Selalu Ramai Pengunjung, Minim Fasilitas
A
A
A
MUARAENIM - Objek wisata Air Terjun Bedegung di Desa Sugih Waras, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim masih menjadi salah satu objek wisata pilihan yang dikunjungi masyarakat yang ingin berlibur. Pada masa liburan seperti Imlek dan akhir pekan, ratusan pengunjung mendatangi lokasi objek wisata andalan Pemkab Muaraenim tersebut.
Pengunjung yang datang bukan hanya dari Kabupaten Muaraenim saja, namun juga dari daerah lain, seperti Lahat, Baturaja bahkan Kota Palembang. Hanya saja, tidak sedikit pengunjung yang mengeluhkan akses jalan dari lokasi parkir ke air terjun. Karena menurut pengunjung, jalan yang ada hanya berupa jalan setapak yang terjal dan licin, terutama saat musim hujan.
Sementara, rata-rata pengunjung yang datang ingin mendekat ke lokasi air terjun. “Jalannya terlalu sempit dan licin mas, semestinya dibuat jalan akses yang lebih bagus lagi sehingga pengunjung juga tidak was-was,” kata Safran, 35, salah seorang pengunjung asal Baturaja, kemarin.
Apalagi menurutnya, warga yang datang ke lokasi tersebut umumnya mengajak keluarga. Jika mengajak anak-anak, rata-rata mereka ingin mandi di sungai, sambil berfoto. Dengan kondisi akses ke sungai yang licin dan banyak bebatuan, mereka sebagai orang tua sering kali cemas dan khawatir.
“Kalau semisal sudah dibangun dan dibuat permanen, kita jadi lebih yakin dan kelihatannya juga akan lebih asri,” tandasnya. Hal senada, Rasmiana, 32, salah seorang pengunjung asal Muaradua, Kabupaten OKU Selatan juga menyampaikan hal yang sama. Kondisi akses menuju air terjun yang sempit dan licin serta belum dibangun permanen menyulitkan mereka untuk menuju akses ke dekat air terjun.
“Kita ke sini karena ingin melihat air terjunnya dari dekat, tapi ke sini sangat susah karena jalannya susah dilewati,” ujarnya. Dia menambahkan, jika akses menuju ke dekat air terjun sudah dibangun, jelas akan memudahkan pengunjung terutama wanita dan anak-anak. Pengunjung jadi tidak was-was dan takut terpeleset atau jatuh saat akan mendekat ke air terjun.
Selain itu keberadaan pondok-pondok tempat orang berjualan dan beristirahat di dekat air terjun tersebut sebaiknya ditata dan diatur biar tampak rapi. Karena, kata dia, pondok-pondok yang ada sekarang ini, masih tampak dibangun seadanya dan tidak sedikit yang sudah rusak sehingga merusak keasrian lokasi air terjun.
Salah seorang pegawai pengelola air terjun Bedegung yang meminta namanya tidak disebutkan mengakui, kondisi akses jalan sering dikeluhkan pengunjung. Hanya saja menurutnya, untuk lebih jelas kapan rencana pembangunan akses jalan tersebut dirinya kurang mengetahui hal itu.
“Silakan tanya ke Kepala UPTD atau ke Dinas Pariwisata saja,” ujarnya. Dia juga mengakui, tingkat kunjungan wisata ke objek wisata tersebut masih tergolong tinggi, terutama saat musim liburan seperti libur sekolah dan libur Lebaran.
Irhamudin sp
Pengunjung yang datang bukan hanya dari Kabupaten Muaraenim saja, namun juga dari daerah lain, seperti Lahat, Baturaja bahkan Kota Palembang. Hanya saja, tidak sedikit pengunjung yang mengeluhkan akses jalan dari lokasi parkir ke air terjun. Karena menurut pengunjung, jalan yang ada hanya berupa jalan setapak yang terjal dan licin, terutama saat musim hujan.
Sementara, rata-rata pengunjung yang datang ingin mendekat ke lokasi air terjun. “Jalannya terlalu sempit dan licin mas, semestinya dibuat jalan akses yang lebih bagus lagi sehingga pengunjung juga tidak was-was,” kata Safran, 35, salah seorang pengunjung asal Baturaja, kemarin.
Apalagi menurutnya, warga yang datang ke lokasi tersebut umumnya mengajak keluarga. Jika mengajak anak-anak, rata-rata mereka ingin mandi di sungai, sambil berfoto. Dengan kondisi akses ke sungai yang licin dan banyak bebatuan, mereka sebagai orang tua sering kali cemas dan khawatir.
“Kalau semisal sudah dibangun dan dibuat permanen, kita jadi lebih yakin dan kelihatannya juga akan lebih asri,” tandasnya. Hal senada, Rasmiana, 32, salah seorang pengunjung asal Muaradua, Kabupaten OKU Selatan juga menyampaikan hal yang sama. Kondisi akses menuju air terjun yang sempit dan licin serta belum dibangun permanen menyulitkan mereka untuk menuju akses ke dekat air terjun.
“Kita ke sini karena ingin melihat air terjunnya dari dekat, tapi ke sini sangat susah karena jalannya susah dilewati,” ujarnya. Dia menambahkan, jika akses menuju ke dekat air terjun sudah dibangun, jelas akan memudahkan pengunjung terutama wanita dan anak-anak. Pengunjung jadi tidak was-was dan takut terpeleset atau jatuh saat akan mendekat ke air terjun.
Selain itu keberadaan pondok-pondok tempat orang berjualan dan beristirahat di dekat air terjun tersebut sebaiknya ditata dan diatur biar tampak rapi. Karena, kata dia, pondok-pondok yang ada sekarang ini, masih tampak dibangun seadanya dan tidak sedikit yang sudah rusak sehingga merusak keasrian lokasi air terjun.
Salah seorang pegawai pengelola air terjun Bedegung yang meminta namanya tidak disebutkan mengakui, kondisi akses jalan sering dikeluhkan pengunjung. Hanya saja menurutnya, untuk lebih jelas kapan rencana pembangunan akses jalan tersebut dirinya kurang mengetahui hal itu.
“Silakan tanya ke Kepala UPTD atau ke Dinas Pariwisata saja,” ujarnya. Dia juga mengakui, tingkat kunjungan wisata ke objek wisata tersebut masih tergolong tinggi, terutama saat musim liburan seperti libur sekolah dan libur Lebaran.
Irhamudin sp
(bhr)