Khofifah Prioritaskan Lahan Pertanian
A
A
A
KARO - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pemerintah memprioritaskan untuk menyiapkan lahan pertanian bagi warga korban erupsi Sinabung yang direlokasi ke pengungsian.
“Saya sudah koordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Lahan ini kan hutan, jadi harus dibuka dulu dan sekarang kami sedang dalam mempersiapkan lahan pertanian agar masyarakat dapat bercocok tanam setelah nanti mulai bermukim di kawasan Siosar,” katanya saat kunjungan ke areal relokasi pengungsi korban erupsi Sinabung di kawasan Siosar, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Rabu (18/3).
Saat kunjungan, Khofifah didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri, perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan BPBD Provinsi Sumatera Utara, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Dandim 0205/TK, Kapolres Karo, Kajari Kabanjahe, Anggota DPRD Karo, dan sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Karo.
Khofifah menyatakan rasa bangganya atas pembangunan 50 unit rumah yang diselesaikan personel TNI. Rumah itu segera ditempati korban erupsi asal Desa Bekerah, Kecamatan Naman Teran. “Setelah selesai dibangun, isi dapur dari hunian pengungsi ini adalah tugas dari Kementerian Sosial,” katanya.
Khofifah juga meminta Dirjen Rehabilitasi Sosial dan BNPB segera berkoordinasi dengan Sekda Kabupaten Karo dan Kadis Sosial untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi. “Selanjutnya bagaimana mereka mendapatkan intervensi program pemberdayaan sosial. Untuk Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ada pendataan yang terus akan divalidasi.
Secara nasional presiden akan me-launching pada 3 April 2015 mendatang,” tuturnya. Pada kesempatan itu, Khofifah juga mengatakan kedatangannya ke Siosar untuk mendata para pengungsi terkait dengan program Presiden Joko Widodo mengenai Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang saat ini dipersiapkan untuk didistribusikan kepada para pengungsi.
Adapun Kartu Indonesia Pintar diberikan kepada anakanak pengungsi agar termotivasi untuk tetap melanjutkan sekolah. Dengan Kartu Indonesia Pintar, setiap siswa sekolah dasar (SD) akan diberikan bantuan sebesar Rp450.000 per tahun, untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) Rp750.000 per tahun, dan siswa sekolah menengah atas (SMA) sebesar Rp1 juta per tahun.
Khofifah juga memberikan bantuan kepada warga pengungsi berupa peralatan dapur 60 paket, sembako 60 paket, selimut 120 lembar, dan matras 60 lembar. Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri dalam sambutan menyatakan, pembangunan rumah bagi para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di kawasan Siosar untuk warga Desa Bekerah pada tahap I sudah selesai 50 unit rumah.
Selanjutnya pembangunan 53 unit untuk tahap II masih dalam proses pengerjaan. “Pada bulan Juli, kita harapkan seluruh rumah untuk warga Desa Bekerah selesai dan para pengungsi segera dapat menempatinya,” katanya. Sementara Bupati Karo menyampaikan para pengungsi sudah mulai dipulangkan bertahap sesuai rekomendasi Badan Vulkanologi. Pemkab Karo juga telah memberikan jatah hidup dan beras. Bagi desa yang akan di relokasi sudah diberikan sewa rumah selama hunian tetap dalam proses pengerjaan.
Riza pinem
“Saya sudah koordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Lahan ini kan hutan, jadi harus dibuka dulu dan sekarang kami sedang dalam mempersiapkan lahan pertanian agar masyarakat dapat bercocok tanam setelah nanti mulai bermukim di kawasan Siosar,” katanya saat kunjungan ke areal relokasi pengungsi korban erupsi Sinabung di kawasan Siosar, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Rabu (18/3).
Saat kunjungan, Khofifah didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri, perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan BPBD Provinsi Sumatera Utara, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Dandim 0205/TK, Kapolres Karo, Kajari Kabanjahe, Anggota DPRD Karo, dan sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Karo.
Khofifah menyatakan rasa bangganya atas pembangunan 50 unit rumah yang diselesaikan personel TNI. Rumah itu segera ditempati korban erupsi asal Desa Bekerah, Kecamatan Naman Teran. “Setelah selesai dibangun, isi dapur dari hunian pengungsi ini adalah tugas dari Kementerian Sosial,” katanya.
Khofifah juga meminta Dirjen Rehabilitasi Sosial dan BNPB segera berkoordinasi dengan Sekda Kabupaten Karo dan Kadis Sosial untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi. “Selanjutnya bagaimana mereka mendapatkan intervensi program pemberdayaan sosial. Untuk Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ada pendataan yang terus akan divalidasi.
Secara nasional presiden akan me-launching pada 3 April 2015 mendatang,” tuturnya. Pada kesempatan itu, Khofifah juga mengatakan kedatangannya ke Siosar untuk mendata para pengungsi terkait dengan program Presiden Joko Widodo mengenai Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang saat ini dipersiapkan untuk didistribusikan kepada para pengungsi.
Adapun Kartu Indonesia Pintar diberikan kepada anakanak pengungsi agar termotivasi untuk tetap melanjutkan sekolah. Dengan Kartu Indonesia Pintar, setiap siswa sekolah dasar (SD) akan diberikan bantuan sebesar Rp450.000 per tahun, untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) Rp750.000 per tahun, dan siswa sekolah menengah atas (SMA) sebesar Rp1 juta per tahun.
Khofifah juga memberikan bantuan kepada warga pengungsi berupa peralatan dapur 60 paket, sembako 60 paket, selimut 120 lembar, dan matras 60 lembar. Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri dalam sambutan menyatakan, pembangunan rumah bagi para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di kawasan Siosar untuk warga Desa Bekerah pada tahap I sudah selesai 50 unit rumah.
Selanjutnya pembangunan 53 unit untuk tahap II masih dalam proses pengerjaan. “Pada bulan Juli, kita harapkan seluruh rumah untuk warga Desa Bekerah selesai dan para pengungsi segera dapat menempatinya,” katanya. Sementara Bupati Karo menyampaikan para pengungsi sudah mulai dipulangkan bertahap sesuai rekomendasi Badan Vulkanologi. Pemkab Karo juga telah memberikan jatah hidup dan beras. Bagi desa yang akan di relokasi sudah diberikan sewa rumah selama hunian tetap dalam proses pengerjaan.
Riza pinem
(bhr)