Zulinto: Program Kuliah Murah

Kamis, 26 Februari 2015 - 11:35 WIB
Zulinto: Program Kuliah...
Zulinto: Program Kuliah Murah
A A A
PALEMBANG - Jumlah guru dengan keilmuan sarjana strata dua (S-2) masih kurang dari 50%. Kondisi itu, dinilai belum ideal dalam memenuhi kebutuhan dan perkembangan pendidikan di Sumsel.

Karena itu, sebagai calon ketua diusung dalam konferensi PGRI kali ini, Ahmad Zulinto mengusung program PGRI bagi keringanan biaya kuliah para guru. Ia mengatakan, dalam pencalonan dirinya kali ini, ia membawa program yang benar-benar mendorong PGRI menjadi organisasi lebih memberikan kemudahan bagi anggotanya.

Salah satunya, dengan kemudahan pendidikan melalui beasiswa baik bagi guru dan anak nya sehingga akses dan kemudahan guru untuk mendapatkan keilmuan hingga S-2 akan lebih besar. “PGRI sebagai organisasi guru, harus mengupayakan kemudah an bagi anggotanya. Selama ini bantuan subsidi cenderung hanya bersumber dari pemerintah.

Hendaknya, PGRI yang memiliki yayasan pendidikan, juga mampu membantu anggota PGRI,” ujarnya di sela-sela konferensi PGRI, kemarin. Ketua PGRI Palembang ini mengatakan, persentase guru S-1 di Palembang baru sekitar 80%, sedangkan yang S-2 masih di bawah 50%. Kondisi Palembang ini menjadi gambaran kondisi guru di Sumsel.

Karena itu, menurutnya, PGRI Sumsel hendaknya memiliki program untuk mendorong para guru pada peningkatan kualitas dan mutu. “Saya inginkan keringanan biaya kuliah hingga 50% bagi anggota PGRI untuk S-2, sedangkan keringanan biaya 30% bagi anak guru yang keduanya berkuliah di yayasan pendidikan perguruan tinggi milik PGRI, Universitas PGRI Palembang,” janjinya.

Sementara itu, calon kuat lainnya, Syarwani Ahmad mengatakan, selama memimpin organisasi PGRI Sumsel, ia sudah merealisasikan program mendukung kebutuhan pendidikan para guru, seperti meningkatkan kesejahteraan guru, meningkatkan mutu pendidikan yang terfokus pada peningkatan kompetensi guru. “Seperti, guru honor K- 1 sudah kami perjuangkan, sedangkan guru K-2 sedang kami perjuangkan untuk diangkat CPNS,” katanya.

Rektor Universitas PGRI Palembang ini menambahkan, program unggulan ini juga sudah di sampaikan ke tingkat nasional. Hanya saja, respons pemerintah belum memenuhi seluruh usulan yang diberikan pengurus daerah dan masih dalam jumlah yang terbatas. “Program kami berjalan secara bertahap tapi sampai tujuan, jangan hanya cepat-cepat tapi putus di jalan,” tukasnya.

Di luar arena konferensi, pagi harinya sempat terjadi aksi unjuk rasa. Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi mengharapkan konferensi PGRI Sumsel menjadi wadah pemilihan ketua organisasi guru yang lebih terbuka, transparan, dan tak memiliki ketua terpilih yang terindikasi terlibat hukum.

Tasmalinda
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9385 seconds (0.1#10.140)