Diminta Berhenti, Yana Justru Tancap Gas

Diminta Berhenti, Yana Justru Tancap Gas
A
A
A
CIMAHI - Polresta Cimahi, kemarin, menggelar rekonstruksi kasus tewasnya Firman Nurhidayat, 21, akibat terseret sejauh 30 kilometer oleh mobil Honda City D 1347 UI yang di kemudikan tersangka Yana, 43, pada Sabtu (28/2) sekitar pukul 23.00 WIB.
Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka Yana memeragakan 28 adegan. Pantauan KO - RAN SINDO, rekontruksi yang digelar dari pukul 09.30 hingga 13.00 WIB itu, menyedot perhatian warga sekitar Jalan Kebon Kopi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Proses rekontruksi difokuskan di enam titik lokasi kejadian yakni depan Masjid Almu hajirin, Jalan Kebon Kopi; Gerbang Tol Pasirkoja Kota Bandung; KM 116 Tol Cipularang; Ger - bang Tol (GT) Cikamuning, Kabupaten Bandung Barat; 200 meter keluar Tol Cikamuning; dan kantor Unit Laka Lantas Cikamuning.
Sejumlah fakta terungkap melalui rekonstruksi tersebut. Adegan pertama sampai sepuluh berlangsung di beberapa titik di Jalan Kebon Kopi. Diawali saat korban yang mengendarai se peda motor Yamaha Vega D 6024 SJ hendak menyalip sedan Honda City yang dikemudikan tersangka Yana.
Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sepeda motor lain yang ber senggolan dengan sepeda motor kor ban. Akibat bersenggolan, sepeda motor Firman oleng dan terjatuh tepat di depan Honda City. Bukannya berhenti, mobil sedan terus melaju dan menabrak Firman. Yana yang saat itu sempat diperingatkan teman pe rempuannya W, 30, untuk berhenti dengan menepuk pundak tersangka. Namun, tersangka tak mengidahkan permin taan W, justru terus melaju meninggalkan lokasi kejadian.
Pada adegan ke-8 dan ke-10, dua saksi mengejar Honda City menggunakan sepeda motor. Kedua saksi mengejar karena seusai tabrakan itu, mereka melihat tubuh korban terseret di bagian depan Honda City dengan posisi kepala menyembul keluar, sedangkan bagian tubuh dan kaki masuk ke kolong se dan dan terseret hingga Leuweung Gede, Cimahi Selatan. Tahu dikejar warga, Yana bukan berhenti, tapi tetap menekan pedal gas kendaraannya. Kedua saksi terus mengejar Honda City sampai pesim pangan Pharmindo-Melong.
Mereka melihat posisi tubuh Firman, mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu berpindah ke belakang sedan Honda City dengan setengah tubuh ke atas ber ada di kolong mobil, sedangkan pingga hingga kaki menjulur keluar di bagian belakang. Kedua saksi juga melihat helm kor ban terlepas di Jalan Cisegel, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Utara. Adegan ke-11 sampai ke-25 di peragakan di tiga titik yakni, GT Pasirkoja, KM 116 Cipularang, dan 100 meter keluar GT Ci kamuning.
Saksi masih terus mengejar mobil tersangka yang masih menyeret tubuh korban hingga melintasi GT Pasirkoja. Saat di GT Pasirkoja, salah satu saksi coba menghadang Honda City dengan menyalip dari arah pintu gerbang tol yang lain. “Saya sempat menghadang di depan pintu masuk agak berjarak dan saya hampir ketabrak mobil tersangka. Mobil banting ke kanan lalu kencang melaju mengambil lajur kanan,” ungkap Maman, 27, saksi yang mengejar tersangka menggunakan sepeda motor kepada KORAN SINDOkemarin.
Tersangka memutuskan berhenti di KM 116 setelah sebuah bus memepet dan seorang kernet memberitahukan bahwa ada tubuh yang terseret di bagian belakang mobil sedan. Tersangka turun dan melihat tubuh korban telah hancur. Namun tersangka memutuskan untuk melajukan mobilnya dengan masih menyeret tubuh korban dan baru benar-benar berhenti di 200 meter sebelum sampai GT Cikamuning.
