Wajah Baru Bus Bandung
A
A
A
BANDUNG - Dalam waktu dekat Perum DAMRI akan mendapatkan 45 bus baru menggantikan bus lama yang sudah berusia lebih dari 20 tahun. Puluhan bus tersebut akan digunakan di tiga trayek yaitu Dipatiukur-Leuwipanjang, Alun-alun - Ciburuy, dan Elang-Jatinangor.
Selain mampu menampung 60 penumpang, 45 bus DAMRI ini rencananya akan dilengkapi global positioning system (GPS) agar bisa dilacak keberadaannya oleh masyarakat. Wajah baru bus di Kota Bandung ini, dipastikan memberi angin segar bagi para penggunanya yang selama ini merasa kurang puas dengan pelayanan DAMRI.
Betapa tidak, selama ini keberadaan bus DAMRI uzur merek Mercedes Benz keluaran 1988 kerap mengganggu pengguna jalan lain akibat asap pekat yang dikeluarkannya. “Mengendarai motor di belakang DAMRI tua sangat berbahaya bagi keselamatan. Terutama karena asap pekat yang dikeluarkannya. Kalau memungkinkan lebih baik menyalipnya atau menjaga jarak,” kata salah seorang pengendara motor, Bambang Ramdhani, 21, Jumat (6/3).
Baik menyalip maupun menjaga jarak cukup berbahaya. Sebab, bodi DAMRI yang memakan tempat dan jalanan di Bandung yang sering macet membuat keduanya tak mungkin dilakukan. “Saya mah lebih baik berhenti dulu kalau tidak mungkin menyalip ataupun menjaga jarak. Jika bus DAMRI tua diganti dengan yang baru, saya sangat setuju.
Jangan preman saja yang pensiun, bus DAMRI tua juga harus pensiun,” timpalnya. Sementara itu, salah seorang pengguna DAMRI Lina Nurhayati, 26, menambahkan, peremajaan bus memang sudah saatnya dilakukan. Pasalnya, angkot dan angkutan lainnya sudah mulai tampak menaati peraturan Dishub terkait peremajaan. “Uji emisi bus baru juga harus secara berkala dilakukan mengingat waktu operasionalnya yang tinggi.
Disiplin para supir juga diharapkan bisa lebih meningkat lagi. Jangan berhenti sembarangan. Kan sudah ada halte khusus,” katanya. Dia berharap, dengan semakin nyamannya angkutan umum seperti DAMRI ini bisa lebih meningkatkan animo masyarakat terhadap penggunaan transportasi massal. Dengan sendirinya sangat mungkin untuk sedikit demi sedikit mengurangi kemacetan.
“Sekarang saya lebih sering menggunakan mobil omprengan untuk rute Pasteur-Ciburuy karena kondisi bus DAMRI yang mengkhawatirkan,” tuturnya. Ditemui di pool DAMRI Kebon Kawung, Perwakilan Regional Pecinta DAMRI Bandung Anjar Asmara menerangkan, desain interior bus DAMRI yang baru tampak lebih modern. Dengan konsep BRT, bus-bus tersebut memang didesain khusus untuk bus kota jarak dekat karena desain tempat duduk menyamping dan tempat berdiri.
“Untuk kultur orang Bandung mungkin harus sedikit beradaptasi. Karena kapasitas tempat duduknya hanya sekitar 30 dan tempat berdirinya bisa mencapai 50. Memang lebih banyak jika dibandingkan DAMRI pada umumnya, tapi pada desain yang dulu tempat duduknya bisa mencapai 60,” ungkapnya. Belum lagi ditambah desain tempat keluar-masuk penumpang melalui pintu tengah di atas lantai bus yang tinggi. Hal ini mengharuskan penumpang naik ataupun turun di halte bus yang telah tersedia.
Tidak bisa di sembarang tempat. “Busnya sudah bagus, tinggal komitmen Pemkot untuk membuat halte yang representatif. Sekarang kebutuhannya bukan halte yang bagus, tapi yang bisa digunakan. Percuma bagus juga kalau sampai sekarang belum bisa digunakan. Bandingkan dengan Solo, di sana haltenya sederhana, tetapi laik digunakan,” sambungnya. Kepastian DAMRI akan mendapat 45 bus baru bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di tekankan Wali Kota Bandung Ridwan Kami.
