Pelantikan Mendadak, Pejabat Banyuasin Panik

Sabtu, 14 Maret 2015 - 10:37 WIB
Pelantikan Mendadak, Pejabat Banyuasin Panik
Pelantikan Mendadak, Pejabat Banyuasin Panik
A A A
PANGKALAN BALAI - Sejumlah pejabat eselon di lingkungan Pemkab Banyuasin mendadak panik dengan adanya perombakan pejabat struktural yang dilakukan Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian, yang digelar sekitar pukul 07.00 WIB kemarin.

Apalagi surat undangan pemberitahuan adanya pelantikan pejabat struktural eselon II, III, IV di lingkungan Pemkab Banyuasin, baru diinformasikan Kamis (12/3) siang. Bahkan ada diantara pejabat eselon yang hanya diberitahu melalui SMS.

“Pemberitahuan mengenai adanya mutasi dan kenaikan pangkat memang baru kita berikan Kamis (12/3). Tapi ini bukan mendadak, bupati memang sudah merencanakan pelantikan ini sejak lama,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuasin, Anna Suzanna, usai pelantikan 346 pejabat eselon II, III, IV di lingkungan Pemkab Banyuasin.

Kepanikan semakin menjadi setelah semua pejabat yang terkena mutasi tidak mendapatkan pemberitahuan dari BKD dimana mereka akan ditempatkan seusai dilantik secara resmi oleh bupati di auditorium Pemkab Banyuasin. “Kita belum memberikan surat keputusan karena masih dalam penyempurnaan. Kita khawatir ada kekeliruan dalam nama, pangkat dan jabatan yang salah ketik. Tapi hari ini (kemarin) juga kita akan memberikan SK tersebut,” kilahnya.

Akibatnya, usai pelantikan sejumlah pejabat terutama 11 eselon II yang sebelumnya menduduki posisi kepala dinas, badan dan kabag diam-diam mendatangi kantor BKD Banyuasin untuk menanyakan dimana mereka akan ditempatkan. Namun saat dimintai komentarnya, mereka mengatakan jika kedatangannya itu hanya untuk melakukan silaturahmi ke BKD.

“Saya kesini hanya ingin silaturahmi saja dengan Kepala BKD, itu saja. Kalau ditanya dipindah kemana, saya juga tidak tahu. Mungkin teman-teman wartawan yang lebih tahu dari saya,” ujar salah satu kepala dinas yang enggan disebutkan namanya. Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian mengungkapkan, rotasi pejabat di lingkungan pemerintahan merupakan hal biasa dan dilakukan secara berkala.

“Rotasi ini hanya untuk penyegaran saja, dengan harapan kinerja mereka dapat berjalan lebih efektif dan efisien lagi. Yakinlah, (rotasi) ini tidak ada sentimen pribadi maupun organisasi,” terangnya. Dia juga menegaskan, setiap pejabat atau staf yang bekerja di lingkup pemerintahan harus siap ditempatkan dimana saja. Jadi dirinya meminta semua pejabat yang terkena rotasi harus berpikiran positif.

Terkait penggunaan anggaran, Yan menekankan kepada kepala satuan dan pejabat eselon III selaku pengguna maupun pengelola anggaran, untuk bekerja dengan baik berbasis kinerja. “Tidak perlu takut asal sesuai aturan, laksanakan saja tugas sesuai yang diinstruksikan oleh pimpinan. Tapi dengan cara yang baik dan sopan, agar ada solusi,” tegas Bupati.

Dia melanjutkan, pelantikan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan karena pensiun dan lainnya serta yang belum defenitif. Melalui rotasi ini juga, dia berharap setiap pejabat berkesempatan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusianya, guna menghasilkan figur-figur yang berpengalaman diberbagai bidang dan tempat penugasan.

“Promosi bukan berdasarkan perbandingan objektif, tapi penilaian dari tim penilai dari Pemda. Kita juga telah lakukan uji kompetensi dari BPKP dan Unsri. Ingat, amanah ini tidak ringan, lakukan dengan baik, berikan layanan kepada masyarakat. Jangan terlalu lama beradaptasi, segera lakukan koordinasi dan konsolidasi dengan lingkungan kerja yang baru,” pintanya.

Yopie cipta raharja
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6229 seconds (0.1#10.140)