Yana dan W lalu mening galkan mobil. Mereka berjalan menyusuri jalan tol hingga melewati GT Cikamuning. Saat melintasi gerbang tol, saksi pe tu gas Jasa Marga me nanyai tujuan Yana dan W, tapi mereka hanya mengucapkan kata per misi. Setelah100 meter berja lan, petugas patroli me ng aman kan mereka untuk dimintai keterangan di kantor Unit Laka Lantas Cikamuning. Kapolrestas Cimahi AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, rekontruksi digelar bersama Kejari Cimahi itu, untuk kepentingan penyidikan. Pelak sanaan rekontruksi ini melibatkan sejumlah saksi.
“Dari rekonstruksi ini terungkap fakta keceatan tersangka saat membawa mobil dan menyeret tubuh korban antara 80 hingga 120 km per jam,” kata Erwin di GT Cikamuning kemarin. Erwin menyatakan, pihaknya menjerat tersangka dengan Pasal 310 ayat 4 dan Pasal 311 ayat 5 dengan ancaman hu kuman maksimal 12 tahun penjara. “Itu sudah lalai dan ini menjadi pertimbangkan jaksa ketika saat melakukan proses penuntutan,” kata Erwin.
Ditonton Ratusan Warga
Ratusan warga menonton rekontruksi yang berlangsung di Jalan Kebon Kopi, Kecamatan Cimahi Selatan. Mereka mulai berdatangan saat sejumlah awak media tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIb. Ratusan petugas Dalmas Polresta Cimahi tiba pukul 09.15 WIB untuk meng amankan proses rekontruksi. Petugas Dalmas dilengkapi tameng dan pentungan. Bahkan ada di antaranya yang dilengkapi senjata laras panjang.
Para petugas langsung menyisir dan menet ra lisasi lokasi rekonstruksi tersebut. Teriakan dan upatan warga pecah saat tersangka Yana bersama teman perempuannya W tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Ter sangka Yana yang mengenakan baju tahanan, celana kolor selutut warna merah, dan tanpa alas kaki itu dikawal ketat polisi. Tersangka tampak gugup saat digiring ke mobil Honda City untuk memperagakan reka ulang bersama W. Jari-jari Yana yang di borgol tampak gematar di balik kemudi mobil.
Sementara W mengenakan sweeter hitam, kaos kaki pink, berkerudung biru, celana jins, dan sandal hak tinggi dikakinya terus berusaha menutupi wajahnya dengan kerudung biru yang dikenakannya. Garis wajahnya nampak lelah dan hanya mengangguk dan menggeleng saat melakukan adegan re konstruk si.
Nur azis
Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka Yana memeragakan 28 adegan. Pantauan KO - RAN SINDO, rekontruksi yang digelar dari pukul 09.30 hingga 13.00 WIB itu, menyedot perhatian warga sekitar Jalan Kebon Kopi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Proses rekontruksi difokuskan di enam titik lokasi kejadian yakni depan Masjid Almu hajirin, Jalan Kebon Kopi; Gerbang Tol Pasirkoja Kota Bandung; KM 116 Tol Cipularang; Ger - bang Tol (GT) Cikamuning, Kabupaten Bandung Barat; 200 meter keluar Tol Cikamuning; dan kantor Unit Laka Lantas Cikamuning.
Sejumlah fakta terungkap melalui rekonstruksi tersebut. Adegan pertama sampai sepuluh berlangsung di beberapa titik di Jalan Kebon Kopi. Diawali saat korban yang mengendarai se peda motor Yamaha Vega D 6024 SJ hendak menyalip sedan Honda City yang dikemudikan tersangka Yana.
Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sepeda motor lain yang ber senggolan dengan sepeda motor kor ban. Akibat bersenggolan, sepeda motor Firman oleng dan terjatuh tepat di depan Honda City. Bukannya berhenti, mobil sedan terus melaju dan menabrak Firman. Yana yang saat itu sempat diperingatkan teman pe rempuannya W, 30, untuk berhenti dengan menepuk pundak tersangka. Namun, tersangka tak mengidahkan permin taan W, justru terus melaju meninggalkan lokasi kejadian.
Pada adegan ke-8 dan ke-10, dua saksi mengejar Honda City menggunakan sepeda motor. Kedua saksi mengejar karena seusai tabrakan itu, mereka melihat tubuh korban terseret di bagian depan Honda City dengan posisi kepala menyembul keluar, sedangkan bagian tubuh dan kaki masuk ke kolong se dan dan terseret hingga Leuweung Gede, Cimahi Selatan. Tahu dikejar warga, Yana bukan berhenti, tapi tetap menekan pedal gas kendaraannya. Kedua saksi terus mengejar Honda City sampai pesim pangan Pharmindo-Melong.
