20 Remaja Digelandang ke Polsek Bantul
A
A
A
BANTUL - Sebanyak 20 orang remaja berhasil diamankan petugas Polsek Bantul setelah mereka terlibat tawuran di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, dini hari kemarin.
Selain mengamankan mereka, petugas juga menyita sepeda motor dan berbagai jenis senjata yang digunakan untuk tawuran mulai dari potongan besi hingga batu. Kepala Jaga Polsek Bantul Aiptu Martono mengungkapkan, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari kemarin, petugas Patroli Gabungan fungsi Polsek Bantul berusaha membujuk puluhan remaja yang nongkrong di depan Rumah Dinas Bupati Bantul.
Rupanya, imbauan tersebut tidak bisa diterima oleh remaja-remaja yang sedang menikmati malam liburan. Awalnya, mereka tertib meninggalkan lokasi, tetapi sesampainya di Ring Road Manding, mereka membuat ulah. “Sebagian mereka menarik gas motor dengan keras-keras. Warga yang berada di sekitar Ring Road marah,” ucapnya.
Warga langsung mengejar aksi brutal mereka dan salah satu remaja terjatuh dari motor hingga luka-luka. Beberapa temannya pun membawa remaja yang jatuh tersebut ke RSUD Panembahan Senopati untuk mendapatkan perawatan. Namun, ketika mereka sampai di depan RSUD, rombongan remaja tersebut telah dihadang belasan pemuda Kampung Bejen sehingga terjadi perkelahian dan saling lempar batu.
Kalah jumlah, kelompok remaja itu pun memanggil rekan-rekan yang lain dan terjadilah perkelahian yang kedua di depan RSUD Bantul. Rombongan remaja tersebut terdesak dan lari tunggang-langgang. Sebagian dari mereka ada yang berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam area RSUD. “Kami langsung melakukan penyisiran bersama petugas keamanan RSUD dan berhasil mengamankan sekitar 20 remaja tersebut,” paparnya.
Kapolsek Bantul Kompol Fajar Pamuji membenarkan adanya aksi tawuran tersebut. Aparat Polsek Bantul telah berhasil mengamankan 20 orang remaja yang terlibat. Saat ini, pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut ke Polres Bantul. “Kini ditangani Polres Bantul,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada remaja Bantul tidak nongkrong hingga larut malam tanpa tujuan. Kepada para orang tua, dia berpesan agar selalu mengawasi putra putrinya untuk tidak keluarlarutmalamtanpatujuanyang jelas.
Erfanto linangkung
Selain mengamankan mereka, petugas juga menyita sepeda motor dan berbagai jenis senjata yang digunakan untuk tawuran mulai dari potongan besi hingga batu. Kepala Jaga Polsek Bantul Aiptu Martono mengungkapkan, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari kemarin, petugas Patroli Gabungan fungsi Polsek Bantul berusaha membujuk puluhan remaja yang nongkrong di depan Rumah Dinas Bupati Bantul.
Rupanya, imbauan tersebut tidak bisa diterima oleh remaja-remaja yang sedang menikmati malam liburan. Awalnya, mereka tertib meninggalkan lokasi, tetapi sesampainya di Ring Road Manding, mereka membuat ulah. “Sebagian mereka menarik gas motor dengan keras-keras. Warga yang berada di sekitar Ring Road marah,” ucapnya.
Warga langsung mengejar aksi brutal mereka dan salah satu remaja terjatuh dari motor hingga luka-luka. Beberapa temannya pun membawa remaja yang jatuh tersebut ke RSUD Panembahan Senopati untuk mendapatkan perawatan. Namun, ketika mereka sampai di depan RSUD, rombongan remaja tersebut telah dihadang belasan pemuda Kampung Bejen sehingga terjadi perkelahian dan saling lempar batu.
Kalah jumlah, kelompok remaja itu pun memanggil rekan-rekan yang lain dan terjadilah perkelahian yang kedua di depan RSUD Bantul. Rombongan remaja tersebut terdesak dan lari tunggang-langgang. Sebagian dari mereka ada yang berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam area RSUD. “Kami langsung melakukan penyisiran bersama petugas keamanan RSUD dan berhasil mengamankan sekitar 20 remaja tersebut,” paparnya.
Kapolsek Bantul Kompol Fajar Pamuji membenarkan adanya aksi tawuran tersebut. Aparat Polsek Bantul telah berhasil mengamankan 20 orang remaja yang terlibat. Saat ini, pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut ke Polres Bantul. “Kini ditangani Polres Bantul,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada remaja Bantul tidak nongkrong hingga larut malam tanpa tujuan. Kepada para orang tua, dia berpesan agar selalu mengawasi putra putrinya untuk tidak keluarlarutmalamtanpatujuanyang jelas.
Erfanto linangkung
(bhr)