Biasa Disaksikan Gubernur, Nikahi Lawan Main

Jum'at, 20 Maret 2015 - 10:17 WIB
Biasa Disaksikan Gubernur, Nikahi Lawan Main
Biasa Disaksikan Gubernur, Nikahi Lawan Main
A A A
PALEMBANG - Perjalanan hidup Wak Pet sebagai pemain Dul Muluk dan penjual kepingan VCD di Pasar Cinde, meninggalkan banyak cerita. Seniman lokal ini harus merasakan ditangkap dan dibawa ke kantor polisi karena disebutkan menjajakan kepingan VCD bajakan.

“Dua kali dirazia yang katanya menjual kaset VCD bajakan. Saya pun balik nanya ke orang yang merazia dan menyita barang, tolong kasih tahu saya bagaimana membedakan kaset asli dan bajakan. Orang tersebut terdiam tidak menjawab, dan asal angkut saja barang saya. Setelah ke kantor polisi, untungnya saya ada kenalan anggota yang posisinya tinggi waktu itu. Jadi, saya diminta untuk dilepaskan karena memang tidak memiliki salah,” ujar Wak Pet.

Itu sepenggal cerita Wak Pet memulai pembicaraan, ketika wartawan koran ini kembali mendatangi kiosnya, kemarin. Kendati dua kali terjaring razia, Wak Pet tetap melanjutkan usaha untuk tambahan selain menjadi pemain Dul Muluk. Karena meskipun tarif sekali tampil di Palembang cukup lumayan Rp5 juta, yang kemudian dibagi rata dengan seluruh anggota pemain Dul Muluk.

Di usianya yang semakin senja, Wak Pet mengakui kalau dirinya masih kuat jika diminta bermalam-malaman memainkan Dul Muluk. Semangat yang ia miliki memang sudah diniatkannya sejak dahulu, seandainya sukses menggeluti seni drama, apa pun tantangannya harus dihadapi dengan semangat dan senang hati. Keinginannya pun tercapai, yakni seringnya diundang oleh pihak pemerintahan, baik itu Wali Kota Palembang dan Gubernur yang ingin menyaksikan secara langsung peran yang kami mainkan.

“Dari dulu Wali Kota Palembang juga sering mengundang jika ada acara-acara besar di sini. Sejak zaman Pak Gubernur Ramli Hasan Basri sampai sekarang Alex Noerdin masih suka mengundang,” ceritanya. Diusianya yang sudah 72 tahun ini, Wak Pet masih didukung keluarga dan anak-anaknya untuk menggeluti seni Dul Muluk. Meskipun kadang sempat diminta keluarga istirahat untuk tak lagi tampil. Wak Pet kembali mengingat kenangannya di atas panggung.

Seringnya mendapat tugas tampil dengan lawan jenis, ternyata Wak Pet dan wanita itu diam-diam saling menyimpan rasa cinta dalam diri masing-masing. “Namanya Amoy, dia sangat cantik dan menawan saat di atas panggung. Saya memberanikan diri untuk menikahinya untuk dijadikan istri kedua. Ia pun bersedia, dan istri pertama saya pun dengan berat hati menyetujuinya juga,” katanya.

Wak Pet masih berharap, para generasi penerus setelahnya harus tetap melestarikan seni drama Dul Muluk ini. Selain merupakan kebudayaan masyarakat Sumsel, Dul Muluk juga menjadi sarana pengikat silaturahmi antarsesama.

CR1
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5582 seconds (0.1#10.140)