Lanal Yogya Harus Waspadai Imigran Gelap
A
A
A
YOGYAKARTA - Perairan selatan DIY ditengarai tetap akan menjadi jalur alternatif atau tempat transit para imigran gelap.
Terbukti beberapa kali petugas berhasil menangkap para imigran gelap yang akan menuju ke negara tetangga. Selain itu, juga tidak menutup kemungkinan perairan selatan juga sebagai tempat menyeludupkan narkoba. Apalagi secara umum semua kerawanan datangnya dari laut.
“Karena itu kewaspadaan TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Yogyakarta , harus terus ditingkatkan dalam menyikapi masalah ini,” ungkap Danlantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah seusai serah terima jabatan (sertijab) Danlanal Yogyakarta dari Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi kepala Letkol Laut (S) Kartoli di Mako Lanal Yogyakarta, kemarin.
Rudy Andi Hamzah mengatakan, hal lain yang harus di lakukan, yaitu dengan meningkatkan patroli dan koordinasi dengan pemerintah daerah atau instansi terkait. Sebab para imigran gelap tersebut biasanya berasal dari kota lain. Apalagi pesisir pantai selatan juga memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah sehingga berpotensi terhadap terjadi pelanggaran tindak pidana, seperti illegal fishing dan illegal logging maupun perampokan, termasuk penyelundupan narkoba.
“Untuk itu, patroli bersama dengan instansi lain serta pengawasan terhadap ancaman dan kerawanan pelanggaran tindak pidana harus lebih digiatkan,” katanya. Menurut Rudy, meski sarana prasarana dalam melaksa na kan tugas pokok dan fungsi (tu poksi) di Lanal Yogyakarta masih kurang, namun itu bukan alasan tidak melaksanakan tugas secara optimal.
Sebab tetap ada sistem lain yang bisa diterapkan mengatasi kekurangan tersebut. “Dengan begitu, diharapkan tetap dapat memonitori dalam melaksanakan tugas,” ujarnya.
Rudy pun meminta Dan lanal Yogyakarta dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di pesisir selatan DIY, yaitu dengan lebih mendominasikan pembangunan kelautan, baik melalui penanaman semangat jiwa bahari, pembinaan desa pesisir, dan penerapan teknologi tepat guna, sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam pengelolaan maritim di wilayah ini.
Danlanal Yogyakarta Letkol Laut (S) Kartoli mengatakan, pada dasarnya siap menjalankan tugas yang diamanatkan kepadanya. Apalagi program TNI AL juga tidak lepas dari apa yang sudah dicanangkan, baik tiap tahun maupun jangka panjang lima tahunan. Khusus untuk tugas barunya di wilayah Yogyakarta, selain akan terus melanjutkan program yang di jalankan pejabat sebelumnya, juga akan memperbaiki dan menginovasi untuk kemajuan bersama.
Letkol Laut (S) Kartoli merupakan alumnus akademi angkatan laut (AAL) angkatan 1992. Sebelum menjabat Danlanal Yogyakarta menjadi Paban Madya Danwasgal Ren 1 Sopsal Mabesal/Ban I Sopsal. Sementara Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi akan menempati pos baru sebagai Assops Lantaman V Surabaya.
Priyo setyawan
Terbukti beberapa kali petugas berhasil menangkap para imigran gelap yang akan menuju ke negara tetangga. Selain itu, juga tidak menutup kemungkinan perairan selatan juga sebagai tempat menyeludupkan narkoba. Apalagi secara umum semua kerawanan datangnya dari laut.
“Karena itu kewaspadaan TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Yogyakarta , harus terus ditingkatkan dalam menyikapi masalah ini,” ungkap Danlantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah seusai serah terima jabatan (sertijab) Danlanal Yogyakarta dari Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi kepala Letkol Laut (S) Kartoli di Mako Lanal Yogyakarta, kemarin.
Rudy Andi Hamzah mengatakan, hal lain yang harus di lakukan, yaitu dengan meningkatkan patroli dan koordinasi dengan pemerintah daerah atau instansi terkait. Sebab para imigran gelap tersebut biasanya berasal dari kota lain. Apalagi pesisir pantai selatan juga memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah sehingga berpotensi terhadap terjadi pelanggaran tindak pidana, seperti illegal fishing dan illegal logging maupun perampokan, termasuk penyelundupan narkoba.
“Untuk itu, patroli bersama dengan instansi lain serta pengawasan terhadap ancaman dan kerawanan pelanggaran tindak pidana harus lebih digiatkan,” katanya. Menurut Rudy, meski sarana prasarana dalam melaksa na kan tugas pokok dan fungsi (tu poksi) di Lanal Yogyakarta masih kurang, namun itu bukan alasan tidak melaksanakan tugas secara optimal.
Sebab tetap ada sistem lain yang bisa diterapkan mengatasi kekurangan tersebut. “Dengan begitu, diharapkan tetap dapat memonitori dalam melaksanakan tugas,” ujarnya.
Rudy pun meminta Dan lanal Yogyakarta dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di pesisir selatan DIY, yaitu dengan lebih mendominasikan pembangunan kelautan, baik melalui penanaman semangat jiwa bahari, pembinaan desa pesisir, dan penerapan teknologi tepat guna, sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam pengelolaan maritim di wilayah ini.
Danlanal Yogyakarta Letkol Laut (S) Kartoli mengatakan, pada dasarnya siap menjalankan tugas yang diamanatkan kepadanya. Apalagi program TNI AL juga tidak lepas dari apa yang sudah dicanangkan, baik tiap tahun maupun jangka panjang lima tahunan. Khusus untuk tugas barunya di wilayah Yogyakarta, selain akan terus melanjutkan program yang di jalankan pejabat sebelumnya, juga akan memperbaiki dan menginovasi untuk kemajuan bersama.
Letkol Laut (S) Kartoli merupakan alumnus akademi angkatan laut (AAL) angkatan 1992. Sebelum menjabat Danlanal Yogyakarta menjadi Paban Madya Danwasgal Ren 1 Sopsal Mabesal/Ban I Sopsal. Sementara Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi akan menempati pos baru sebagai Assops Lantaman V Surabaya.
Priyo setyawan
(ftr)