Pantura Kembali Telan Korban Kakak Beradik, Satu Tewas
A
A
A
SUBANG - Kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa kem bali terjadi di jalur tengkorak pantura Kabupaten Subang.
Dua wanita kakak-adik, Riska Aulia dan Nani Yunani, warga RT 12 Desa/Kecamatan Sukasari, mengalami kecelakaan setelah sepeda motor Yamaha Mio T 3588 WL yang dikendarai Riska, diseruduk dari belakang bus PO Luragungjaya E 7764 YB yang di kemudikan Teguh Imam Prayitno.
Dalam peristiwa yang terjadi di jalur pantura ruas Kampung Krajan, Desa/Kecamatan Sukasari pada Minggu sore (1/3) sekitar pukul 16.30 WIB itu, Nani me ninggal di lokasi kejadian dengan seluruh tubuhnya remuk. Ada pun sang kakak, Riska, mengalami luka berat berupa, remuk kaki kiri sehingga harus dirujuk ke RSUD Subang.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan, mengungkapkan, peristiwa bermula ketika kedua korban hendak pulang ke rumahnya di Kampung Krajan Desa/Kecamatan Sukasari usai berbelanja di pasar. Saat itu, motor yang di kendarai Riska bersama sang adik, Nani, hendak belok di persimpangan jalur pantura menuju rumah mereka. Tiba-tiba dari belakang korban atau dari arah timur (Cirebon), meluncur deras bus Luragungjaya tujuan Jakarta yang menyeruduk motor mereka.
Keduanya pun terkapar dengan posisi badan berada di kolong bus. Ironisnya, usai menabrak korban, sopir bus yang di ketahui bernama Teguh Imam Prayitno malah kabur. “Korban Riska meninggal seketika di lokasi kejadian dengan kondisi sekujur tubuhnya remuk. Ada pun korban Nani luka berat, kaki kirinya remuk,”papar Kapolres Harry kepada KORAN SINDO kemarin.
Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Pamanukan. Adapun Nani, karena menderita luka berat, akhirnya dirujuk ke RSUD Subang. Sedangkan jenazah Riska tersimpan di puskesmas. Setelah diperiksa medis, jenazah diserahkan ke pihak ke luarga untuk dimakamkan.
Usep husaeni
Dua wanita kakak-adik, Riska Aulia dan Nani Yunani, warga RT 12 Desa/Kecamatan Sukasari, mengalami kecelakaan setelah sepeda motor Yamaha Mio T 3588 WL yang dikendarai Riska, diseruduk dari belakang bus PO Luragungjaya E 7764 YB yang di kemudikan Teguh Imam Prayitno.
Dalam peristiwa yang terjadi di jalur pantura ruas Kampung Krajan, Desa/Kecamatan Sukasari pada Minggu sore (1/3) sekitar pukul 16.30 WIB itu, Nani me ninggal di lokasi kejadian dengan seluruh tubuhnya remuk. Ada pun sang kakak, Riska, mengalami luka berat berupa, remuk kaki kiri sehingga harus dirujuk ke RSUD Subang.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan, mengungkapkan, peristiwa bermula ketika kedua korban hendak pulang ke rumahnya di Kampung Krajan Desa/Kecamatan Sukasari usai berbelanja di pasar. Saat itu, motor yang di kendarai Riska bersama sang adik, Nani, hendak belok di persimpangan jalur pantura menuju rumah mereka. Tiba-tiba dari belakang korban atau dari arah timur (Cirebon), meluncur deras bus Luragungjaya tujuan Jakarta yang menyeruduk motor mereka.
Keduanya pun terkapar dengan posisi badan berada di kolong bus. Ironisnya, usai menabrak korban, sopir bus yang di ketahui bernama Teguh Imam Prayitno malah kabur. “Korban Riska meninggal seketika di lokasi kejadian dengan kondisi sekujur tubuhnya remuk. Ada pun korban Nani luka berat, kaki kirinya remuk,”papar Kapolres Harry kepada KORAN SINDO kemarin.
Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Pamanukan. Adapun Nani, karena menderita luka berat, akhirnya dirujuk ke RSUD Subang. Sedangkan jenazah Riska tersimpan di puskesmas. Setelah diperiksa medis, jenazah diserahkan ke pihak ke luarga untuk dimakamkan.
Usep husaeni
(ftr)