LPG 3 Kg Meledak, 4 Warga Terluka

Jum'at, 20 Maret 2015 - 17:28 WIB
LPG 3 Kg Meledak, 4 Warga Terluka
LPG 3 Kg Meledak, 4 Warga Terluka
A A A
PEKALONGAN - Setidaknya empat warga Kelurahan Kandangpanjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, mengalami luka bakar akibat tabung gas LPG ukuran 3 kilogram meledak, tadi pagi.

Kejadian di rumah Arsih (54), Gang 7B, No 57 tersebut, diduga akibat pemasangan regulator yang tidak pas. Sehingga, gas bocor dan tersambar api pematik kompor yang dinyalakan.

Tiga korban yang mengalami luka cukup parah yakni Purwadi (38), Mardiyono (31), dan Ismari (27). Ketiga kakak beradik tersebut langsung dilarikan ke IGD RSUD Kraton.

Sementara korban lainnya yang mengalami luka ringan yakni Harianto (38), tetangga para korban dirawat terpisah, di RS Budi Rahayu Kota Pekalongan.

Menurut salah seorang warga setempat Mohamad Susanto (21), ledakan tersebut terjadi pukul 06.00 WIB. Saat itu, terdengar bunyi seperti benda meledak satu kali. Sehingga warga setempat langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Ada suara ledakan keras sekali, dan para penghuni rumah itu pada berhamburan keluar. Ternyata gas LPG meledak. Kemudian saya bantu mengevakuasi korban. Kebetulan saya sebelah rumahnya dan tidak ada orang lain di rumah itu pas kejadian," katanya, kepada wartawan, Jumat (20/3/2015).

Menurutnya, kejadian tersebut berawal dari kompor gas yang rusak dan berusaha diperbaiki. Namun, saat kompor mencoba dinyalakan, langsung terjadi musibah tersebut.

"Mungkin pas memperbaiki regulator itu, gas bocor memenuhi ruangan. Adiknya disuruh menyalakan kompornya, dan kejadianlah. Kebetulan tetangga ada yang pemadam kebakaran, sehingga bisa langsung ditangani," terangnya.

Diungkapkan, setiap siang keluarga setempat jualan makanan. Sehingga setiap pagi mereka masak untuk dijual siangnya.

"Yang parah itu adik Pak Purwadi (Mardiyono), pas keluar kamar mandi habis kencing langsung tersambar api. Sebab tidak pakai baju, karena bangun tidur," ungkapnya.

Sementara, salah seorang korban bernama Mardiyono mengatakan, awalnya Ismari adiknya berusaha memperbaiki kompor gas yang rusak. Namun karena tak kunjung berhasil, akhirnya meminta pertolongan tetangganya Hariyanto.

"Terus kejadian itu. Saya baru saja keluar kamar mandi pas kejadian itu. Enggak tahu badan saya kebakar atau tidak, pokoknya saya lari keluar dan teriak-teriak minta tolong, sampai beberapa kali terjatuh. Sebab badan sudah terasa panas sekali seperti terbakar," ujarnya.

Istri Purwadi, bernama Uki Marini (33) menambahkan, rumah tersebut merupakan rumah ibunya yang bernama Arsih. Namun, saat itu suaminya sedang mengambil seragam anaknya yang tertinggal di rumah ibunya.

"Kami tinggal di Desa Salammanis RT 3/6. Namun, saat itu suami saya (Purwadi) mau mengambil seragam anak saya yang tertinggal di rumah neneknya (ibunya/Arsih), malah kejadian seperti ini," terangnya.

Diakuinya, sehari-hari keluarganya berjualan makanan. Setiap pagi, keluarganya memasak makanan untuk dijual pada siang harinya. "Kalau pagi masak, siangnya baru dijual," paparnya.

Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan mengamankan salah satu tabung gas yang diduga sebagai sumber malapetaka itu. Petugas juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui kejadian sebenarnya.

Kapolsekta Pekalongan Utara Kompol I Ketut Lanus mengatakan, dugaan sementara akibat memasang regulator yang kurang pas, sehingga gasnya bocor. Posisi gasnya bocor itu, kompor dinyalakan. Sehingga terjadi kejadian itu.

Para korban kini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kraton, akibat luka bakar sekitar 70%. Kasusnya masih dalam penanganan petugas kepolisian setempat.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4631 seconds (0.1#10.140)