Awas, Talud Ambruk 25 Meter

Rabu, 25 Februari 2015 - 11:47 WIB
Awas, Talud Ambruk 25...
Awas, Talud Ambruk 25 Meter
A A A
MUARAENIM - Talud yang dibangun di sisi Sungai Aur, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muaraenim mengalami ambruk dengan panjang sekitar 25 meter. Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, ambruknya talud terjadi Minggu (22/2) pagi.

Saat itu memang sedang turun hujan sangat deras. Beruntung saat talud ambruk, tidak ada warga melintas, karena talud sendiri merupakan jalan setapak bagi warga di RT 3, Kelurahan Pasar II Muaraenim. Akibat ambruknya talud tersebut, sedikitnya tiga rumah warga yang terancam longsor.

Rumah warga yang paling dekat dengan titik ambruknya talud tersebut antara lain milik Renaldi, Reihan, dan Jamhari. Bahkan pagar rumah Renaldi yang dijadikan sebagai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Ke lurahan Pasar II serta rumah Reihan hanya beberapa sentimeter dari titik pinggir ambruknya talud tersebut.

Menurut keterangan Jamhari, 48, warga yang rumahnya berada di depan titik ambruknya talud mengatakan, diduga talud ambruk karena posisinya sudah menggantung akibat tanah dan pondasi di bawahnya tergerus air. Apalagi, kata dia, hampir sebulan belakangan ini, debit air Sugai Aur cukup tinggi dan arusnya deras akibat tingginya curah hujan.

“Mungkin saat kejadian tanah di bawahnya sudah keropos, jadi karena beban di atas berat jadi ambruk. Sampai saat belum ada korban jiwa dan kita berharap jangan terjadi,” ujarnya. Menurutnya, tinggi permukaan talud yang merupakan jalan setapak warga dari dasar sungai hampir mencapai 4 meter.

Dia mengatakan, ambruknya talud di alur Sungai Aur sudah sangat banyak. Hanya saja yang berada tepat di depan rumah warga baru yang sekarang. Dia sangat berharap agar pihak terkait, segera memperbaiki ambruknya talud tersebut sehingga tidak semakin parah.

“Karena kalau sudah ada longsoran awal, tersiram hujan dan tergerus air terus dibawahnya, takutnya nanti semakin parah dan panjang, apalagi potensi retakan sudah mulai terlihat,” ujarnya. Pihak terkait baik kelurahan, kecamatan termasuk dari dinas terkait di Kabupaten Muaraenim sudah meninjau ke lokasi tersebut.

Dirinya dan warga sangat berharap segera dilakukan perbaikan, sebelum ambruk semakin parah. Warga RT 3 lainya, Ismail, 38 menuturkan, bagian atas talud memang dijadikan jalan setapak. Beberapa tahun lalu memang belum dilakukan pengecoran dan hanya ada talud biasa. Warga sudah biasa berjalan kaki di atas talud tersebut. Namun setelah dilakukan pengecoran dengan lebar kurang lebih 1,5 meter, jalan tersebut sering dilewati warga dengan menggunakan sepeda motor.

“Kalau dulu awal-awalnya namanya gang Hati-Hati, tapi sudah tidak dipasang lagi karena memang dulu warga berjalan kaki di atas talud itu dan harus hati-hati,” ungkapnya. Jalan gang tersebut menurut nya, biasa dijadikan warga di RT 3 untuk ke kawasan Pasar Muaraenim. Gang tersebut menghubungkan antara Jalan Letnan M Akib dan Jalan Pramuka III.

Hanya saja dari gang Hati-Hati ke Jalan Pramuka III dihubungkan jembatan yang dibangun di atas Sungai Aur ke Gang Waspada. “Memang gang ini setiap hari ramai dilewati warga, dan sudah bisa dikatakan menjadi urat nadi warga, karena ada yang ambruk terpaksa warga mengambil jalan memutar,” tegasnya.

Irhamudin sp
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7472 seconds (0.1#10.140)