Sungai Mengering, Penampungan Air Kerontang
A
A
A
KOTA BANDUNG - Kota Bandung terus menata diri. Beragam proyek pembangunan sedang dikerjakan oleh Pemkot Bandung, demi memberi rasa nyaman warga yang tinggal di dalamnya. Pembangunan taman-taman tematik, penataan pedestrian terus dilakukan pemerintah kota, agar Bandung menjadi lebih indah.
Seperti contohnya Pedestrian di Jalan Merdeka, tepat disamping Kantor Wali Kota Bandung. Di lokasi tersebut nampak kini telah terpasang berbagai penunjang fasilitas publik, yang masih dalam tahap perawatan. Kursi-kursi kayu berpondasi batu menjadi ciri dari pedestrian yang rencananya dijadikan percontohan di Kota Bandung.
Trotoar beralaskan batu andesit nampak telah selesai dipasang. Lampu - lampu PJU (penerangan jalan umum), dengan desain art deco telah terpasang dengan baik. Berbagai jenis bunga menambah cantik proyek yang menghabiskan anggaran hingga Rp2,9 miliar tersebut. Namun ada satu hal yang mendapat perhatian masyarakat, aliran air Sungai Cikapayang yang menjadi bagian dalam penataan terlihat mengering.
Kolam-kolam penampungan air nampak kosong tak teraliri air. Batu-batu kali yang terpasang seakan berteriak menginginkan air. Padahal berdasarkan rencana, sungai kecil yang berada di samping Balai Kota Bandung akan dipasangi alat penjernih air. Nantinya alat tersebut berfungi untuk menampung air kotor dari aliran sungai, kemudian diolah dan saat dialirkan kembali ke Sungai Cikapayang airnya telah jernih.
“Bagus sih ini, jadi lebih enak (trotoarnya lebih lebar). Tapi air yang di sini (di sungai) masih kering.” “Kalau sudah ada kan keliatan segar,” ujar Ridwan, 27, warga Kiaracondong, saat ditemui di Jalan Merdeka, kemarin. Hal senada dituturkan Inna, 22, yang menilai penataan pedestrian ini cukup baik. Para pejalan kaki pun menurutnya dapat lebih nyaman saat berjalan, karena trotoarnya lebih luas, dibanding kondisi trotoar sebelumnya. “Ya bagus. Jadi enakeun,” ucapnya.
Namun dia menyayangkan kolam-kolam air sebagai penampungan masih nampak kering. Padahal berdasarkan informasi yang dia ketahui, air kotor yang berasal dari Sungai Cikapayang akan diolah, supaya saat ditampung airnya sudah jernih. “Tapi ini gak tau masih belum ada airnya. Belum selesai mungkin ya,” ucapnya.
Namun begitu, dia cukup mengapresiasi upaya Pemkot Bandung untuk mempercantik kota berjuluk Paris Van Java ini. “Tapi saya juga berharap penataan lainnya bisa dilakukan. Soal anak jalanan, pedagang kaki lima (penataannya) harus lebih ditingkatkan. Kalau masalah (infrastruktur) kayak gini bagus. Tinggal yang lainnya,” ujar dia.
Sekertaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan, masih keringnya air di kolam penampungan, karena ada kendala teknis pada alat penjernih air yang dipasang di lokasi tersebut. “Kemarin itu, karena mungkin pertama pipanya pecah. Karena tekanan dari (alat pengolah air) itu keras. Jadi pecah. Terus kedua sedotan airnya terlalu kecil. Jadi akan kami perbaiki dulu,” ujarnya.
Namun begitu, dia menyatakan proyek penataan trotoar dan sungai di Jalan Merdeka telah selesai. Saat ini pihaknya hanya melakukan perawatan, serta menyempurnakan pekerjaan yang masih belum rapih. Selain itu, rencananya pada hari ini kolam penampungan air akan diisi dan diuji coba kembali.
Mochamad Solehudin
Seperti contohnya Pedestrian di Jalan Merdeka, tepat disamping Kantor Wali Kota Bandung. Di lokasi tersebut nampak kini telah terpasang berbagai penunjang fasilitas publik, yang masih dalam tahap perawatan. Kursi-kursi kayu berpondasi batu menjadi ciri dari pedestrian yang rencananya dijadikan percontohan di Kota Bandung.
Trotoar beralaskan batu andesit nampak telah selesai dipasang. Lampu - lampu PJU (penerangan jalan umum), dengan desain art deco telah terpasang dengan baik. Berbagai jenis bunga menambah cantik proyek yang menghabiskan anggaran hingga Rp2,9 miliar tersebut. Namun ada satu hal yang mendapat perhatian masyarakat, aliran air Sungai Cikapayang yang menjadi bagian dalam penataan terlihat mengering.
Kolam-kolam penampungan air nampak kosong tak teraliri air. Batu-batu kali yang terpasang seakan berteriak menginginkan air. Padahal berdasarkan rencana, sungai kecil yang berada di samping Balai Kota Bandung akan dipasangi alat penjernih air. Nantinya alat tersebut berfungi untuk menampung air kotor dari aliran sungai, kemudian diolah dan saat dialirkan kembali ke Sungai Cikapayang airnya telah jernih.
“Bagus sih ini, jadi lebih enak (trotoarnya lebih lebar). Tapi air yang di sini (di sungai) masih kering.” “Kalau sudah ada kan keliatan segar,” ujar Ridwan, 27, warga Kiaracondong, saat ditemui di Jalan Merdeka, kemarin. Hal senada dituturkan Inna, 22, yang menilai penataan pedestrian ini cukup baik. Para pejalan kaki pun menurutnya dapat lebih nyaman saat berjalan, karena trotoarnya lebih luas, dibanding kondisi trotoar sebelumnya. “Ya bagus. Jadi enakeun,” ucapnya.
Namun dia menyayangkan kolam-kolam air sebagai penampungan masih nampak kering. Padahal berdasarkan informasi yang dia ketahui, air kotor yang berasal dari Sungai Cikapayang akan diolah, supaya saat ditampung airnya sudah jernih. “Tapi ini gak tau masih belum ada airnya. Belum selesai mungkin ya,” ucapnya.
Namun begitu, dia cukup mengapresiasi upaya Pemkot Bandung untuk mempercantik kota berjuluk Paris Van Java ini. “Tapi saya juga berharap penataan lainnya bisa dilakukan. Soal anak jalanan, pedagang kaki lima (penataannya) harus lebih ditingkatkan. Kalau masalah (infrastruktur) kayak gini bagus. Tinggal yang lainnya,” ujar dia.
Sekertaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan, masih keringnya air di kolam penampungan, karena ada kendala teknis pada alat penjernih air yang dipasang di lokasi tersebut. “Kemarin itu, karena mungkin pertama pipanya pecah. Karena tekanan dari (alat pengolah air) itu keras. Jadi pecah. Terus kedua sedotan airnya terlalu kecil. Jadi akan kami perbaiki dulu,” ujarnya.
Namun begitu, dia menyatakan proyek penataan trotoar dan sungai di Jalan Merdeka telah selesai. Saat ini pihaknya hanya melakukan perawatan, serta menyempurnakan pekerjaan yang masih belum rapih. Selain itu, rencananya pada hari ini kolam penampungan air akan diisi dan diuji coba kembali.
Mochamad Solehudin
(bhr)