“Saya korban mulekna oge pas naek sapeda. Tapi saya sabar karena proses lah dan kemarin sudah datang. Direksinya melaporkan 45 bus sudah siap sedang finalisasi STNK,” ujar Wali Kota Bandumg Ridwan Kamil kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Waatu kancana. Emil menuturkan ke-45 bus ini akan dilengkapi dengan teknologi GPS. Sehingga warga dapat mengetahui posisi bus dengan menggunakan aplikasi yang dibuat secara khusus.
“Jadi saya bisa pasang di Bandung Command Center untuk GPSnya sehingga kami bisa monitor. Dan nanti saya bikin sistem aplikasinya sehingga warga bisa pakai. Jadi warga bisa ngecek di handphone-nya posisi bus ada di mana, supaya bisa mengatur waktu menunggu,” ungkapnya. Dia menargetkan bus ini dapat beroperasi pada Maret ini. Sementara itu, GM Perum DAMRI cabang Bandung Aril Arlan Siregar menuturkan bus baru tersebut saat ini berada di pool DAMRI yang berada di Gedebage dan Jalan Kebon Kawung.
Saat ini, kata Aril pihaknya masih mengurus kelengkapan surat-surat kendaraan. Dia menjelaskan 45 bus itu akan mengganti 45 bus lama yang sudah tidak laik pakai dan kerap mengeluarkan asap pekat. Sebanyak 45 bus lama yang akan ditarik berada di tiga trayek. “DAMRI rute Dipatiukur- Leuwi Panjang sebanyak 15 unit. Kemudian rute Alun alun - Ciburuy sebanyak 15 unit dan rute Elang- Jatinangor akan kita tarik juga sebanyak 15.
Jadi Ada tiga trayek yang kita gantikan dengan bus yang baru,” paparnya. Aril menjelaskan saat ini ada 105 unit bus DAMRI yang telah berusia uzur. Berdasarkan Perda No 16/2012 tentang batas usia kendaraan, sebanyak 105 ini tidak diperkenakan untuk kembali beroperasi karena sudah berusia 20 tahun.
Fauzan/ dian rosadi
Selain mampu menampung 60 penumpang, 45 bus DAMRI ini rencananya akan dilengkapi global positioning system (GPS) agar bisa dilacak keberadaannya oleh masyarakat. Wajah baru bus di Kota Bandung ini, dipastikan memberi angin segar bagi para penggunanya yang selama ini merasa kurang puas dengan pelayanan DAMRI.
Betapa tidak, selama ini keberadaan bus DAMRI uzur merek Mercedes Benz keluaran 1988 kerap mengganggu pengguna jalan lain akibat asap pekat yang dikeluarkannya. “Mengendarai motor di belakang DAMRI tua sangat berbahaya bagi keselamatan. Terutama karena asap pekat yang dikeluarkannya. Kalau memungkinkan lebih baik menyalipnya atau menjaga jarak,” kata salah seorang pengendara motor, Bambang Ramdhani, 21, Jumat (6/3).
Baik menyalip maupun menjaga jarak cukup berbahaya. Sebab, bodi DAMRI yang memakan tempat dan jalanan di Bandung yang sering macet membuat keduanya tak mungkin dilakukan. “Saya mah lebih baik berhenti dulu kalau tidak mungkin menyalip ataupun menjaga jarak. Jika bus DAMRI tua diganti dengan yang baru, saya sangat setuju.
Jangan preman saja yang pensiun, bus DAMRI tua juga harus pensiun,” timpalnya. Sementara itu, salah seorang pengguna DAMRI Lina Nurhayati, 26, menambahkan, peremajaan bus memang sudah saatnya dilakukan. Pasalnya, angkot dan angkutan lainnya sudah mulai tampak menaati peraturan Dishub terkait peremajaan. “Uji emisi bus baru juga harus secara berkala dilakukan mengingat waktu operasionalnya yang tinggi.
