Khawatir Pembakaran Terulang, Pedagang Simpan Barang di Rumah
A
A
A
TASIKMALAYA - Sebagian pedagang di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, berhenti berjualan untuk beberapa hari ke depan. Mereka lebih memilih mengangkut barang dagangan ke rumahnya masing-masing.
Pasalnya, pasca kebakaran dan tertangkapnya orang yang diduga sengaja membakar pasar terbesar di Priangan timur itu, pedagang masih diliputi kekhawatiran akan terulangnya kejadian serupa. Hingga siang kemarin, nampak sejumlah truk keluar masuk pasar untuk mengangkut barang dagangan. Ternyata truk-truk tersebut sengaja didatangkan untu mengangkut barang.
Para pedagang hanya menyisakan sedikit saja barang di dalam kios. Mereka lebih banyak menyetok barang di rumah sebagai antisipasi terulangnya persitiwa serupa. “Bukan hanya saya yang mengangkut barang kembali ke rumah, tetapi para pedagang lainnya juga karena takut kembali terbakar. Kebakaran kemarin pun pedagang rugi besar, kurang lebih Rp8 miliar,” ungkap salah seorang pedagang kelontongan Tatang,45, di Pasar Cikurubuk.
Senada dengan Tatang, Ketua Hipatas Pasar Cikurubuk Ade Mumu mengakui, adanya kekhawatiran dari para pedagang yang memilih mengangkut barang dagangannya dari kios miliknya. Apalagu pasca tertangkapnya seseorang yang diduga menjadi pelaku pembakaran, maka kekhawatiran pun bertambah, sehingga harus menyetok barang di rumah. “Saya sendiri telah meminta agar pedagang tetap tenang, namun kejadian kemarin cukup membuat mereka trauma,” kata Ade.
Di sisi lain, para pedagang kini lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap keamanan lingkungan Pasar Induk Cikurubuk. Termasuk juga polisi yang menempatkan pengamanan di sana untuk membantu petugas keamanan serta satpam pasar yang telah ada. Upaya patroli dilakukan tim ke amanan ke seluruh blok pasar untuk meningkatkan rasa aman para pedagang. Terbakarnya Pasar Induk Cikurubuk yang diduga di sengaja itu telah menimbulkan kekhawatiran sejumlah pedadang di Pasar Padayungan, Pasar Wetan, dan Pasar Pancasila.
Sejumlah pedagang dan petugas keamanan juga meningkatkan kewaspadaannya. Mereka khawatir kejadian serupa akan menimpanya. “Meskipun belum sampai mengangkut barang dagangan dari kios untuk diamankan, tetapi kami cukup khawatir dan mencoba meningkatkan kewaspadaan. Terutama ketika melihat orang dengan gerak gerik tidak lazim tentu akan dilaporkan ke petugas keamanan,” ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Pancasila Dede,48.
Sementara itu, hingga saat ini polisi masih mendalami kasus dugaan pembakaran Pasar Induk Cikurubuk, yang pelakunya telah ditangkap warga pasar kemarin. Namun, polisi mengaku cukup kesulitan memintai keterangan Hamdani, 30, warga Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya tersebut, karena sikapnya yang sangat tidak kooperatif saat dimintai keterangan. “Masih didalami, saya belum bisa memastikan apakah dia pelaku pembakaran atau bukan,” jelas Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko.
Nanang kuswara
Pasalnya, pasca kebakaran dan tertangkapnya orang yang diduga sengaja membakar pasar terbesar di Priangan timur itu, pedagang masih diliputi kekhawatiran akan terulangnya kejadian serupa. Hingga siang kemarin, nampak sejumlah truk keluar masuk pasar untuk mengangkut barang dagangan. Ternyata truk-truk tersebut sengaja didatangkan untu mengangkut barang.
Para pedagang hanya menyisakan sedikit saja barang di dalam kios. Mereka lebih banyak menyetok barang di rumah sebagai antisipasi terulangnya persitiwa serupa. “Bukan hanya saya yang mengangkut barang kembali ke rumah, tetapi para pedagang lainnya juga karena takut kembali terbakar. Kebakaran kemarin pun pedagang rugi besar, kurang lebih Rp8 miliar,” ungkap salah seorang pedagang kelontongan Tatang,45, di Pasar Cikurubuk.
Senada dengan Tatang, Ketua Hipatas Pasar Cikurubuk Ade Mumu mengakui, adanya kekhawatiran dari para pedagang yang memilih mengangkut barang dagangannya dari kios miliknya. Apalagu pasca tertangkapnya seseorang yang diduga menjadi pelaku pembakaran, maka kekhawatiran pun bertambah, sehingga harus menyetok barang di rumah. “Saya sendiri telah meminta agar pedagang tetap tenang, namun kejadian kemarin cukup membuat mereka trauma,” kata Ade.
Di sisi lain, para pedagang kini lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap keamanan lingkungan Pasar Induk Cikurubuk. Termasuk juga polisi yang menempatkan pengamanan di sana untuk membantu petugas keamanan serta satpam pasar yang telah ada. Upaya patroli dilakukan tim ke amanan ke seluruh blok pasar untuk meningkatkan rasa aman para pedagang. Terbakarnya Pasar Induk Cikurubuk yang diduga di sengaja itu telah menimbulkan kekhawatiran sejumlah pedadang di Pasar Padayungan, Pasar Wetan, dan Pasar Pancasila.
Sejumlah pedagang dan petugas keamanan juga meningkatkan kewaspadaannya. Mereka khawatir kejadian serupa akan menimpanya. “Meskipun belum sampai mengangkut barang dagangan dari kios untuk diamankan, tetapi kami cukup khawatir dan mencoba meningkatkan kewaspadaan. Terutama ketika melihat orang dengan gerak gerik tidak lazim tentu akan dilaporkan ke petugas keamanan,” ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Pancasila Dede,48.
Sementara itu, hingga saat ini polisi masih mendalami kasus dugaan pembakaran Pasar Induk Cikurubuk, yang pelakunya telah ditangkap warga pasar kemarin. Namun, polisi mengaku cukup kesulitan memintai keterangan Hamdani, 30, warga Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya tersebut, karena sikapnya yang sangat tidak kooperatif saat dimintai keterangan. “Masih didalami, saya belum bisa memastikan apakah dia pelaku pembakaran atau bukan,” jelas Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko.
Nanang kuswara
(bhr)