Korban Jembatan Putus Akhirnya Dibawa Mendikbud ke Rumah Sakit
Senin, 16 Maret 2015 - 18:01 WIB

Korban Jembatan Putus Akhirnya Dibawa Mendikbud ke Rumah Sakit
A
A
A
LEBAK - Salah satu korban jembatan putus, Surdi (11) warga Kp Kadu Luhur, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak dibawa ke rumah sakit oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.
Surdi siswa kelas 5 SDN 1 Pejagan ini jatuh dari atas jembatan sehingga mengalami luka di bagian bibir, lengan serta kakinya.
Bahkan pinggang anak pasangan Eti dan Surai ini patah namun hanya dirawat di rumahnya hampir sepekan sehingga tidak masuk sekolah.
"Surdi ini ada masalah di pinggangnya, diduga patah, belum diperiksa, belum dirawat belum dirontgen pula, hanya diurut, kalau didiamkan saja bisa membahayakan, bahkan bisa lumpuh seumur hidup," kata Anies Baswedan saat setelah menengok korban di rumahnya, Senin (16/3/2015).
Untuk itu dengan inisiatif mantan Rektor Universitas Paramadina ini langsung membawa korban untuk dirawat di rumah sakit agar bisa bersekolah kembali layaknya teman temannya.
"Kita bawa ke rumah sakit di Rangkasbitung untuk mendapatkan perawatan dari dokter, masalah biaya tak perlu khawatir. Bisa diatur itu semua yang terpenting kondisi Surdi membaik dan dapat bersekolah lagi," ujarnya.
Sebelumnya keluarga hanya merawat Surdi dengan seadanya karena keterbatasan biaya sehingga tidak mampu untuk dirawat di rumah sakit.
Walaupun begitu pihak Puskesmas Cimarga rutin mengontrol korban setiap dua hari sekali dan hanya diberi obat saja.
Surdi siswa kelas 5 SDN 1 Pejagan ini jatuh dari atas jembatan sehingga mengalami luka di bagian bibir, lengan serta kakinya.
Bahkan pinggang anak pasangan Eti dan Surai ini patah namun hanya dirawat di rumahnya hampir sepekan sehingga tidak masuk sekolah.
"Surdi ini ada masalah di pinggangnya, diduga patah, belum diperiksa, belum dirawat belum dirontgen pula, hanya diurut, kalau didiamkan saja bisa membahayakan, bahkan bisa lumpuh seumur hidup," kata Anies Baswedan saat setelah menengok korban di rumahnya, Senin (16/3/2015).
Untuk itu dengan inisiatif mantan Rektor Universitas Paramadina ini langsung membawa korban untuk dirawat di rumah sakit agar bisa bersekolah kembali layaknya teman temannya.
"Kita bawa ke rumah sakit di Rangkasbitung untuk mendapatkan perawatan dari dokter, masalah biaya tak perlu khawatir. Bisa diatur itu semua yang terpenting kondisi Surdi membaik dan dapat bersekolah lagi," ujarnya.
Sebelumnya keluarga hanya merawat Surdi dengan seadanya karena keterbatasan biaya sehingga tidak mampu untuk dirawat di rumah sakit.
Walaupun begitu pihak Puskesmas Cimarga rutin mengontrol korban setiap dua hari sekali dan hanya diberi obat saja.
(sms)