Sungai Babon Rendam Puluhan Rumah

Jum'at, 20 Maret 2015 - 10:26 WIB
Sungai Babon Rendam Puluhan Rumah
Sungai Babon Rendam Puluhan Rumah
A A A
SEMARANG - Hujan yang mengguyur wilayah Ungaran Kabupaten Semarang membuat Sungai Babon di Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang meluap. Tak hanya menggenangi wilayah RT 6/RW 18 kelurahan tersebut, luapan air juga membuat dua rumah warga ambrol dan mengancam 10 rumah lainnya.

Ketua LPMK Kelurahan Sendangmulyo Tembalang Semarang, Febri mengatakan, luapan air terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, hujan di wilayah Sendangmulyo tidak terlalu deras, namun warga dikejutkan dengan datangnya air dari wilayah atas. “Kemungkinan air itu dari wilayah Ungaran dan mengalir ke sini.

Sungai Babon ini memang dari Ungaran alirannya,” kata dia tadi malam. Akibat luapan air itu, wilayah RT 6 tergenang hingga 10 cm. Selain itu, dua rumah warga, yakni rumah milik Tisna dan Tomi mengalami kerusakan akibat ambrol diterjang luapan air. “Rumah itu berada di bantaran Sungai Babon. Selain dua rumah itu, ada 10 rumah lagi yang terancam ambrol,” ungkapnya.

Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, semua warga diimbau berada di luar rumah untuk mengantisipasi bahaya yang tidak diinginkan. Selain di Sendangmulyo, banjir juga dikabarkan terjadi di Perum Dinar Mas Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang. Banjir diduga terjadi akibat jebolnya tanggul Kali Pengkol, yang tidak jauh dari perumahan itu. Aliran air dari Kali Pengkol juga berasal dari Kali Babon.

Sebanyak 36 rumah di blok B klaster Dinar Indah sempat terendam dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter. Puluhan warga klaster Dinar Indah harus dievakuasi ke masjid dan balai RW setempat. “Tanggul Kali Pengkol jebol sehingga air masuk merendam perumahan warga. Parah sekali, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Karena mendadak, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang, yang penting nyawa selamat dulu,” kata salah satu warga, Yoyok. Jebolnya tanggul di wilayah itu dikarenakan pihak pengembang perumahan hanya menggunakan tanah untuk tanggulnya. Padahal seharusnya tanggul dibangun lebih kuat lagi.

Lurah Meteseh Semarang Bagus Suryanto yang datang meninjau lokasi mengatakan, persoalan Kali Pengkol ini sudah disampaikan kepada pihak ESDM Kota Semarang. Namun, hal itu menurut pihak ESDM Semarang tidak termasuk ke wilayahnya. Banjir juga menggenangi perumahan Sraten Permai RW 07, Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Banjir terjadi akibat Sungai Jombor yang membelah perumahan itu tidak mampu menampung air hujan. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga mencapai setinggi paha orang dewasa. Sikter, 60, warga Perum Sraten Permai RT 02/RW 07 menuturkan, setiap terjadi hujan deras, Sungai Jombor meluap lantaran tidak mampu menampung banyak debit air yang masuk ke sungai. “Setiap terjadi hujan deras, Sungai Jombor bisa dipastikan meluap,” ujarnya.

Andika prabowo/m abduh/angga rosa
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7262 seconds (0.1#10.140)