Desainer Dituntut Hasilkan Karya Berkualitas
A
A
A
YOGYAKARTA - Gelaran Jogja Fashion Week (JFW) 2015 memasuki usia satu dasa warsa dalam pelaksanaannya yang akan berlangsung pada 26–30 Agustus 2015 mendatang di Jogja Expo Center (JEC). Melalui momen ini, penyelenggara lebih menekankan kepada para desainer guna menghasilkan karya desain yang berkualitas.
Sekaligus turut mengembangkan industri fashion Yogyakarta ke kancah nasional maupun internasional. Seperti yang dilakukan oleh desainer muda Robin Karebet. Dalam preview JFW 2015 menampilkan motif bunga kontemporer ke dalam busana cocktail. Lewat karya busana itu, warna-warni dan cerahnya bunga ternyata bisa menjadi inspirasi bagi seorang desainer untuk mewujudkan busana yang cantik dan anggun bagi penggunanya.
“Target tahun ini lebih ke kualitas kemasan fashion week, tidak hanya runway dan kuantitas, tapi juga mutu rancangan desainer. Dalam hal ini kami bekerja keras untuk mewujudkan kualitas yang lebih baik. Kuota desainer juga sengaja dibatasi karena adanya pembatasan show yang hanya sesi sore dan malam,” ujar Phillip Iswardono, Divisi Fashion JFW 2015 kepada wartawan di sela-sela launching program JFW 2015 di Pendapa Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY) belum lama ini.
Kali ini ditargetkan 74 desainer tampil menyemarakkan JFW 2015. Satu di antaranya merupakan desainer tamu asal Jerman. Berbeda dengan gelaran tahun sebelumnya yang hanya delapan dan 20 outfit, pada JFW 2015 kali ini masing-masing desainer akan menampilkan sepuluh outfit dalam sesi parade. Lalu pada sesi minishow, satu desainer akan menampilkan 30 outfit busana miliknya.
“Fashion show (nantinya) dibagi dua sesi. Pertama sesi sore hari parade desainer untuk busana cocktail, kebaya, gaun malam, casual, busana muslim. Tidak bisa mix, baju perempuan atau laki-laki semua. Kedua show malam untuk minishow gaun malam, kebaya, maupun busana muslim, “ katanya. Di samping itu, yang menjadi berbeda dalam perhelatan satu dasawarsa JFW 2015 kali ini, adanya ministage atau panggung terbuka di area pameran.
Yang diperuntukkan terutama bagi peserta UKM batik, aksesori seperti tas, kalung, dan lainnya. Ini sekaligus menjadi wadah bagi peserta UKM yang ingin ikut serta dalam pameran dan show. Sedikitnya akan ada 219 booth dalam pameran tersebut. Sementara itu Ketua I JFW 2015 H Afif Syakur mengungkapkan, tema Svarna Archipelago kali ini diusung dalam JFW 2015. Yang tidak lepas dari keberagaman kepulauan yang ada di Indonesia dan visi misi JFW 2015 sebagai pintu gerbang fashion Indonesia.
Semua itu dilakukan dengan mengangkat kekayaan lokal yang ada di setiap kepulauan di Indonesia. Baik itu keanekaragaman budaya, tradisi serta adat istiadat, maupun berbagai macam baju daerah dan kain tradisional yang menjadi aset berharga bangsa ini. “Dengan tema ini berharap Yogyakarta bisa menjadi Indonesia mini yang bisa go nasional maupun internasional. Segala kreativitas UKM Yogyakarta dan sekitarnya bisa dikenal dan dinikmati lokal maupun internasional. Sekaligus menjadi kesempatan desainer lokal untuk mendunia,” kata dia.
Di samping peragaan busana dan fashion exhibition, JFW 2015 juga akan dimeriahkan dengan kehadiran talkshow dan seminar fashion yang akan mengambil tema hijab serta tren forecasting 2016/2017, fashion designcompetition, serta karnaval atau fashion on the street. Selain Robin Karebet, koleksi busana karya Dandy T Hidayat, Uzy Fauziah, Elkana Gunawan, Tatok Prihasmanto, Fei, H Afif Syakur, Dani, Riani, Yusack Maulana, Adi Karang, dan Phillip Iswardono juga turut ditampilkan dalam preview JFW 2015.
