Warga Tuntut Jalan Diperbaiki
A
A
A
JOMBANG - PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) kembali diprotes warga Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Mereka menuntut perusahaan tersebut memperbaiki jalan desa yang rusak akibat proyek tol Mojokerto- Kertosono.
Ruas jalan utama di Desa Warudakon memang menjadi akses lalu lintas truk pengangkut material proyek tol. Kerusakan terlihat cukup parah dan kerap menjadi pemicu kecelakaan. PT MHI sebenarnya sudah memperbaiki jalan untuk sementara, namun warga merasa tak puas. Samsul Hadi, salah seorang warga, menuntut PT MHI mengembalikan jalan desa seperti sediakala, tidak hanya perbaikan yang bersifat sementara.
”Jangan hanya asal ditambal. Warga minta ada perbaikan total karena memang kerusakan itu akibat truk-truk yang mengangkut material tol,” desak Samsul kemarin. Kepala Divisi Pelaksanaan PT MHI Samsul Chair tak menampik jika hingga saat ini perusahaannya belum melakukan perbaikan permanen.
Alasannya, dalam kondisi hujan, perusahaannya tak mungkin memperbaiki jalan-jalan itu secara permanen. ”Hujan seperti ini aspal akan gampang mengelupas lagi. Apalagi kalau tetap dilewati truk,” kata Samsul Chair saat dihubungi kemarin.
Perbaikan sementara tak hanya dilakukan di ruas Desa Watudakon. Sesuai surat permintaan perbaikan jalan yang diluncurkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jombang, ada beberapa titiklainyangjugasudahdilakukan perbaikan sementara. Beberapa di antaranya jalur Talun Kidul - Kesamben dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben. ”Jalur itu memang menjadi lalu lintas truk pengangkut material. Kami sudah perbaiki semua,” ujarnya.
Dia menyebut adanya perbaikan itu sudah dilaporkan ke Dinas PU Jombang melalui surat. Dalam surat tersebut perusahaannya mengajak Dinas PU untuk melakukan joint survey . ”Biar bisa dilihat bersama titik-titik mana saja yang sudah kita perbaiki. Hal yang paling penting, setelah perbaikan sementara itu selanjutnya jalur tersebut tak akan dilalui truk lagi. Karena memang tak ada pekerjaan pengurukan di titik tersebut,” ujarnya.
Soal perbaikan permanen, Samsul berjanji akan tetap memenuhi tuntutan itu. Perbaikan permanen akan dilakukan jika proyek tol tuntas dilakukan. Komitmen ini lanjut Samsul, juga sudah disampaikan kepada PT Hutama Karya selaku kontraktor. ”Ini (perbaikan permanen) sudah menjadi kewajiban. Setelah proyek tol selesai, kondisi jalan akan kami kembalikan seperti semula,” janjinya.
Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas PU Jombang Supradigdo menjelaskan, dalam joint survey yang dilakukan pada Kamis (5/3), lalu dinasnya melihat sendiri adanya perbaikan ruas jalan di jalur Talun Kidul - Kesamben.
”Memang sudah dilakukan perbaikan sementara. Namun masih perlu dilakukan penyempurnaan pada lubang yang tergenang air,” katanya.
Tritus julan
Ruas jalan utama di Desa Warudakon memang menjadi akses lalu lintas truk pengangkut material proyek tol. Kerusakan terlihat cukup parah dan kerap menjadi pemicu kecelakaan. PT MHI sebenarnya sudah memperbaiki jalan untuk sementara, namun warga merasa tak puas. Samsul Hadi, salah seorang warga, menuntut PT MHI mengembalikan jalan desa seperti sediakala, tidak hanya perbaikan yang bersifat sementara.
”Jangan hanya asal ditambal. Warga minta ada perbaikan total karena memang kerusakan itu akibat truk-truk yang mengangkut material tol,” desak Samsul kemarin. Kepala Divisi Pelaksanaan PT MHI Samsul Chair tak menampik jika hingga saat ini perusahaannya belum melakukan perbaikan permanen.
Alasannya, dalam kondisi hujan, perusahaannya tak mungkin memperbaiki jalan-jalan itu secara permanen. ”Hujan seperti ini aspal akan gampang mengelupas lagi. Apalagi kalau tetap dilewati truk,” kata Samsul Chair saat dihubungi kemarin.
Perbaikan sementara tak hanya dilakukan di ruas Desa Watudakon. Sesuai surat permintaan perbaikan jalan yang diluncurkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jombang, ada beberapa titiklainyangjugasudahdilakukan perbaikan sementara. Beberapa di antaranya jalur Talun Kidul - Kesamben dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben. ”Jalur itu memang menjadi lalu lintas truk pengangkut material. Kami sudah perbaiki semua,” ujarnya.
Dia menyebut adanya perbaikan itu sudah dilaporkan ke Dinas PU Jombang melalui surat. Dalam surat tersebut perusahaannya mengajak Dinas PU untuk melakukan joint survey . ”Biar bisa dilihat bersama titik-titik mana saja yang sudah kita perbaiki. Hal yang paling penting, setelah perbaikan sementara itu selanjutnya jalur tersebut tak akan dilalui truk lagi. Karena memang tak ada pekerjaan pengurukan di titik tersebut,” ujarnya.
Soal perbaikan permanen, Samsul berjanji akan tetap memenuhi tuntutan itu. Perbaikan permanen akan dilakukan jika proyek tol tuntas dilakukan. Komitmen ini lanjut Samsul, juga sudah disampaikan kepada PT Hutama Karya selaku kontraktor. ”Ini (perbaikan permanen) sudah menjadi kewajiban. Setelah proyek tol selesai, kondisi jalan akan kami kembalikan seperti semula,” janjinya.
Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas PU Jombang Supradigdo menjelaskan, dalam joint survey yang dilakukan pada Kamis (5/3), lalu dinasnya melihat sendiri adanya perbaikan ruas jalan di jalur Talun Kidul - Kesamben.
”Memang sudah dilakukan perbaikan sementara. Namun masih perlu dilakukan penyempurnaan pada lubang yang tergenang air,” katanya.
Tritus julan
(ftr)