Pasar Cikurubuk Kembali Terbakar
A
A
A
TASIKMALAYA - Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya kembali terbakar, hingga menghanguskan sedikitnya 300 kios. Kebakaran ini diduga hubungan arus pendek listrik di salah satu kios pedagang. Korsleting listring sempat menimbulkan ledakan.
Namun, kejadian ini bukan yang per tama kali terjadi, tetapi telah berkali-kali. Pasar ter besar di Priangan timur ini terkesan sudah akrab dengan amukan api. Seringnya peristiwa kebakaran ini tampaknya tidak menjadi penga laman berharga, agar kedepannya tidak terjadi lagi. Faktanya, sejumlah persoalan yang muncul tak pernah diselesaikan, di antaranya semerawutnya kabel listrik, dan minimnya ketersediaan hydran.
“Informasi, dugaan sementara memang dari korsleting kabel di salah satu kios, namun memang kami kesulitan memadamkan api, karena jauh dari sumber air. Sementara hydran yang ada di sini tidak berfungsi. Kemarin api membakar sekitar pukul 07.30 WIB, dan baru padam setelah lima jam kemudian. Itu pun dengan bantuan 12 unit tim pemadam kebakaran yang didatangkan dari Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar,” ungkap Kepala UPTD Damkar Kota Tasikmalaya Mulyono.
Hingga siang kemarin, petugas pemadam kebakaran masih terus menyemprotkan air ke sejumlah titik yang diduga masih menyimpan bara api, agar tidak kembali membesar. Begitu pula warga pemilik kios berdatangan sejak pagi. Mereka berupaya untuk mengais sisa-sisa barang dagangannya untuk di manfaatkan, meskipun sebagian besar sudah gosong.
“Kalau pemasangan kabel listrik saya sendiri memang kurang paham karena biasa menyuruh orang. Saya sendiri tidak menyangka jika deretan kios disini juga akan terbakar. Namun, saya berharap pemerintah memberikan bantuan pasca kejadian ini, terutama bantuan modal. Karena tidak ada yang tersisa, seluruh barang saya hangus,” kata Suherman,47, pemilik kios kelontongan di Blok A1 Pasar Induk Cikurubuk.
Ketua HIPATAS Pasar Induk Cikurubuk Arifin menyebutkan, laporan kebakaran berasal dari salah seorang petugas keamanan awalnya mendengar ledakan keras dari salah satu kios. “Kemudian api membakar begitu cepat karena barang di dalamnya memang mudah terbakar. Ditambah angin bertiup kencang sehingga memudahkan api merembet.
Hingga saat ini kami masih menghitung kerugian akibat peristiwa ini. Namun yang jelas, sangat besar karena seluruh barang yang ada dalam kios hangus terbakar,” jelas Arifin. Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko menyebutkan, hingga saat ini masih memeriksa dan me mintai keterangan sejumlah saksi terkait kebakaran tersebut. Bahkan, di lokasi dipasangi garis polisi. “Dugaan sementara dari kors leting kabel listrik. Tentunya masih akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian ini,” ujar Noffan.
Nanang kuswara
Namun, kejadian ini bukan yang per tama kali terjadi, tetapi telah berkali-kali. Pasar ter besar di Priangan timur ini terkesan sudah akrab dengan amukan api. Seringnya peristiwa kebakaran ini tampaknya tidak menjadi penga laman berharga, agar kedepannya tidak terjadi lagi. Faktanya, sejumlah persoalan yang muncul tak pernah diselesaikan, di antaranya semerawutnya kabel listrik, dan minimnya ketersediaan hydran.
“Informasi, dugaan sementara memang dari korsleting kabel di salah satu kios, namun memang kami kesulitan memadamkan api, karena jauh dari sumber air. Sementara hydran yang ada di sini tidak berfungsi. Kemarin api membakar sekitar pukul 07.30 WIB, dan baru padam setelah lima jam kemudian. Itu pun dengan bantuan 12 unit tim pemadam kebakaran yang didatangkan dari Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar,” ungkap Kepala UPTD Damkar Kota Tasikmalaya Mulyono.
Hingga siang kemarin, petugas pemadam kebakaran masih terus menyemprotkan air ke sejumlah titik yang diduga masih menyimpan bara api, agar tidak kembali membesar. Begitu pula warga pemilik kios berdatangan sejak pagi. Mereka berupaya untuk mengais sisa-sisa barang dagangannya untuk di manfaatkan, meskipun sebagian besar sudah gosong.
“Kalau pemasangan kabel listrik saya sendiri memang kurang paham karena biasa menyuruh orang. Saya sendiri tidak menyangka jika deretan kios disini juga akan terbakar. Namun, saya berharap pemerintah memberikan bantuan pasca kejadian ini, terutama bantuan modal. Karena tidak ada yang tersisa, seluruh barang saya hangus,” kata Suherman,47, pemilik kios kelontongan di Blok A1 Pasar Induk Cikurubuk.
Ketua HIPATAS Pasar Induk Cikurubuk Arifin menyebutkan, laporan kebakaran berasal dari salah seorang petugas keamanan awalnya mendengar ledakan keras dari salah satu kios. “Kemudian api membakar begitu cepat karena barang di dalamnya memang mudah terbakar. Ditambah angin bertiup kencang sehingga memudahkan api merembet.
Hingga saat ini kami masih menghitung kerugian akibat peristiwa ini. Namun yang jelas, sangat besar karena seluruh barang yang ada dalam kios hangus terbakar,” jelas Arifin. Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko menyebutkan, hingga saat ini masih memeriksa dan me mintai keterangan sejumlah saksi terkait kebakaran tersebut. Bahkan, di lokasi dipasangi garis polisi. “Dugaan sementara dari kors leting kabel listrik. Tentunya masih akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian ini,” ujar Noffan.
Nanang kuswara
(bhr)