Disiplin para supir juga diharapkan bisa lebih meningkat lagi. Jangan berhenti sembarangan. Kan sudah ada halte khusus,” katanya. Dia berharap, dengan semakin nyamannya angkutan umum seperti DAMRI ini bisa lebih meningkatkan animo masyarakat terhadap penggunaan transportasi massal. Dengan sendirinya sangat mungkin untuk sedikit demi sedikit mengurangi kemacetan.
“Sekarang saya lebih sering menggunakan mobil omprengan untuk rute Pasteur-Ciburuy karena kondisi bus DAMRI yang mengkhawatirkan,” tuturnya. Ditemui di pool DAMRI Kebon Kawung, Perwakilan Regional Pecinta DAMRI Bandung Anjar Asmara menerangkan, desain interior bus DAMRI yang baru tampak lebih modern. Dengan konsep BRT, bus-bus tersebut memang didesain khusus untuk bus kota jarak dekat karena desain tempat duduk menyamping dan tempat berdiri.
“Untuk kultur orang Bandung mungkin harus sedikit beradaptasi. Karena kapasitas tempat duduknya hanya sekitar 30 dan tempat berdirinya bisa mencapai 50. Memang lebih banyak jika dibandingkan DAMRI pada umumnya, tapi pada desain yang dulu tempat duduknya bisa mencapai 60,” ungkapnya. Belum lagi ditambah desain tempat keluar-masuk penumpang melalui pintu tengah di atas lantai bus yang tinggi. Hal ini mengharuskan penumpang naik ataupun turun di halte bus yang telah tersedia.
Tidak bisa di sembarang tempat. “Busnya sudah bagus, tinggal komitmen Pemkot untuk membuat halte yang representatif. Sekarang kebutuhannya bukan halte yang bagus, tapi yang bisa digunakan. Percuma bagus juga kalau sampai sekarang belum bisa digunakan. Bandingkan dengan Solo, di sana haltenya sederhana, tetapi laik digunakan,” sambungnya. Kepastian DAMRI akan mendapat 45 bus baru bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di tekankan Wali Kota Bandung Ridwan Kami.
“Saya korban mulekna oge pas naek sapeda. Tapi saya sabar karena proses lah dan kemarin sudah datang. Direksinya melaporkan 45 bus sudah siap sedang finalisasi STNK,” ujar Wali Kota Bandumg Ridwan Kamil kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Waatu kancana. Emil menuturkan ke-45 bus ini akan dilengkapi dengan teknologi GPS. Sehingga warga dapat mengetahui posisi bus dengan menggunakan aplikasi yang dibuat secara khusus.
“Jadi saya bisa pasang di Bandung Command Center untuk GPSnya sehingga kami bisa monitor. Dan nanti saya bikin sistem aplikasinya sehingga warga bisa pakai. Jadi warga bisa ngecek di handphone-nya posisi bus ada di mana, supaya bisa mengatur waktu menunggu,” ungkapnya. Dia menargetkan bus ini dapat beroperasi pada Maret ini. Sementara itu, GM Perum DAMRI cabang Bandung Aril Arlan Siregar menuturkan bus baru tersebut saat ini berada di pool DAMRI yang berada di Gedebage dan Jalan Kebon Kawung.
Saat ini, kata Aril pihaknya masih mengurus kelengkapan surat-surat kendaraan. Dia menjelaskan 45 bus itu akan mengganti 45 bus lama yang sudah tidak laik pakai dan kerap mengeluarkan asap pekat. Sebanyak 45 bus lama yang akan ditarik berada di tiga trayek. “DAMRI rute Dipatiukur- Leuwi Panjang sebanyak 15 unit. Kemudian rute Alun alun - Ciburuy sebanyak 15 unit dan rute Elang- Jatinangor akan kita tarik juga sebanyak 15.
Jadi Ada tiga trayek yang kita gantikan dengan bus yang baru,” paparnya. Aril menjelaskan saat ini ada 105 unit bus DAMRI yang telah berusia uzur. Berdasarkan Perda No 16/2012 tentang batas usia kendaraan, sebanyak 105 ini tidak diperkenakan untuk kembali beroperasi karena sudah berusia 20 tahun.
Fauzan/ dian rosadi
(bhr)