Golkar Sumut Dinilai Tidak Tegas

Selasa, 17 Maret 2015 - 15:59 WIB
Golkar Sumut Dinilai...
Golkar Sumut Dinilai Tidak Tegas
A A A
MEDAN - Gonjang-ganjing Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) yang mulai mengarah ke perpecahan membuat sejumlah senior dan para pendirinya tidak bisa berdiam diri saja.

Mereka pun mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut di Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin (16/3). Mereka meminta ketegasan siapa yang didukung pengurus. Mendukung Golkar hasil Munas Bali atau Ancol. Pendiri Golkar Labuhanbatu dan Asahan, Teguh Sitepu, mengatakan, selama ini pernyataan- pernyataan pengurus terkesan tidak tegas.

“Kita harus jelas ujungnya ke mana,” kata Teguh yang juga mantan ketua DPRD Asahan. Teguh menyebutkan jika Prabowo Subianto yang saat ini menjadi Ketua Umum DPP Partai Gerindra berani mengakui hasil munas di Bali yang sah. Dia pun heran jika pengurus Golkar Sumut justru masih ragu mendukung atau mengakui mana yang sah. Sebab, sangat jelas menurutnya apa yang terjadi di munas Ancol tidak benar dan tidak diikuti peserta yang sah.

Pendiri Golkar Sumut lainnya, OK Otrunsyah, 80, mengatakan, Golkar sedang diobokobok oleh orang luar. Karena itu, mereka merasa terpanggil datang langsung ke Golkar Sumut agar dengan tegas menyatakan sikap menolak intervensi pihak luar. Dia juga menolak poin pernyataan sikap yang menyatakan hendaknya legowo dan ikhlas menerima siapa pun yang menjadi pemimpin partai sesuai AD/ART, hukum, dan perundang- undnagan yang berlaku.

Sebab, baginya hanya Munas Bali yang sah. “Saya tidak setuju dengan poin 14, karena bagi saya yang sah Munas Bali,” ujarnya. Matius Latuperissa yang mengoordinasi kehadiran para sesepuh Golkar Sumut bersama Moses Tambunan menginginkan Golkar Sumut tidak terkoyak- koyak oleh campur tangan pihak luar. Saat ini, yang diharapkan Golkar tumbuh dan terus berkembang.

Karena itu jangan bersikap seolah-olah menunggu- nunggu keputusan yang berpotensi memecah solidaritas partai. “Pertemuan seperti ini harus terus berlanjut sampai Golkar benar-benar bisa bersatu lagi,” ujarnya. Muchrid Nasution mewakili DPD Partai Golkar Sumut menyebutkan, kehadiran senior dalam menyampaikan aspirasinya telah menambah semangat dan keyakinan bahwa Golkar Sumut tidak akan bisa dipecah-belah.

Meskipun sebelumnya mereka sempat merasa lesu darah karena kerap mendapat informasi yang tidak jelas. “Kita apresiasi kehadiran senior-senior Golkar hari ini yang telah membawa semangat baru. Sebab, belakangan ini kami mendapatkan informasi yang simpang siur,” kata dia.

Diakuinya mereka sempat mendengar ada surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait dualisme kepemimpinan. Belakangan baru diketahui bahwa surat tersebut ternyata hanya berisi penjelasan, bukan pengesahan pengurus. Artinya, belum ada satu pun pihak yang disahkan pemerintah. “Kami berharap ada munaslub untuk menyatukan kubu Bali dan Ancol dalam waktu dekat sebelum pilkada dimulai,” ujar Muchrid.

M rinaldi khair
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1482 seconds (0.1#10.140)