Mereka melihat posisi tubuh Firman, mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu berpindah ke belakang sedan Honda City dengan setengah tubuh ke atas ber ada di kolong mobil, sedangkan pingga hingga kaki menjulur keluar di bagian belakang. Kedua saksi juga melihat helm kor ban terlepas di Jalan Cisegel, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Utara. Adegan ke-11 sampai ke-25 di peragakan di tiga titik yakni, GT Pasirkoja, KM 116 Cipularang, dan 100 meter keluar GT Ci kamuning.
Saksi masih terus mengejar mobil tersangka yang masih menyeret tubuh korban hingga melintasi GT Pasirkoja. Saat di GT Pasirkoja, salah satu saksi coba menghadang Honda City dengan menyalip dari arah pintu gerbang tol yang lain. “Saya sempat menghadang di depan pintu masuk agak berjarak dan saya hampir ketabrak mobil tersangka. Mobil banting ke kanan lalu kencang melaju mengambil lajur kanan,” ungkap Maman, 27, saksi yang mengejar tersangka menggunakan sepeda motor kepada KORAN SINDOkemarin.
Tersangka memutuskan berhenti di KM 116 setelah sebuah bus memepet dan seorang kernet memberitahukan bahwa ada tubuh yang terseret di bagian belakang mobil sedan. Tersangka turun dan melihat tubuh korban telah hancur. Namun tersangka memutuskan untuk melajukan mobilnya dengan masih menyeret tubuh korban dan baru benar-benar berhenti di 200 meter sebelum sampai GT Cikamuning.
Yana dan W lalu mening galkan mobil. Mereka berjalan menyusuri jalan tol hingga melewati GT Cikamuning. Saat melintasi gerbang tol, saksi pe tu gas Jasa Marga me nanyai tujuan Yana dan W, tapi mereka hanya mengucapkan kata per misi. Setelah100 meter berja lan, petugas patroli me ng aman kan mereka untuk dimintai keterangan di kantor Unit Laka Lantas Cikamuning. Kapolrestas Cimahi AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, rekontruksi digelar bersama Kejari Cimahi itu, untuk kepentingan penyidikan. Pelak sanaan rekontruksi ini melibatkan sejumlah saksi.
“Dari rekonstruksi ini terungkap fakta keceatan tersangka saat membawa mobil dan menyeret tubuh korban antara 80 hingga 120 km per jam,” kata Erwin di GT Cikamuning kemarin. Erwin menyatakan, pihaknya menjerat tersangka dengan Pasal 310 ayat 4 dan Pasal 311 ayat 5 dengan ancaman hu kuman maksimal 12 tahun penjara. “Itu sudah lalai dan ini menjadi pertimbangkan jaksa ketika saat melakukan proses penuntutan,” kata Erwin.
Ditonton Ratusan Warga
Ratusan warga menonton rekontruksi yang berlangsung di Jalan Kebon Kopi, Kecamatan Cimahi Selatan. Mereka mulai berdatangan saat sejumlah awak media tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIb. Ratusan petugas Dalmas Polresta Cimahi tiba pukul 09.15 WIB untuk meng amankan proses rekontruksi. Petugas Dalmas dilengkapi tameng dan pentungan. Bahkan ada di antaranya yang dilengkapi senjata laras panjang.
Para petugas langsung menyisir dan menet ra lisasi lokasi rekonstruksi tersebut. Teriakan dan upatan warga pecah saat tersangka Yana bersama teman perempuannya W tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Ter sangka Yana yang mengenakan baju tahanan, celana kolor selutut warna merah, dan tanpa alas kaki itu dikawal ketat polisi. Tersangka tampak gugup saat digiring ke mobil Honda City untuk memperagakan reka ulang bersama W. Jari-jari Yana yang di borgol tampak gematar di balik kemudi mobil.
Sementara W mengenakan sweeter hitam, kaos kaki pink, berkerudung biru, celana jins, dan sandal hak tinggi dikakinya terus berusaha menutupi wajahnya dengan kerudung biru yang dikenakannya. Garis wajahnya nampak lelah dan hanya mengangguk dan menggeleng saat melakukan adegan re konstruk si.
Nur azis
(ars)