USAID dan Coca Cola Foundations Bangun 920 Sumur Resapan

USAID dan Coca Cola Foundations Bangun 920 Sumur Resapan
A
A
A
UNGARAN - United States Agency Internastional Development (USAID) dan Coca Cola Foundations membangun sebanyak 920 unit sumur resapan di wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang dan Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Pembangunan sumur resapan itu bertujuan untuk menangkap air hujan sehingga tidak langsung hanyut ke sungai. Dari 920 unit sumur resapan yang berfungsi sebagai lumbung air tersebut sebanyak 732 unit dibangun di wilayah Kecamatan Tengaran. Rinciannya sebanyak 286 unit dibangun di Desa Patemon, 187 unit dibangun di Desa Butuh, 179 unit dibangun di Desa Jetak, 50 unit di Desa Gogik, dan 30 unit di Desa Candirejo.
Sebanyak 188 unit lainnya di bangun di wilayah Kecamatan Argomulyo. Rinciannya, 20 unit dibangun di Kelurahan Randuacir dan 168 unit dibangun di Kelurahan Noborejo. Pembangunan sebanyak 920 unit sumur resapan tersebut menelan anggaran senilai 250.000 US dolar. Direktur USAID Indonesia Andrew Sisson bangga atas terlaksananya pembangunan 920 unit sumur resapan tersebut.
“Kami senang bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di Indonesia. Semoga sumur resapan ini bisa meningkatkan pasokan air dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat," katanya saat meresmikan sumur resapan di Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang kemarin.
Pembangunan sumur resapan di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 2011. Hingga saat ini jumlah total sumur resapan yang telah dibangun mencapai 3.300 unit. Ini untuk dampak penurunan sumber daya air akibat perubahan iklim dan urbanisasi. “Sumur resapan sebanyak itu kami bangun di sejumlah daerah di Indonesia.
Dengan adanya sumur resapan ini, masyarakat telah memiliki lumbung air. Yang paling penting adalah masyarakat bisa terbebas dari kekurangan air bersih,” ucap Andrew Sisson. Ketua Pelaksana Coca Cola Foundation Indonesia Titie Sadarini mengatakan, pembuatan sumur resapan merupakan bentuk konservasi air tanah dalam penanganan isu air yang menjadi bagian penting di dunia ini.
“Dengan 920 sumur resapan ini, ke depan sedikitnya 3.400 rumah tangga di Kabupaten Semarang dan Salatiga bisa memetik manfaatnya. Salah satunya adalah stok air bersih terjamin," ucapnya. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Budie Yuwono memberikan apresiasi kepada USIAD dan Coca Cola Foundantions yang telah peduli dengan warga dan membantu Pemprov Jateng dalam bidang pengendalian kerusakan lingkungan dan pelestarian alam.
“Bantuan ini sangat berguna bagi masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan ini," ucapnya. Sejumlah warga Desa Petemon senang dengan adanya sumur resapan itu. Merasa tenang lantaran dengan adanya lumbung air ini, kebutuhan air bersih mereka bisa terpenuhi.
Angga rosa
Pembangunan sumur resapan itu bertujuan untuk menangkap air hujan sehingga tidak langsung hanyut ke sungai. Dari 920 unit sumur resapan yang berfungsi sebagai lumbung air tersebut sebanyak 732 unit dibangun di wilayah Kecamatan Tengaran. Rinciannya sebanyak 286 unit dibangun di Desa Patemon, 187 unit dibangun di Desa Butuh, 179 unit dibangun di Desa Jetak, 50 unit di Desa Gogik, dan 30 unit di Desa Candirejo.
Sebanyak 188 unit lainnya di bangun di wilayah Kecamatan Argomulyo. Rinciannya, 20 unit dibangun di Kelurahan Randuacir dan 168 unit dibangun di Kelurahan Noborejo. Pembangunan sebanyak 920 unit sumur resapan tersebut menelan anggaran senilai 250.000 US dolar. Direktur USAID Indonesia Andrew Sisson bangga atas terlaksananya pembangunan 920 unit sumur resapan tersebut.
“Kami senang bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di Indonesia. Semoga sumur resapan ini bisa meningkatkan pasokan air dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat," katanya saat meresmikan sumur resapan di Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang kemarin.
Pembangunan sumur resapan di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 2011. Hingga saat ini jumlah total sumur resapan yang telah dibangun mencapai 3.300 unit. Ini untuk dampak penurunan sumber daya air akibat perubahan iklim dan urbanisasi. “Sumur resapan sebanyak itu kami bangun di sejumlah daerah di Indonesia.
Dengan adanya sumur resapan ini, masyarakat telah memiliki lumbung air. Yang paling penting adalah masyarakat bisa terbebas dari kekurangan air bersih,” ucap Andrew Sisson. Ketua Pelaksana Coca Cola Foundation Indonesia Titie Sadarini mengatakan, pembuatan sumur resapan merupakan bentuk konservasi air tanah dalam penanganan isu air yang menjadi bagian penting di dunia ini.
“Dengan 920 sumur resapan ini, ke depan sedikitnya 3.400 rumah tangga di Kabupaten Semarang dan Salatiga bisa memetik manfaatnya. Salah satunya adalah stok air bersih terjamin," ucapnya. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Budie Yuwono memberikan apresiasi kepada USIAD dan Coca Cola Foundantions yang telah peduli dengan warga dan membantu Pemprov Jateng dalam bidang pengendalian kerusakan lingkungan dan pelestarian alam.
“Bantuan ini sangat berguna bagi masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan ini," ucapnya. Sejumlah warga Desa Petemon senang dengan adanya sumur resapan itu. Merasa tenang lantaran dengan adanya lumbung air ini, kebutuhan air bersih mereka bisa terpenuhi.
Angga rosa
(bbg)