakan air keras. Bahkan, Turino tidak langsung meninggalkan Sartini usai meminumkan air keras itu ke mulutnya, melainkan ditunggunya hingga lama dan dipastikan tewas.
“Kami juga tidak tahu kenapa dia nekat melakukan hal itu. Sehari-hari, kami tidak pernah melihat keduanya ada masalah serius. Kami juga terkejut dengan hal ini,” tandasnya. Jenazah Sartini kemudian dibawa petugas ke RSUP dr Kariadi Semarang untuk dilakukan autopsi. Sementara tim Inafis dan tim Sat Reskrim Polrestabes Semarang langsung melakukan identifikasi dan penyelidikan.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ada luka di tubuh korban. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus ini,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Sugiarto. Disinggung mengenai keterlibatan Turino yang tidak lain adalah suami siri korban, Sugiarto masih belum memastikan.
Namun, beberapa barang bukti dan laporan saksi-saksi mengarah kepada Turino. “Selain laporan dari saksi, saat kejadian Turino juga tidak ada di lokasi. Kami juga menemukan secarik kertas yang diduga tulisan tangan Turino yang isinya curahan hati. Inti surat itu adalah kecemburuan seseorang yang kami duga adalah Turino,” tandasnya.
Andika prabowo
(bbg)