Siti Estuningsih
Sekaligus turut mengembangkan industri fashion Yogyakarta ke kancah nasional maupun internasional. Seperti yang dilakukan oleh desainer muda Robin Karebet. Dalam preview JFW 2015 menampilkan motif bunga kontemporer ke dalam busana cocktail. Lewat karya busana itu, warna-warni dan cerahnya bunga ternyata bisa menjadi inspirasi bagi seorang desainer untuk mewujudkan busana yang cantik dan anggun bagi penggunanya.
“Target tahun ini lebih ke kualitas kemasan fashion week, tidak hanya runway dan kuantitas, tapi juga mutu rancangan desainer. Dalam hal ini kami bekerja keras untuk mewujudkan kualitas yang lebih baik. Kuota desainer juga sengaja dibatasi karena adanya pembatasan show yang hanya sesi sore dan malam,” ujar Phillip Iswardono, Divisi Fashion JFW 2015 kepada wartawan di sela-sela launching program JFW 2015 di Pendapa Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY) belum lama ini.
Kali ini ditargetkan 74 desainer tampil menyemarakkan JFW 2015. Satu di antaranya merupakan desainer tamu asal Jerman. Berbeda dengan gelaran tahun sebelumnya yang hanya delapan dan 20 outfit, pada JFW 2015 kali ini masing-masing desainer akan menampilkan sepuluh outfit dalam sesi parade. Lalu pada sesi minishow, satu desainer akan menampilkan 30 outfit busana miliknya.
“Fashion show (nantinya) dibagi dua sesi. Pertama sesi sore hari parade desainer untuk busana cocktail, kebaya, gaun malam, casual, busana muslim. Tidak bisa mix, baju perempuan atau laki-laki semua. Kedua show malam untuk minishow gaun malam, kebaya, maupun busana muslim, “ katanya. Di samping itu, yang menjadi berbeda dalam perhelatan satu dasawarsa JFW 2015 kali ini, adanya ministage atau panggung terbuka di area pameran.
Yang diperuntukkan terutama bagi peserta UKM batik, aksesori seperti tas, kalung, dan lainnya. Ini sekaligus menjadi wadah bagi peserta UKM yang ingin ikut serta dalam pameran dan show. Sedikitnya akan ada 219 booth dalam pameran tersebut. Sementara itu Ketua I JFW 2015 H Afif Syakur mengungkapkan, tema Svarna Archipelago kali ini diusung dalam JFW 2015. Yang tidak lepas dari keberagaman kepulauan yang ada di Indonesia dan visi misi JFW 2015 sebagai pintu gerbang fashion Indonesia.
Semua itu dilakukan dengan mengangkat kekayaan lokal yang ada di setiap kepulauan di Indonesia. Baik itu keanekaragaman budaya, tradisi serta adat istiadat, maupun berbagai macam baju daerah dan kain tradisional yang menjadi aset berharga bangsa ini. “Dengan tema ini berharap Yogyakarta bisa menjadi Indonesia mini yang bisa go nasional maupun internasional. Segala kreativitas UKM Yogyakarta dan sekitarnya bisa dikenal dan dinikmati lokal maupun internasional. Sekaligus menjadi kesempatan desainer lokal untuk mendunia,” kata dia.
Di samping peragaan busana dan fashion exhibition, JFW 2015 juga akan dimeriahkan dengan kehadiran talkshow dan seminar fashion yang akan mengambil tema hijab serta tren forecasting 2016/2017, fashion designcompetition, serta karnaval atau fashion on the street. Selain Robin Karebet, koleksi busana karya Dandy T Hidayat, Uzy Fauziah, Elkana Gunawan, Tatok Prihasmanto, Fei, H Afif Syakur, Dani, Riani, Yusack Maulana, Adi Karang, dan Phillip Iswardono juga turut ditampilkan dalam preview JFW 2015.
Siti Estuningsih
(bhr)