Nyepi, Wisman di Bali Belajar Membuat Canang dan Paku Pipit
A
A
A
MANGUPURA - Perayaan Hari Raya Nyepi dijadikan ajang pengenalan budaya Bali kepada wisatawan mancanegara (wisman). Para wisman itu pun diberi pelatihan membuat canang dan paku pipit.
Canang adalah alat sesaji yang digunakan umat Hindu saat bersembahyang. Canang berisikan bunga-bunga seperti bunga kamboja, bunga sampar banyu, bunga gumitir, daun pandan, dan berbagai bunga lainnya.
Sementara, paku pipit merupakan hiasan yang digunakan pada saat ada acara-acara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu. Paku pipit ini terbuat dari janur kuning yang dibelah-belah, lalu dilipat-lipat memanjang dan di bawahnya diberi hiasan bunga mitir.
Menurut salah satu wisatawan asal Jerman, Claudia, dia sangat senang bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel untuk mengenalkan budaya Bali.
"Meskipun saya tidak bisa keluar pada Hari Raya Nyepi ini, tapi di sini saya masih bisa berkegiatan seperti merangkai bunga untuk berdoa bagi umat Hindu," paparnya di Hotel Grand Istana Rama, Kuta, Badung, Sabtu (21/3/2015).
Dia mengaku baru pertama kali mengikuti kelas dekorasi dan membuat canang sesaji untuk sembahyang.
"Saya menikmati kegiatan ini, kalau tahun depan ada waktu liburan lagi saya akan ke Indonesia lagi, terutama Bali. Sebab di sini banyak tradisi yang luar biasa," jelasnya.
Made Karsana, orang yang mengajarkan wisman membuat canang dan paku pipit, mengatakan,"Kita ingin mengenalkan tradisi dan budaya kami kepada wisman ini, mumpung mereka memiliki waktu luang banyak."
Sementara, Sales dan Marketing Manager Hotel Grand Istana Rama Bianca Rosetta mengatakan, kegiatan ini dilakukan supaya para wisatawan lebih mengenal budaya Bali. "Dan, respons para wisman sejauh ini sangat baik, mereka menyukai kegiatan ini," pungkasnya.
Canang adalah alat sesaji yang digunakan umat Hindu saat bersembahyang. Canang berisikan bunga-bunga seperti bunga kamboja, bunga sampar banyu, bunga gumitir, daun pandan, dan berbagai bunga lainnya.
Sementara, paku pipit merupakan hiasan yang digunakan pada saat ada acara-acara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu. Paku pipit ini terbuat dari janur kuning yang dibelah-belah, lalu dilipat-lipat memanjang dan di bawahnya diberi hiasan bunga mitir.
Menurut salah satu wisatawan asal Jerman, Claudia, dia sangat senang bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pihak hotel untuk mengenalkan budaya Bali.
"Meskipun saya tidak bisa keluar pada Hari Raya Nyepi ini, tapi di sini saya masih bisa berkegiatan seperti merangkai bunga untuk berdoa bagi umat Hindu," paparnya di Hotel Grand Istana Rama, Kuta, Badung, Sabtu (21/3/2015).
Dia mengaku baru pertama kali mengikuti kelas dekorasi dan membuat canang sesaji untuk sembahyang.
"Saya menikmati kegiatan ini, kalau tahun depan ada waktu liburan lagi saya akan ke Indonesia lagi, terutama Bali. Sebab di sini banyak tradisi yang luar biasa," jelasnya.
Made Karsana, orang yang mengajarkan wisman membuat canang dan paku pipit, mengatakan,"Kita ingin mengenalkan tradisi dan budaya kami kepada wisman ini, mumpung mereka memiliki waktu luang banyak."
Sementara, Sales dan Marketing Manager Hotel Grand Istana Rama Bianca Rosetta mengatakan, kegiatan ini dilakukan supaya para wisatawan lebih mengenal budaya Bali. "Dan, respons para wisman sejauh ini sangat baik, mereka menyukai kegiatan ini," pungkasnya.
(zik)