Anggota Baru Polres Bantul Mandi Kembang di Kompleks Makam Raja

Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:44 WIB
Anggota Baru Polres...
Anggota Baru Polres Bantul Mandi Kembang di Kompleks Makam Raja
A A A
BANTUL - Puluhan anggota Sat Sabhara Polres Bantul yang baru saja dilantik mandi air kembang tujuh rupa di Makam Raja-raja Imogiri, kemarin.

Mandi kembang ini merupakan rangkaian terakhir dari wujud syukur atas pelantikan mereka. Seperti biasa, sebelum mandi kembang, mereka harus berlari dari parkir bus area makam tersebut dan menaiki ratusan anak tangga menuju ke kompleks makam raja-raja Imogiri. Sebanyak 50 orang Sat Sabhara Polres Bantul, 32 di antaranya Polisi Wanita (Polwan) tanpa henti berlari menapaki tangga dengan kemiringan hampir 60 derajat.

Kapolres Bantul AKBP Surawan mengatakan, prosesi ini merupakan salah satu bagian dari Polres Bantul untuk melestarikan tradisi budaya Jawa. Banyak simbol-simbol kepercayaan masyarakat Jawa di kompleks makam Raja Imogiri tersebut yang bisa dijadikan pelajaran oleh anggota Polres Bantul yang baru. Sehingga ia sengaja memilih melaksanakan ritual mandi tersebut di kompleks makam raja-raja Imogiri.

“Yang terpenting ada rangkaian tahlilan memohon doa kebaikan kepada Allah SWT,” ungkap Surawan, usai menyiram kepala puluhan anggota Sat Sabhara baru, kemarin. Salah satu simbol yang harus dilalui oleh Sat Sabhara adalah batu tangga pertama masuk ke kompleks makam Raja Imogiri.

Dua buah batu hitam kelam yang berada di tangga pertama masuk kompleks tersebut sebenarnya adalah dua orang pengkhianat Kerajaan Mataram yang membocorkan rahasia kerajaan. Keduanya lantas dikutuk oleh raja menjadi batu dan diletakkan di tangga pertama masuk kompleks makam Raja Imogiri.

Kedua batu tersebut diletakkan di tangga pertama sebagai keset (kain penghilang kotoran di kaki atau alas kaki). Simbol sebagai keset adalah derajat terendah dari manusia karena dipakai untuk menghilangkan kotoran alas kaki. “Dengan simbol itu, anggota polisi harus tahu mereka harus berlaku jujur dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas,” ujarnya.

Sementara ritual mandi kembang sendiri merupakan simbol dari acara menyucikan diri atau menghilangkan segala kotoran dan aral yang mungkin menempel di tubuh. Harapannya, anggota polisi yang baru ini bisa menjalankan amanah suci yang berada di pundak mereka ke depan tanpa ada embel-embel sesuatu.

Kasat Sabhara Polres Bantul AKP Riyono mengatakan, ritual mandi kembang di kompleks makam Raja Imogiri ini memang baru dua kali dilaksanakan oleh Polres Bantul. Ritual ini merupakan bagian dari keistimewaan Yogyakarta yang mengharuskan semua unsur di DIY melestarikan tradisi Jawa, tak terkecuali Polres Bantul. “Polisi juga bagian dari keistimewaan, jadi wajib melestarikan tradisi Jawa,” ujarnya.

Erfanto linangkung
(bhr)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5328 seconds (0.1#10.24)