Dinkes Sidak Jajanan Sekolah

Kamis, 05 Maret 2015 - 10:04 WIB
Dinkes Sidak Jajanan Sekolah
Dinkes Sidak Jajanan Sekolah
A A A
BOJONEGORO - Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro menggelar inspeksi mendadak (sidak) jajanan yang dijual di sejumlah sekolah di Bojonegoro.

Hasilnya, ditemukan banyak jajanan yang mengandung bahan berbahaya yang tidak sehat untuk kesehatan. Sekolah yang disidak petugas Dinkes Bojonegoro itu, di antaranya SMA Negeri 1 Baureno dan SMP Negeri 1 Pomahan, Kecamatan Baureno. Dari sekolah itu, petugas berhasil menyita puluhan jenis makanan yang diduga mengandung zat berbahaya.

“Kita ambil contoh makanan yang dijual di kantin-kantin sekolahan untuk uji labora-torium, apakah jajanan yang dijual di beberapa sekolah ini layak dikonsumsi atau tidak. Akan kita cek dulu di lab,” kata Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Bojonegoro Muhammad Soleh kemarin.

Makanan yang tidak aman dikonsumsi merupakan makanan yang sudah rusak atau basi. Selain itu, makanan yang cara pembuatannya dicampur dengan zat kimia seperti boraks, pewarna, dan campuran bahan lain yang dapat menyebabkan kesehatan manusia. Seperti halnya makanan ringan jenis mi lidi dan makaroni.

Pembuatan makanan ini diduga menggunakan bahan pengawet dan zat yang berbahaya. Jika dikonsumsi akan menimbulkan penyakit. “Sebetulnya bahayanya tidak secara langsung, tapi jangka panjang antara 10 sampai 15 tahun ke depan. Paling tidak, kita harus berhati- hati dan mengetahui mana makanan yang layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Jika makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya ini dikonsumsi oleh anak-anak sekolah dapat menurunkan daya ingat. Selain itu, dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan penyakit kanker, lumpuh, stroke, dan sebagainya.

“Kenyataannya, sudah banyak sekali yang terdampak dari makanan berbahaya ini, setiap hari di rumah sakit Surabaya selalu ada orang yang melakukan cuci darah karena terdampak jajanan bahaya. Di Bojonegoro juga ada banyak,” ungkap Muhammad Soleh.

Usai uji laboratorium selama tujuh hari di Kantor Dinkes Bojonegoro, puluhan sampel makanan yang dibawa tersebut akan dikembalikan lagi ke kantin sekolahan masing-masing untuk dipaparkan kepada penjual maupun kepada siswa-siswi. Tujuannya, agar para penjual maupun siswa mengetahui mana jajanan yang layak dikonsumsi atau tidak.

“Seperti yang kita lakukan di salah satu sekolahan di Kota Bojonegoro beberapa waktu lalu, dari 19 jenis makanan yang kita uji, terdapat 15 jenis makanan yang tidak layak dikonsumsi karena mengandung zat berbahaya dan lain sebagainya,” papar Muhammad Soleh. Kegiatan sidak jajanan di sekolahan ini ke depan akan terus berlanjut.

Muhammad roqib
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3521 seconds (0.1#10.140)