Ratusan Penumpang Lion Air Terlantar
A
A
A
PALEMBANG - Ratusan calon penumpang maskapai Lion Air sempat terlantar di Bandara Interna sional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, kemarin. Kondisi serupa terjadi di sejumlah bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta , dalam dua hari terakhir ini.
Ratusan calon penumpang Lion Air yang terlantar di SMB II memiliki tujuan Jakarta. Merekapun kecewa dan sempat emosi karena setelah menunggu lama tidak ada kepastian keberangkatan yang disampaikan pihak Lion Air. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keterlambatan penerbangan terjadi dikarenakan alasan operasional akibat terganggunya penerbangan di Bandara Soeta. Bahkan merebak isu mogok sebagian pilot maupun crew maskapai Lion Air.
Dari pantauan SINDO di Bandara Internasional SMB II Palembang, ratusan penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT333 dan JT345 tujuan Palembang - Jakarta mengeluh sehubungan dengan keterlambatan keberang katan ini. Padahal dijadwalkan masing-masing pesawat berangkat pada pukul 10.55 dan 11.25WIB.
Namun, di pukul 16.00WIB penerbangan-penerbangan yang delay ini terpantau sudah diberangkatkan. Diketahui sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan JT842 berpenumpang 189 orang tujuan Jakarta - Palembang baru tiba pukul 01.29 WIB yang seharusnya tiba 19.45 WIB.
Lalu, Pesawat JT332 yang berpenumpang 207 orang tiba di Palembang pukul 04.30 WIB yang seharusnya 20.30WIB. Terakhir, pesawat JT348 berpenumpang 180 orang tiba pukul 04.05 WIB dari jadwal semula pukul 22.45 WIB. “Jelas kami rugi waktu. Harusnya berangkat pukul 10.55 tapi diberangkatkan pukul 16. 05 WIB.
Menunggu berjam-jam tapi kru Lion tidak beri respon berarti, baru mau keluar setelah dipaksa,” sesal Beny, salah seorang penumpang Lion Air yang mengeluhkan keterlambatannya. Penumpang lainnya, Eva mengakui, pihak Lion Air menjalankan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memberikan makanan kepada semua penumpang yang terkena delay.
Pihak maskapaipun berjanji memberikan sebagian kompensasi klaim keterlambatan uang sebesar Rp300.000 untuk keterlambatan lebih 4 jam tersebut. “Kami sudah ajukan klaim penggantian delay, tapi kata mereka baru akan dibayarkan 14 hari kerja melalui rekening. Nomor rekening sudah saya daftarkan ke mereka,” tutur pegawai BUMN Palembang ini.
Dihubungi terpisah, Station Manager and Service Lion Air Palembang, Gilbert tidak banyak berkomentar. Diakuinya belum menerima penjelasan resmi dari manajemen Lion Air pusat terkait keterlambatan penerbangan dan operasional yang terganggu kemarin. “Saya sendiri baru pulang ke rumah sore ini. Terlalu sibuk dengan banyaknya komplain ini. Jadi, belum bisa kasih statemen dulu,” katanya.
Yulia savitri
Ratusan calon penumpang Lion Air yang terlantar di SMB II memiliki tujuan Jakarta. Merekapun kecewa dan sempat emosi karena setelah menunggu lama tidak ada kepastian keberangkatan yang disampaikan pihak Lion Air. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keterlambatan penerbangan terjadi dikarenakan alasan operasional akibat terganggunya penerbangan di Bandara Soeta. Bahkan merebak isu mogok sebagian pilot maupun crew maskapai Lion Air.
Dari pantauan SINDO di Bandara Internasional SMB II Palembang, ratusan penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT333 dan JT345 tujuan Palembang - Jakarta mengeluh sehubungan dengan keterlambatan keberang katan ini. Padahal dijadwalkan masing-masing pesawat berangkat pada pukul 10.55 dan 11.25WIB.
Namun, di pukul 16.00WIB penerbangan-penerbangan yang delay ini terpantau sudah diberangkatkan. Diketahui sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan JT842 berpenumpang 189 orang tujuan Jakarta - Palembang baru tiba pukul 01.29 WIB yang seharusnya tiba 19.45 WIB.
Lalu, Pesawat JT332 yang berpenumpang 207 orang tiba di Palembang pukul 04.30 WIB yang seharusnya 20.30WIB. Terakhir, pesawat JT348 berpenumpang 180 orang tiba pukul 04.05 WIB dari jadwal semula pukul 22.45 WIB. “Jelas kami rugi waktu. Harusnya berangkat pukul 10.55 tapi diberangkatkan pukul 16. 05 WIB.
Menunggu berjam-jam tapi kru Lion tidak beri respon berarti, baru mau keluar setelah dipaksa,” sesal Beny, salah seorang penumpang Lion Air yang mengeluhkan keterlambatannya. Penumpang lainnya, Eva mengakui, pihak Lion Air menjalankan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memberikan makanan kepada semua penumpang yang terkena delay.
Pihak maskapaipun berjanji memberikan sebagian kompensasi klaim keterlambatan uang sebesar Rp300.000 untuk keterlambatan lebih 4 jam tersebut. “Kami sudah ajukan klaim penggantian delay, tapi kata mereka baru akan dibayarkan 14 hari kerja melalui rekening. Nomor rekening sudah saya daftarkan ke mereka,” tutur pegawai BUMN Palembang ini.
Dihubungi terpisah, Station Manager and Service Lion Air Palembang, Gilbert tidak banyak berkomentar. Diakuinya belum menerima penjelasan resmi dari manajemen Lion Air pusat terkait keterlambatan penerbangan dan operasional yang terganggu kemarin. “Saya sendiri baru pulang ke rumah sore ini. Terlalu sibuk dengan banyaknya komplain ini. Jadi, belum bisa kasih statemen dulu,” katanya.
Yulia savitri
(bhr)