16 Rumah di Sidikalang Ludes Terbakar
A
A
A
SIDIKALANG - Sedikitnya 16 rumah di permukiman padat penduduk Jalan Tembakau, Sidikalang, Kabupaten Dairi, ludes terbakar, Minggu (1/3) sekitar pukul 02.45 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, namun kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sebab api cepat membesar sehingga warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN di lapangan, kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 02.45 WIB dari gudang kosong milik warga bermarga Aruan.
Sejumlah warga yang mengetahui peristiwa itu berupaya memadamkan kobaran api menggunakan peralatan seadanya. Namun, upaya mereka tidak berhasil karena bangunan gudang terbuat dari papan dan kayu sehingga mudah terbakar. Sekitar pukul 03.00 WIB, satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Dairi tiba di lokasi.
Namun, warga sangat geram karena baru beberapa menit stok air di mobil pemadam kebakaran sudah habis. Tidak berapa lama kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran lainnya tiba. Namun, upaya memadamkan api sia-sia karena kobaran si jago merah sudah semakin membesar. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.30 WIB.
Api padam setelah warga bersama personel kepolisian dari Polres Dairi, Kodim 0206/- Dairi, membongkar dua unit rumah agar kebakaran tidak meluas. Dua unit mobil pemadam kebakaran yang ada berusaha melokalisasi kobaran api. Kemudian datang satu unit lagi mobil pemadam kebakaran untuk menyiram puing-puing rumah yang sudah habis terbakar.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Sepion Sinuraya, membantah tudingan warga yang menilai personelnya tidak profesional dalam menjalankan tugas. Dia menjelaskan, air yang dibawa mobil pemadam kebakaran akan habis dalam waktu 10 menit.
“Kalau pompa mobil pemadam kebakaran digunakan maksimal (full power) dalam waktu 10 menit, persediaan air yang dibawa akan habis. Jadi tidak benar stok air di mobil pemadam kebakaran tidak penuh seperti tudingan warga,” kata Sinuraya.
Wakapolres Dairi Kompol Syamsul Bahri Siregar bersama Kasdim 0206/Dairi Mayor Inf Hasanuddin Batubara di lokasi kebakaran mengaku, belum dapat memastikan penyebab kebakaran. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan sudah berkoordinasi dengan Labfor Polda Sumut,” kata Syamsul.
Camat Sidikalang, Hutur Siregar menambahkan, ke-16 rumah yang terbakar milik Eddy Pasi, Pa’Minta Situmorang, Pa’Simon Sihombing, Pa’Nael Situngkir, Abu Bakar Angkat, Charles Hutagalung, Marulam Simanjuntak, Jahitan Habeahan, Muchtar Lingga, Joyakin Pasaribu, Halasson Siregar, Marihot Simalongo, Rabi Lingga, M. Naibaho, dan dua unit gudang pupuk milik Toko Aruan.
Anny gurning
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, namun kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sebab api cepat membesar sehingga warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN di lapangan, kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 02.45 WIB dari gudang kosong milik warga bermarga Aruan.
Sejumlah warga yang mengetahui peristiwa itu berupaya memadamkan kobaran api menggunakan peralatan seadanya. Namun, upaya mereka tidak berhasil karena bangunan gudang terbuat dari papan dan kayu sehingga mudah terbakar. Sekitar pukul 03.00 WIB, satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Dairi tiba di lokasi.
Namun, warga sangat geram karena baru beberapa menit stok air di mobil pemadam kebakaran sudah habis. Tidak berapa lama kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran lainnya tiba. Namun, upaya memadamkan api sia-sia karena kobaran si jago merah sudah semakin membesar. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.30 WIB.
Api padam setelah warga bersama personel kepolisian dari Polres Dairi, Kodim 0206/- Dairi, membongkar dua unit rumah agar kebakaran tidak meluas. Dua unit mobil pemadam kebakaran yang ada berusaha melokalisasi kobaran api. Kemudian datang satu unit lagi mobil pemadam kebakaran untuk menyiram puing-puing rumah yang sudah habis terbakar.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Sepion Sinuraya, membantah tudingan warga yang menilai personelnya tidak profesional dalam menjalankan tugas. Dia menjelaskan, air yang dibawa mobil pemadam kebakaran akan habis dalam waktu 10 menit.
“Kalau pompa mobil pemadam kebakaran digunakan maksimal (full power) dalam waktu 10 menit, persediaan air yang dibawa akan habis. Jadi tidak benar stok air di mobil pemadam kebakaran tidak penuh seperti tudingan warga,” kata Sinuraya.
Wakapolres Dairi Kompol Syamsul Bahri Siregar bersama Kasdim 0206/Dairi Mayor Inf Hasanuddin Batubara di lokasi kebakaran mengaku, belum dapat memastikan penyebab kebakaran. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan sudah berkoordinasi dengan Labfor Polda Sumut,” kata Syamsul.
Camat Sidikalang, Hutur Siregar menambahkan, ke-16 rumah yang terbakar milik Eddy Pasi, Pa’Minta Situmorang, Pa’Simon Sihombing, Pa’Nael Situngkir, Abu Bakar Angkat, Charles Hutagalung, Marulam Simanjuntak, Jahitan Habeahan, Muchtar Lingga, Joyakin Pasaribu, Halasson Siregar, Marihot Simalongo, Rabi Lingga, M. Naibaho, dan dua unit gudang pupuk milik Toko Aruan.
Anny gurning
(ftr)