Harga Beras Sentuh Rp9.500/Kg
A
A
A
MARTAPURA - Harga beras di tingkat petani di OKU Timur sudah mencapai Rp9.300 hingga Rp9.500/kg. Jika dibandingkan tahun lalu, harga beras pada 2015 ini cukup tinggi. Ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) OKU Timur Faisal Habibur mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya harga beras tidak pernah setinggi sekarang yang mencapai Rp9.000/kg di tingkat petani.
”Tahun ini harga beras di luar prediksi kita dan harga ini bisa jadi sejarah tertinggi,” ujarnya. Menurut Faisal, penyebab mengapa terjadi kenaikan harga beras di OKU Timur, lantaran mundurnya masa tanam yang di sebabkan faktor cuaca yang tidak menentu. Seharusnya masa tanam pada September 2014 dan panen pada Februari ini.
Selain itu, banyaknya petani padi yang mengonversikan lahan sawah mereka menjadi lahan kebun karet. “Ketika harga karet masih mahal, petani padi banyak mengganti lahan sawahnya menjadi kebun karet, begitu harga karet turun, petani jadi bingung,” jelasnya. Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadin TPH) OKU Timur Tubagus Sunarseno menjelaskan, pada kondisi seperti ini produsen beras memang sangat diuntungkan.
Namun, pihaknya tetap akan memberi subsidi pembelian beras, bagi warga yang bukan petani di OKU Timur. “Nanti kita pikirkan bagaimana subsidi beras tersebut,” ungkapnya. Tubagus menuturkan, tahun ini pihaknya optimistis target produksi gabah kering giling OKU Timur sebesar 900.000 ton terpenuhi. Mengingat setiap tahun hasil produksi gabah di daerah ini terus meningkat.
Dadang dinata
”Tahun ini harga beras di luar prediksi kita dan harga ini bisa jadi sejarah tertinggi,” ujarnya. Menurut Faisal, penyebab mengapa terjadi kenaikan harga beras di OKU Timur, lantaran mundurnya masa tanam yang di sebabkan faktor cuaca yang tidak menentu. Seharusnya masa tanam pada September 2014 dan panen pada Februari ini.
Selain itu, banyaknya petani padi yang mengonversikan lahan sawah mereka menjadi lahan kebun karet. “Ketika harga karet masih mahal, petani padi banyak mengganti lahan sawahnya menjadi kebun karet, begitu harga karet turun, petani jadi bingung,” jelasnya. Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadin TPH) OKU Timur Tubagus Sunarseno menjelaskan, pada kondisi seperti ini produsen beras memang sangat diuntungkan.
Namun, pihaknya tetap akan memberi subsidi pembelian beras, bagi warga yang bukan petani di OKU Timur. “Nanti kita pikirkan bagaimana subsidi beras tersebut,” ungkapnya. Tubagus menuturkan, tahun ini pihaknya optimistis target produksi gabah kering giling OKU Timur sebesar 900.000 ton terpenuhi. Mengingat setiap tahun hasil produksi gabah di daerah ini terus meningkat.
Dadang dinata
(bhr)