Pembunuhan Dahyan Direkonstruksi

Jum'at, 13 Maret 2015 - 11:09 WIB
Pembunuhan Dahyan Direkonstruksi
Pembunuhan Dahyan Direkonstruksi
A A A
PURWAKARTA - Polres Purwakarta merekontruksi kasus pembunuhan Dahyan, 45, pemilik bengkel yang dibunuh adik kandungnya sediri Ahmad Safei , 26, di Kampung Cikululu, Desa Selaawi, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, kemarin.

Rekontruksi digelar di lokasi kejadian, yakni di bengkel milik korban dengan disaksikan ribuan warga. Mereka penasaran dan ingin tahu bagaimana pelaku tega menghabisi kakak kandungnya sendiri. Dalam reka ulang itu, beberapa fakta terungkap bagaimana Dahyan dibunuh. Ternyata tersangka meminum 15 sachet obat batuk cair sebelum membunuh. Dalam rekonstruksi ini polisi menggelar 25 adegan atau bertambah 13 dari 12 yang direncanakan.

“Semula kami agendakan 12 adegan. Tapi karena situasi berkembang jadinya 25 adegan. Adegan itu mulai dari tersangka memasuki bengkel hingga kabur. Di tempat satunya lagi, yaitu kediaman tersangka yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Ya, tersangka meminum dulu 15 sachet obat batuk,” kata Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto.

Dari pantauan KORAN SINDO di lokasi rekonstruksi, tersangka yang keluar dari bus tahanan Polres Purwakarta, disoraki warga. Polisi berlaras panjangpun langsung mengawal tersangka. Adegan pertama pelaku memasuki bengkel milik Dahyan yang tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri.

Saat itu, di dalam bengkel, Dahyan tengah tertidur telungkup di kursi panjang. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menusuk bagian punggung kakak kandungnya itu. Setelah adegan di bengkel milik Dahyan selesai, tersangka langsung pergi dengan menggunakan sepeda motornya menuju ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Tri menambahkan, pemeriksaan tersangka tidak mengalami perbedaan dengan saat reka ulang. Saat melakukan pembunuhan tersangka mengaku sadar dan tidak mabuk. Terkait pelaku meminum 15 sachet obat batuk cair, Tri belum bisa memastikan bagaimana pengaruh terhadap kondisi kesadaran pelaku.

“Kalau minum dua saja ngantuk, apalagi 15 kan? Tapi sejauh mana pengaruhnya itu tergantung kondisi fisik tersangka,” ujar Tri. Namun, dia memastikan meminum obat batuk cair lima bungkus, memiliki sedikit pengaruh pada kesadarannya. “Fly, ngantuk, dan melayang aja. Kaya semacam ngisep lem aibon. Tapi yang pasti itu termasuk dalam rangkaian pembunuhan,” pungkas Tri.

Didin jalaludin
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0265 seconds (0.1#10.140)