Jual Rumah, Ririn ke Turki Gabung ISIS
A
A
A
LAMONGAN - Ririn Andriani salah satu warga Lamongan, Jawa Timur yang terdeteksi bakal bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS ternyata telah menjual rumahnya untuk modal berangkat ke Turki.
Ririn merupakan salah satu dari 16 warga Indonesia yang ditahan oleh Pemerintah Turki karena ingin bergabung dengan kelompok ISIS.
Rumah warisan keluarga suami Ririn, Achsanul Huda saat ini sudah dijual ke warga bernama H Rodli.
Bahkan, sepekan lalu rumah bercat terang itu sudah dilakukan pengukuran oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lamongan. Mereka tampak melakukan pengukuran ulang dengan diantar perangkat desa.
"Memang rumahnya sudah dijual. Kemungkinan dijual untuk keberangkatan mereka ke Turki itu," ujar Kapolres Lamongan AKBP Trisno Rahmadi.
Berdasarkan pengamatan rumah warisan keluarga Huda dengan luas 6 meter yang sudah dijual itu terdapat gambar logo ISIS dan senjata api AK 47 dipadu kaligrafi.
Gambar-gambar itu dilukis di tirai teras yang terbuat dari anyaman bambu. Gambar ISIS dengan mengedepankan tulisan Allah SWT dengan Muhammad SAW dengan Bahasa Arab itu dilukis di tirai sisi kiri.
Sedangkan senjata api dilukis di tirai sisi kanan. Tirai-tirai itu terlihat serasi dipadu dengan pagar yang terbuat dari stenlis.
Sementara warga RT IV RW I Desa Kondang Semangkon tempat Ririn tinggal tidak tahu dan justru kaget atas informasi diamankannya keluarga Ririn di Turki.
Apalagi, mereka diamankan karena diduga hendak bergabung dengan kelompok ISIS. Yaitu, kelompok yang diklaim sebagai kelompok Islam radikal.
"Kami tidak tahu. Justru kami tahunya dari media televisi, bila Ririn serta anaknya dengan Tiara dan anaknya diamankan di Turki. Karena, hendak bergabung dengan ISIS," kata Sholihah (39) warga Kodang Semagkon, Paciran, Lamongan.
Ririn Andriani yang bersuamikan Achsanul Huda dikenal tetangganya memang kerap bepergian.
Apalagi, sejak Achsanul Huda yang asli Kondang Semangkon pergi pada pertengahan Bulan Ramadan 2014 lalu. Ririn kerap pergi ke Bondowoso menjenguk orangtuanya.
Biasanya, Ririn yang asli Bondowoso itu pergi malam hari. Harapannya, dengan berangkat malam hari paginya sudah sampai di kota yang membesarkan dirinya.
Sehingga, para tetangga dapat memaklumi dan tidak pernah menaruh curiga apapun kepada Ririn.
"Memang biasanya kalau ke Bondowoso perginya malam hari. Saat tetangga sedang sepi. Makanya, kemarin juga berangkatnya malam, hingga kami menganggap biasa," ungkap Suparmi (39) yang mengaku masih keluarga dengan suami Ririn.
Ririn sendiri pergi bersama tujuh anaknya sejak dua bulan lalu. Dia berangkat dengan diantar adik iparnya Tiara serta anaknya.
Namun, ternyata kepergian yang dikemas silaturahmi ke Bondowoso itu merupakan ada niatan lain. Mereka pergi ke luar negeri menyusul suaminya.
Warga pun kian dibuat kaget, sebab di media mereka diberitakan ditahan di Turki karena hendak gabung ISIS.
Meski awalnya kurang percaya, karena kebiasaan di Kondang Semangkon tidak mencurigakan.
Meski agak tertutup dengan tetangga, namun secara keseluruhan sikap dan sifat Ririn dengan tetangga cukup baik. Tidak pernah mebuat masalah, anah-aneh dan apalagi mengajak tetangga mengikut paham ISIS.
