Pemkab Muba Hanya Penyedia Fasilitas
A
A
A
SEKAYU - Kesepakatan bersama antara Pemkab Muba dan PT Aviastar Dirgantara pada pendirian sekolah penerbangan Sky Pilot Academy di Kota Sekayu, pihak Pemkab hanya menyediakan tempat dengan berbagai fasilitas penunjang.
Sementara, untuk izin sekolah penerbangan dilengkapi oleh PT Aviastar Dirgantara. “Untuk biaya pendidikan calon penerbang kita lakukan sharing. Kalau untuk teknis, itu ditangani langsung PT Aviastar, kita hanya menyediakan tempat saja,” ujar Bupati Muba Pahri Azhari, usai penandatanganan MoU Pemkab Muba dengan PT Aviastar Dirgantara, kemarin.
Dengan beroperasinya kembali lapangan terbang (Lapter) Sekayu, jelasnya, tentu akan menimbulkan banyak dampak positif, terutama bagi dunia pendidikan dan perkembangan perekonomian masyarakat sekitar. Karena Lapter Sekayu tidak hanya difungsikan sebagai tempat Sky Pilot Academy, namun sebagai Lapter Agro. “Sudah lama Lapter ini tidak difungsikan, mungkin sudah 10 tahun sejak dibangun pada 2004 lalu.
Karena letaknya strategis, berada di tengah-tengah, bisa ke Palembang, Silampari, dan Jambi sehingga dapat juga digunakan sebagai Lapter Agro,” jelas dia. Pahri melanjutkan, Pemkab Muba juga akan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan di Bumi Serasan Sekate, agar menggunakan Lapter Sekayu sehingga biaya yang masuk dari penggunaan Lapter menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ada perusahaan yang mengajukan izin pembuatan Lapter dan itu belum kita berikan. Jika mau, silakan gunakan yang ada dengan sistem sewa,” tandasnya. Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Muba Pathi Riduan menambahkan, saat ini Lapter Sekayu belum bisa menjadi tempat penerbangan komersial.
Tapi hanya dapat digunakan untuk sekolah penerbangan, Lapter Agro, dan disewakan untuk pesawat ukuran kecil. “Dibawah PT Aviastar Dirgantara, Lapter Sekayu akan menjadi tempat perbaikan pesawat untuk wilayah Sumatera. Semua ini tidak menggunakan APBD, murni dana pihak ketiga. Kita hanya penyedia tempat. Namun, jika ada kegiatan ekonomi, maka sebagian pendapatan masuk kekas daerah,” tutupnya.
Amarullah diansyah
Sementara, untuk izin sekolah penerbangan dilengkapi oleh PT Aviastar Dirgantara. “Untuk biaya pendidikan calon penerbang kita lakukan sharing. Kalau untuk teknis, itu ditangani langsung PT Aviastar, kita hanya menyediakan tempat saja,” ujar Bupati Muba Pahri Azhari, usai penandatanganan MoU Pemkab Muba dengan PT Aviastar Dirgantara, kemarin.
Dengan beroperasinya kembali lapangan terbang (Lapter) Sekayu, jelasnya, tentu akan menimbulkan banyak dampak positif, terutama bagi dunia pendidikan dan perkembangan perekonomian masyarakat sekitar. Karena Lapter Sekayu tidak hanya difungsikan sebagai tempat Sky Pilot Academy, namun sebagai Lapter Agro. “Sudah lama Lapter ini tidak difungsikan, mungkin sudah 10 tahun sejak dibangun pada 2004 lalu.
Karena letaknya strategis, berada di tengah-tengah, bisa ke Palembang, Silampari, dan Jambi sehingga dapat juga digunakan sebagai Lapter Agro,” jelas dia. Pahri melanjutkan, Pemkab Muba juga akan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan di Bumi Serasan Sekate, agar menggunakan Lapter Sekayu sehingga biaya yang masuk dari penggunaan Lapter menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ada perusahaan yang mengajukan izin pembuatan Lapter dan itu belum kita berikan. Jika mau, silakan gunakan yang ada dengan sistem sewa,” tandasnya. Sementara, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Muba Pathi Riduan menambahkan, saat ini Lapter Sekayu belum bisa menjadi tempat penerbangan komersial.
Tapi hanya dapat digunakan untuk sekolah penerbangan, Lapter Agro, dan disewakan untuk pesawat ukuran kecil. “Dibawah PT Aviastar Dirgantara, Lapter Sekayu akan menjadi tempat perbaikan pesawat untuk wilayah Sumatera. Semua ini tidak menggunakan APBD, murni dana pihak ketiga. Kita hanya penyedia tempat. Namun, jika ada kegiatan ekonomi, maka sebagian pendapatan masuk kekas daerah,” tutupnya.
Amarullah diansyah
(bhr)