Sebagian Besar Anggotanya Miliki Usaha Kuliner
A
A
A
KOTA BANDUNG - Bagi sebagian wanita, memasak menjadi hal yang biasa. Akan tetapi di era modern seperti saat ini, memasak menjadi kegiatan langka dan kerap diserahkan kepada asisten rumah tangga. Tapi tidak dengan Natural Cooking Club.
Komunitas yang kini memiliki anggota 700 orang ini, terus berinovasi membuat berbagai menu makanan. Bebeberapa anggotanya bahkan berhasil membuka usaha. Bagi Ananda Apricia, memasak atau membuat kue adalah kegiatan yang mengasyikan. Meski bukan dari kalangan wanita pekerja, akan tetapi diakuinya hobi yang satu ini kerap membuat sibuk.
“Tapi ya namanya wanita, tetap saja dituntut harus bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Mengurus rumah tangga, termasuk juga memasak, meski di era modern seperti ini,” tuturnya. Dia dan rekan-rekannya kemudian berinisiatif berkumpul atas dasar satu kesamaan, yakni hobi masak dan membuat kue. Bersandar pada nama Natural Cooking Club yang awalnya berpusat di Jakarta, kini mulai merambah ke Bandung. Hal ini terbukti dari jumlah anggotanya yang mencapai 700 orang.
“Rata-rata anggotanya memang yang hobi masak dan buat kue saja. Tidak ada yang punya keahlian atau sertifikasi profesional. Tapi untuk mengembangkan kemampuan anggota komunitas, kami kerap melakukan kursus masak dan bikin kue.” Anggotanya pun tidak hanya wanita yang sudah berumah tangga, ada juga wanita yang masih single, bahkan pria pun ada,” ujarnya saat ditemui pada Pameran Food Ingredient di Graha Manggala Siliwangi kemarin.
Diakuinya, dalam komunitas ini tidak hanya sharing soal resep makanan saja, tapi juga soal manajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, banyak wanita yang awalnya cuma hobi, kini memulai usahanya di bidang makanan. “Hampir 50% anggota kami akhirnya punya usaha makanan, baik untuk kue, cake, dan lainnya. Ini peluang bagi wanita untuk terus mengembangkan potensi dan keterampilan dirinya,” ungkapnya.
Menurut wanita yang kerap disapa Ayang ini, dalam kegiatan latihan bareng (latbar), mereka kerap bertukar resep maupun mengimprovisasi suatu resep yang sedang booming di Bandung. Seperti diketahui, Bandung memang surganya kuliner di Indonesia. Maka tidak heran, dalam kegiatan komunitas ini kerap diadakan pembahasan resep menu tertentu.
Berasaskan kekeluargaan, komunitas ini tidak pernah mematok harga khusus di setiap latihannya. “Meski kami bukan lembaga kursus memasak atau buat kue, tetapi untuk meningkatkan kemampuan kami di bidang memasak, kami tidak ingin main-main. Banyak wanita yang awalnya hanya hobi memasak ikut komunitas ini, akhirnya malah punya usaha makanan sendiri. Ini jadi peluang bagi ibu rumah tangga juga untuk lebih produktif di rumah,” pungkasnya.
Anne Rufaidah
Komunitas yang kini memiliki anggota 700 orang ini, terus berinovasi membuat berbagai menu makanan. Bebeberapa anggotanya bahkan berhasil membuka usaha. Bagi Ananda Apricia, memasak atau membuat kue adalah kegiatan yang mengasyikan. Meski bukan dari kalangan wanita pekerja, akan tetapi diakuinya hobi yang satu ini kerap membuat sibuk.
“Tapi ya namanya wanita, tetap saja dituntut harus bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Mengurus rumah tangga, termasuk juga memasak, meski di era modern seperti ini,” tuturnya. Dia dan rekan-rekannya kemudian berinisiatif berkumpul atas dasar satu kesamaan, yakni hobi masak dan membuat kue. Bersandar pada nama Natural Cooking Club yang awalnya berpusat di Jakarta, kini mulai merambah ke Bandung. Hal ini terbukti dari jumlah anggotanya yang mencapai 700 orang.
“Rata-rata anggotanya memang yang hobi masak dan buat kue saja. Tidak ada yang punya keahlian atau sertifikasi profesional. Tapi untuk mengembangkan kemampuan anggota komunitas, kami kerap melakukan kursus masak dan bikin kue.” Anggotanya pun tidak hanya wanita yang sudah berumah tangga, ada juga wanita yang masih single, bahkan pria pun ada,” ujarnya saat ditemui pada Pameran Food Ingredient di Graha Manggala Siliwangi kemarin.
Diakuinya, dalam komunitas ini tidak hanya sharing soal resep makanan saja, tapi juga soal manajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, banyak wanita yang awalnya cuma hobi, kini memulai usahanya di bidang makanan. “Hampir 50% anggota kami akhirnya punya usaha makanan, baik untuk kue, cake, dan lainnya. Ini peluang bagi wanita untuk terus mengembangkan potensi dan keterampilan dirinya,” ungkapnya.
Menurut wanita yang kerap disapa Ayang ini, dalam kegiatan latihan bareng (latbar), mereka kerap bertukar resep maupun mengimprovisasi suatu resep yang sedang booming di Bandung. Seperti diketahui, Bandung memang surganya kuliner di Indonesia. Maka tidak heran, dalam kegiatan komunitas ini kerap diadakan pembahasan resep menu tertentu.
Berasaskan kekeluargaan, komunitas ini tidak pernah mematok harga khusus di setiap latihannya. “Meski kami bukan lembaga kursus memasak atau buat kue, tetapi untuk meningkatkan kemampuan kami di bidang memasak, kami tidak ingin main-main. Banyak wanita yang awalnya hanya hobi memasak ikut komunitas ini, akhirnya malah punya usaha makanan sendiri. Ini jadi peluang bagi ibu rumah tangga juga untuk lebih produktif di rumah,” pungkasnya.
Anne Rufaidah
(bhr)