"Orangnya baik dengan kami-kami. Hanya memang aga tertutup. Jarang main-main dengan tetangga," timpal Suparmi.
Ririn merupakan salah satu dari 16 warga Indonesia yang ditahan oleh Pemerintah Turki karena ingin bergabung dengan kelompok ISIS.
Rumah warisan keluarga suami Ririn, Achsanul Huda saat ini sudah dijual ke warga bernama H Rodli.
Bahkan, sepekan lalu rumah bercat terang itu sudah dilakukan pengukuran oleh pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lamongan. Mereka tampak melakukan pengukuran ulang dengan diantar perangkat desa.
"Memang rumahnya sudah dijual. Kemungkinan dijual untuk keberangkatan mereka ke Turki itu," ujar Kapolres Lamongan AKBP Trisno Rahmadi.
Berdasarkan pengamatan rumah warisan keluarga Huda dengan luas 6 meter yang sudah dijual itu terdapat gambar logo ISIS dan senjata api AK 47 dipadu kaligrafi.
Gambar-gambar itu dilukis di tirai teras yang terbuat dari anyaman bambu. Gambar ISIS dengan mengedepankan tulisan Allah SWT dengan Muhammad SAW dengan Bahasa Arab itu dilukis di tirai sisi kiri.
Sedangkan senjata api dilukis di tirai sisi kanan. Tirai-tirai itu terlihat serasi dipadu dengan pagar yang terbuat dari stenlis.
Sementara warga RT IV RW I Desa Kondang Semangkon tempat Ririn tinggal tidak tahu dan justru kaget atas informasi diamankannya keluarga Ririn di Turki.
Apalagi, mereka diamankan karena diduga hendak bergabung dengan kelompok ISIS. Yaitu, kelompok yang diklaim sebagai kelompok Islam radikal.
"Kami tidak tahu. Justru kami tahunya dari media televisi, bila Ririn serta anaknya dengan Tiara dan anaknya diamankan di Turki. Karena, hendak bergabung dengan ISIS," kata Sholihah (39) warga Kodang Semagkon, Paciran, Lamongan.
Ririn Andriani yang bersuamikan Achsanul Huda dikenal tetangganya memang kerap bepergian.
Apalagi, sejak Achsanul Huda yang asli Kondang Semangkon pergi pada pertengahan Bulan Ramadan 2014 lalu. Ririn kerap pergi ke Bondowoso menjenguk orangtuanya.
Biasanya, Ririn yang asli Bondowoso itu pergi malam hari. Harapannya, dengan berangkat malam hari paginya sudah sampai di kota yang membesarkan dirinya.
Sehingga, para tetangga dapat memaklumi dan tidak pernah menaruh curiga apapun kepada Ririn.
"Memang biasanya kalau ke Bondowoso perginya malam hari. Saat tetangga sedang sepi. Makanya, kemarin juga berangkatnya malam, hingga kami menganggap biasa," ungkap Suparmi (39) yang mengaku masih keluarga dengan suami Ririn.
Ririn sendiri pergi bersama tujuh anaknya sejak dua bulan lalu. Dia berangkat dengan diantar adik iparnya Tiara serta anaknya.
Namun, ternyata kepergian yang dikemas silaturahmi ke Bondowoso itu merupakan ada niatan lain. Mereka pergi ke luar negeri menyusul suaminya.
Warga pun kian dibuat kaget, sebab di media mereka diberitakan ditahan di Turki karena hendak gabung ISIS.
Meski awalnya kurang percaya, karena kebiasaan di Kondang Semangkon tidak mencurigakan.
Meski agak tertutup dengan tetangga, namun secara keseluruhan sikap dan sifat Ririn dengan tetangga cukup baik. Tidak pernah mebuat masalah, anah-aneh dan apalagi mengajak tetangga mengikut paham ISIS.
"Orangnya baik dengan kami-kami. Hanya memang aga tertutup. Jarang main-main dengan tetangga," timpal Suparmi.
(sms)